***
Bukan sisi lainku yang menjadi kelemahanku
Melainkan ketakutanku sendiri yang membuatku rapuh
~Ryu~
Mentari pagi menembus tirai-tirai jendela yang merambat hangat untuk membangunkan sesosok gadis mungil yang masih meringsek ria mencari posisi nyaman untuk memejamkan matanya lagi di balik belitan selimut yang menutupi hampir seluruh tubuh mungilnya sampai hanya kepalanya saja yang terlihat.
"Hoammmm..." gadis mungil itu terduduk sambil merenggangkan otot-ototnya
"Oh yatuhan hari ini adalah hari pertamaku masuk sekolah, okey Vanisha kamu membuat dirimu berada dalam masalah lagi jika kamu terlambat dihari pertamamu bersekolah," Sambil beranjak dari kasur tercintanya dan mondar-mandir tidak jelas
"Oh... ayolah kenapa aku malah berceloteh tidak jelas seperti ini, sebaiknya aku secepatnya mandi." Gadis itu langsung melesat ke kamar mandi
Ya gadis itu adalah Vanisha yang tengah heboh mempersiapkan dirinya untuk hari pertamanya sekolah, dan sayangnya harus diawali dengan Vanisha yang terlambat bangun karena semalam trauma ketakutannya kembali yang mengharuskannya terjaga semalaman mengendalikan diri dan berakhir Vanisha yang tertidur pada jam 3 pagi.
"Okey... semua persyaratan MOS sudah ada saatnya pergi Vanisha sebelum kamu mendapat masalah."
Vanisha pergi meninggalkan Rusunnya dengan berlari menuruni anak tangga dengan susah payah karena rumahnya berada dilantai 7 yang membuatnya menambah kecepatan berlarinya ketika telah sampai dipinggir jalan raya menuju halte untuk menunggu bus yang akan menjadi transportasi menuju sekolah barunya yaitu SMA Nusantara yang jaraknya cukup jauh dari rumahnya.
"Huffffttt... untung gerbangnya masih dibuka." Vanisha tersenyum lega
"Kepada seluruh peserta MOS harap semua berkumpul dilapangan karena acara pembukaan Ceremony akan dimulai dalam waktu 10 menit lagi."
"Waduhhh... harus cepet kelapangan nih."
Vanisha pun berbaris dilapangan bersama teman-teman seangkatannya mengikuti rangkaian acara demi acara yang ada. Sampai suasana berubah heboh saat anggota-anggota OSIS yang akan membimbingnya selama masa MOS memperkenalkan dirinya masing-masing di depan podium, dan puncaknya adalah ketika Ketua OSIS SMA Nusantara yang dijuluki perfect prince itu mengenalkan dirinya dipodium yang membuat semua peserta MOST berteriak histeris terutama siswa perempuan dan termasuk seorang gadis mungil yang kini tengah menatapnya dengan tubuh tertegun dan mata yang sama sekali tidak berkedip. Dapat disimpulkan bahwa Vanisha jatuh cinta pada laki-laki yang mampuh membuat jantung dan hati Vanisha seperti habis marathon pada pandanagn pertama.
"Hey bukankah dia sangat tampan?" Tiba-tiba seorang gadis berambut sebahu berhasil membuatnya berpaling dari kegiatannya yang tengah mengagumi ciptaan tuhan itu
"E-eh... dia bukan hanya tampan tapi dia adalah perwujudan kesempurnaan dalam bentuk manusia," Sambil memandang lelaki tadi dengan penuh kekaguman dan menoleh kepada gadis yang mengajaknya berbicara
Gadis berambut se bahu itu langsung terperangah saat Vanisha menoleh dan tersenyum penuh binar di wajahnya."Oh... ya tuhan apa dia manusia, dia sangat cantik dan menggemaskan seperti boneka-boneka yang di pajang di tokoh mainan, MAMAH... Lola mau punya adik yang mukanya kaya gini!!!" Batin gadis itu terus berteriak girang dan terus menatap Vanisha tak percaya.
Sementara Vanisha yang terus di tatap itu seakan tak peduli dan sudah kembali sibuk memandangi sang pangerannya. Ah... rasanya Vanisha ingin sekali mengarunginya dan membawanya pulang untuk dia simpan di kamarnya.
"Ehm... baiklah langsung saja perkenalkan nama saya Arthur Nichollas kalian semua bisa panggil saya Arthur, jika kalian menemukan kesulitan kalian bisa memberitahu saya atau teman-teman kakak OSIS pembimbing lainnya."
Dengan suara yang teduh dan senyuman yang menawan yang membuat semua yang melihatnya akan betah berlama-lama menatapnya, dan Vanisha tidak tahu jika lelaki yang mendebarkan hatinya jugalah yang akan menenangkan sisi iblis dari dirinya.
~~~
Setelah serangkaian acara yang menguras tenaga kesabaran dan hati semua peserta MOS dibolehkan meninggalkan lapangan dan di beri waktu untuk istirahat selama 15 menit.
"Oh...ya tuhan jodohku kamu membuatku cemburu tahu, seharusnya kamu hanya boleh tersenyum padaku," Omel Vanisha mengerucutkan bibirnya sambil berjalan melangkahkan kakinya ke kantin untuk menyegarkan tenggorokannya yang kering sudah seperti gurun sahara.
"Waw... kamu menyukainya?" Goda gadis berambut sebahu itu mengejutkan Vanisha karena tiba-tiba sudah ada disampingnya.
"Aku bukan lagi menyukainya, sepertinya aku sudah jatuh cinta padanya, oh iya kita belum kenalan aku Vanisha kamu?" Sambil mengulurkan tangannya
"Hai... aku Lola Olivia kamu bisa memanggilku Lola". Sambil menjabat tangan Vanisha
"Senang bertemu denganmu Lola."
"Senang bertemu denganmu juga Vanish."
"Hey... jangan memanggilku seperti itu, kamu kira aku merk pembersih pakaian apa?" Sambil mendengus kesal
"Ow... maaf tadi kamu bilang bahwa nama lengkapmu adalah Vanisha, jadi akan memanggilmu Vanish." Sahut Lola dengan nada polosnya
"Vanisha itu adalah nama panggilanku asal kamu tahu, dan nama lengkapku adalah..." Ucapan Vanisha menggantung
"Jadi siapa nama lengkapmu?" Cecar Lola
Vanisha terdiam tiba-tiba semua tubuhnya menjadi kaku dan keringat dingin mulai membasahi setiap inci tubuhnya, dan selalu saja begini setiap kali Vanisha akan menyebutkan nama lengkapnya.
"Ah... sudahlah tidak penting nama lengkapmu siapa, dan iya aku akan memanggilmu Vanisha, sekarang ayo kita ke kantin aku haus sebelum waktu istirahat kita habis karena menunggumu melamunkan nama lengkapmu," Ajak Lola menarik tangan Vanisha untuk segera membeli minum, namun Vanisha kembali menarik Lola yang di balas dengan alis Lola yang terangkat satu
"Mmm... Lola, kamu mau berteman denganku?" Tanya Vanisha hati-hati sambil menunduk
"Tidak... tapi aku akan menjadi sahabat terbaikmu, jadi jika kamu punya masalah kamu bisa ceritakan padaku, aku akan membantumu semampuku lagi pula siapa yang tidak mau menjadi teman gadis secantik, manis dan menggemaskan sepertimu?" Jawab Lola antusias
"Jika aku memiliki rahasia dan itu sesuatu yang sangat menakutkan dan buruk yang kusembunyikan di dalam diriku, apa...kamu masih mau bersahabat denganku?" Vanisha ingin mengetahui bagaimana tanggapan Lola
"Tentu saja, sahabat bukan hanya menerima kelebihan tapi juga menerima kekurangan yang dimiliki sahabatnya dan membantunya untuk menutupinya, walaupun aku ngga tahu apa yang kamu sembunyikan tapi aku tidak akan mengungkitnya karena aku ingin suatu hari kamu sendiri yang menceritakannya." Jelas
Lola dengan penuh ketulusan dan membuat Vanisha lega
Vanisha bersyukur dalam hati dan mengikuti kemana sahabat barunya ini menariknya ke kantin. Sahabat, Vanisha tersenyum karena Lola kini mau menjadi sahabatnya, Vanisha yakin bahwa Lola adalah gadis yang baik nan tulus walau sedikit bar-bar. Mulai sekarang mereka resmi menjadi seorang sahabat mungkin sampai Lola tau siapa jati diri Vanisha yang sebenarnya.***
Jangan dihujat
Masih amatiran :')
KAMU SEDANG MEMBACA
The Dark Side(END)
Teen Fictionketika dua kepribadian bertolak belakang melebur menjadi satu karena terlahir dari trauma masalalu. membentuk sebuah jati diri yang tangguh untuk menyelami kerasnya garis kehidupan yang harus dia jalani. wajah secerah mentari, tatapan seteduh mbun p...