14

11.9K 729 9
                                    

***
Saat cinta menghampiri diri
Kehidupan selalu secerah mentari
Saat kasih sayang berlimpah
Kehidupan sederhanapun akan terasa lebih mewah
~Ryu~


Saat ini Arthur tengah dalam perjalanan menuju kafe tempat Vanisha bekerja. Ya hubungan mereka sudah berjalan tiga bulan dan sejauh ini mereka baik-baik saja walaupun kadang diselingi perbedaan pendapat diantara keduanya, namun salah satu diantara keduanya akan selalu meminta maaf.

Bukankah hubungan seperti ini yang di idamkan semua pasangan?

Termasuk Author :’)

Kini mobil Arthur sudah memasuki parkiran kafe dan memasuki kafe untuk mencari gadisnya. Pandangan Arthur mulai berkeliling mencari sosok yang dia cari namun Arthur sama sekali tidak menemukannya.

“Mencari Vanisha hm?”. Tanya seseorang mengagetkan Arthur

“Mmmm...iya”.

“Perkenalkan aku Arsen, aku pemilik kafe ini. Dan ku tebak kau pasti Arthur kekasih gadis kecil nakal itu kan?”.

“Apa dia menceritakanku pada kakak?”. Kekeh Arthur

“Tentu dia bahkan memamerkan dirimu pada teman-teman karyawan lainnya, ternyata kau setampan yang dia ceritakan”.

Kedua pria tampan berbeda usia yang terlihat seperi kakak beradik itu tertawa membayangkan kelucuan dari tingkah Vanisha

“Oh...iya saat ini Vanisha sedang keluar untuk membeli bahan untuk di kafe, sebenarnya aku sudah melarangnya, tapi dia tetap memaksa”. Jelas Arsen

“Baiklah aku akan menunggunya”.

“Lebih kau menunggunya di ruanganku, ada yang ingin ku katanyakan padamu”.

Arthur pun mengernyit heran namun tetap mengikuti Arsen. Setelah Arthur memasuki ruangan Arsen yang terlihat tidak terlalu besar namun sangat nyaman Arthur dipersilahkan duduk di kursi yang berhadapan dengan Arsen dan di batasi dengan meja kerja diantara keduanya.

“Jadi apa yang ingin kakak tanyakan?”.

“Sebelumnya aku ingin kau menjawabnya dengan jujur”.

Arthur hanya mengangguk setuju

“Apa Vanisha memiliki gangguan disosiatif? Lebih tepatnya berkepribadian ganda?”. Tanya Arsen serius

Deg...

Arthur terdiam, semua tubuhnya kaku dan lidahnya kelu. Apa yang harus dia jawab sekarang? Dia tidak mungkin mengatakan yang sebenarnya pada Arsen sekarang, apa lagi dia baru mengenalnya. Walupun Arsen terlihat sangat dekat dengan Vanisha, tapi tetap saja memberi tahu rahasia Vanisha bukanlah hak nya.

“Jangan takut, aku tahu apa yang kamu pikiirkan, aku sebenarnya  sudah tadu ini sudah lama, dan aku adalah seorang psikiater”. Arsen seolah mengerti dengan diamnya Arthur

“Sejak kapan?”. Tanya Arthur ragu-ragu

“Aku tahu saat aku mengantar Vanisha untuk pulang dan dia memintaku berhenti di tengah jalan, dia berlari dan aku penasaran dan mengikutinya”.

“Apa maksudmu saat Vanisha menolongku kak?”.

“Tepat sekali”.

“Bukankah kak Arsen seorang psikiater? Itu artinya kakak bisa membantu Vanisha agar bisa menjadi orang normal biasa kan kak?”. tanya Arthur penuh harap

“Tentu saja, tapi itu hanya akan terjadi saat jiwa lain yang ada di dalam tubuh Vanisha mau pergi”.

“Jika tidak?”.

“Itu tidak akan terjadi, dalam kasus ini biasanya jiwa lain ada karena suatu alasan yang membuatnya harus bersemayam di dalam tuuh orang lain”.

“Apakah kita bisa memaksanya untuk pergi?”. Arthur mulai terbawa emosi

“Hey... tenanglah dude kau mulai terbawa suasana”. Arsen terkekeh meihat ekspresi Arthur
Arthur menghela nafasnya berat

“Jika kita memaksanya, itu bisa berdampak buruk pada Vanisha. Karena jika kita mengusiknya akan berakibat fatal, dalam kasus ini jiwa siapa yang kuat dialah pemilik tubuh”.

Arthur mendelik kaget mendengar pernyataan dari Arsen

“Untuk kasus Vanisha masih dalam tahap yang aman menurutku walapun kadang dia bisa berubah menjadi kejam dan mematikan,setidaknya dia tiak pernah melukai orang yang tidak bersalah”.

“Lalu apa yang bisa kita lakukan untuk menyembuhkan Vanisha?”.

“Kita harus mencari tahu dahulu siapa dan apa alasan jiwa lain yang kini ada d dalam tubuh Vanisha”.

“Bagaimana caranya?”.

“Aku akan mengabarimu nanti kemarikan ponselmu”.

Arthur menyerahkan ponselnya, dan Arsen mengetikkan nomor HP nya disana

Tok...tok..

Ceklak...

“KAK AR... Oow... rupanya ada kak Arthur disini”. Vanisha tampak salah tingkah sekarang

“Hey... baby ada kekasihmu disini dan kau akan teriak di depannya?”. Tegur Arsen sambil menggeleng-gelengkan kepalanya

“A-aku kan ngga tahu kak kalo kak Arthur udah ada disini”. Cicit Vanisha semakin malu

Sementara Arthur hanya terkekeh melihat kelakuan kekasihnya

“Baiklah ini sudah malam ayo kita pulang sayang”. Ajak Arthur mengulurkan tangannya
Vanisha mengangguk dan menggenggam uluran tang Arthur.

“Kak kita berdua pamit dulu, selamat malam”. Pamit Arthur pada Arsen

“Bye...bye..”. Vanisha melambaikan tangannya pada Arsen

Mereka berdua keluar dari kafe dan masuk ke dalam mobil Arthur dan segera pergi meninggalkan parkiran kafe untuk pulang.

Di dalam mobil hanya ada keheningan yang tercipta. Arthur yang sibuk dengan menyetir dan sebelah tangannya sibuk mengelus kepala kekasih imutnya yang kini bersender tertidur nyaman ditempat duduknya.


***
Part ini pendek Sependek rok blackpink :'v

The Dark Side(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang