4.2

16K 1K 7
                                    

~~~

Setelah acara yang sangat menegangkan itu selesai, semua Siswa SMA Nusantara dipulangkan karena memang sudah waktunya pulang.

Setelah kejadian tadi Vanisha semakin banyak memiliki penggemar dan juga haters yang selalu mendekat dan ingin tahu semua hal yang ada di dalam dirinya, namun itu semua membuat Vanisha tidak nyaman.

Namun bagi Vanisha sahabatnya hanya 1 yaitu Lola Olivia seorang tidak ada yang lain. Kini mereka sedang berjalan menuju gerbang sekolah beririgan dengan gadis cantik namun sedikit tomboy yang sibuk berceloteh ria.

“Sumpahh....kamu hebat banget bisa dapet 3 permintaan dari kak Arthur gilaa...!” serunya heboh sambil jingkrak-jingkrak tidak jelas

“Aku juga tidak menyangka akan terjadi hal seperti itu, rasanya seperti mimpi,” Jawab Vanisha dengan pandangab yang kosong mengingat kejadian tadi.

“Hey... kita udah temenan lama tapi cara bicaramu masih kaku dan terlalu formal saja padaku, bisakah kita ngobrol dengan bahasa yang lebih santai?” Kesal Lola karena sahabatnya selalu berbicara dengan bahasa yang sangat formal

“Mmmm... maaf... aku akan merubahnya mulai sekarang jika itu bisa membuatmu nyaman mommy,” Sambil menganggukan beberapa kali kepalanya dan menyengir lebar hingga mata bulatnya sekarang membentuk bulan sabit yang menggemaskan.

“Ow... nurutnya anak mommy, makasih sayang.” Memeluk Vanisha gemas

Hingga lagi-lagi suara klakson mobil yang sama membuat mereka melepaskan pelukan mereka dan membuat Lola langsung berubah panik.

“Mmmm.... aku sudah di jemput sopirku, aku harus pulang cepat.” Pamit Lola

“Ow...okey... tapi La, kok aku kaya kenal seseorang yang duduk dikemudi mobil itu ya, dan kemarin aku melihat kak Kevin membukakan pintu untukmu?” Tanya Vanisha dengan polos tanpa menyadari bahwa ucapannya membuat sahabat ingin mati berdiri karena takut ketahuan olehnya.

“A...aku... aku...kemarin...kemarin aku pulang di jemput abangku, bukankah aku sudah cerita sama kamu kalo aku punya kakak laki-laki?” Gugup Lola berusaha meyakinkan Vanisha

“Ow...jadi itu abangmu, abangmu pasti tampan ya, dan dia sangat mirip kak Kevin,” Vanisha berbinar membayangkan bagaimana tampannya abang dari Lola sahabatnya.

“Yaudah aku pulang dulu yah dah baby girl,” Sambil berlari menjauh dari Vanisha

“Bye...bye... mommy.”

Vanisha terkikik geli sendiri setiap mendengar panggilan sayang mereka berdua sampil melambaikan tangannya saat mobil Lola berjalan pergi meningalkannya.

Sekarang Vanisha bergegas untuk pergi ke kafe Arsen tempatnya sekarang bekerja. Tempatnya yang dekat dari sekolah membuat Vanisha tidak perlu mengeluarkan uang untuk naik kendaraan meuju kesana karena dia cukup berjalan kaki beberapa meter saja.

Vanisha berjalan dengan santai sambil mendengarkan lagu dari earphone yang menyumbat telinga mungilnya sambil sesekali bersenandung kecil mengikuti lirik lagu dia hafal. Tanpa dia sadari bahwa sejak keluar dari gerbang sekolah ada seseorang yang diam-diam tengah mengikutinya.

“Kamu sungguh menarik sayang, suatu hari kamu tidak akan berjalan sendirian lagi, tapi nanti akan ada seseorang yang berjalan beriringan denganmu sambil menggenggam tangan mungilmu itu dan... orang itu... adalah aku," Ucap seseorang itu dengan senyuman yang terus terukir di wajah tampannya.

Drrttt...drrrtt....

Kevin calling...

“Ya Kevin ini gue."

The Dark Side(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang