26

10.2K 686 7
                                    

Hai epribadi ehhh... :*
Author lagi ngga sawan makanya rajin up. :'v
Mwehehehehehe...


***
Tuhan menciptakan semua makhluk ciptaanya
Dengan masing-masing kelebihan
Namun...banyak yang salah mengartikan
Dan menjadikannya sebagai kekurangan
Yang mati-matian seseorang itu sembunyikan
~Ryu~


Bip..bip..bip...bip...
Suara sebuah alarm yang sengaja di atur oleh sang pemilik ponsel berbunyi mengharuskan seorang gadis yang masih terlelap tidur diranjang queen size mewah miliknya itu terbangun dengan keadaan yang sangat anggun. Rambut yang acak-acakan dan posisi tidurnya yang sudah berputar dengan kaki jenjangnya yang menjulang ke kepala ranjang dan kepalanya sedikit lagi akan terjembab ke bawah kaki ranjang, sungguh posisi tidur yang anggun untuk seorang nona muda Mahendra bukan?

“Hmmm...”. Varasha merengangkan otot-otot tubuhnya

Sudah 1 minggu Varasha tinggal di kediaman keluarga Mahendra. Varasha memang memutuskan untuk kembali tinggal dirumah Bima setelah Bima berusaha sekuat tenaga membujunya. Dengan seribu cara dan permohonan Bima akhirnya perempuan keras dan kejam itu bersedia kembali tinggal di rumahnya dengan alasan demi Vanisha dan kelancaran rencananya. Itu tak masalah selagi Bima bisa berdekatan dan melindugi anaknya walaupun tubuhnya sedang dibawa kekuasan Varasha.

Setelah merenggangkan otot-otot tubuhnya Varasha memilih untuk masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan diri dan mengganti bajunya dengan sebuah tanktop hitam, celana training dan sebuah hoodie hitam yang sangat sempurna melekat di tubuh mungil namun begitu sexy nya.

Varasha mulai berjalan keluar kediaman Mahendra untuk pergi jogging untuk melemaskan sekaligus melatih tubuhnya sebagai bagian dari rencananya. Dia juga berencana akan mulai nge gym sepulang dari jogging paginya nanti untuk menguatkan otot-otot dalam tubuhnya.

“Selamat pagi nona Vanisha, pagi-pagi buta seperti nona ingin pergi kemana?”. Tanya Roger Body guard sekaligus orang kepercayaan ayah Vanisha

“Hiisshhh... aku Varasha bukan Vanisha, kau tidak bisa membedakan nona mudamu yang lemah gemulai itu dengan wanita kuat sepertiku? Sulit di percaya!”. Sinis Varasha

“Ehm... maaf nona Varasha, kau ingin berolahraga? Tapi ini bahkan masih gelap nona?”.

“Ckkk... ternyata selain menjengkelkan kau juga bodoh, kau lihat bajuku? Mana mungkin aku pergi ke pesta dansa dengan celana training ini bodoh!”. Kesal Varasha

“Maaf nona”. Roger saat ini tengah menahan emosinya, bagaimana mungkin gadis mungil namun sangat menyeramkan ini begitu sangat berani kepadanya, jika saja dia tidak ingat bahwa dia bisa berubah ke dalam mode iblisnya Roger pastikan sudah mnjitak kepalanya

“Sudahlah jika tuanmu mencariku, aku sedang pergi berolahraga aku akan kembali nanti”.

Setelah mengatakan itu Varasha berjalan keluar gerbang utama yang jaraknya lumayan jauh dari pintu rumahnya sambil misuh-misuh tak jelas sebelum mulai berlari mengitari komplek elit rumahnya.


~~~

“Selamat pagi tuan”. Sapa Roger

“Oh...pagi Roger, dimana Varasha?”. Tanya Bima

“Nona Varasha pergi jogging sejak pagi buta tadi tuan”.

“Anak itu  terlalu bersemangat, baiklah apa dia akan kembali kemari?”. Bima khawatir anaknya akan pergi menjauhinya lagi

“Ya tuan, nona bilang dia akan kembali”.

Belum lama dibicarakan Varasha datang dan menghampiri ruang makan tempat Bima berada.

“Kau khawatir aku akan pergi menjauhimu?”.

“Tentu saja, tapi sekarang kau sudah ada disini. Baiklah kau lapar? Ayah akan meminta pelayan untuk membuatkan sarapan untukmu”.

“Hmmm...”. Varasha membalasnya dengan dehaman

Jujur di jauh lubuk hati yang paling dalam Varasha merasakan setitik rasa hangat yang menjalar dari perlakuan lembut dan penuh perhatian Bima padanya, walaupun varasha tahu bahwa semua yang Bima lakukan adalah untuk Vanisha bukan untuk dirinya. Karena itulah Varasha harus segera menyelesaikan ini semua.

“Kau ingin memakan sesuatu?”. Tanya bima

“Aku ingin pancake dan segelas coklat hangat”. Datar Varasha

“Ternyata hanya sikapmu saja yang keras dan kejam kau suka makanan manis juga seperti Vanisha, kau sebenarnya gadis yang baik dan lembut”. Bima mengelus lembut rambut Varasha yang membuatnya terdiam.

“Berhenti menganggapku sebagai orang asing, anggap aku sebagai ayahmu. Aku sudah menyayangimu seperti aku menyayangi Vanisha. Bagiku kalian berdua adalah anakku, bahkan aku berharap kau mengurungkan niatmu untuk keluar dari tubuh Vanisha”. Bima tersenyum lembut dan menggenggam tangan Varasha lembut

Bagaikan terkena sihir, Varasha menganggukkan kepalanya pelan dengan mata yang terus menatap iris mata Bima yang memancarkan ketulusan.

“Aku tahu kau sebenarnya gadis yang sangat lembut dan baik hati, hanya saja kau terlalu banyak menerima rasa kesepian, kebencian serta dendam Vanisha yang membuatmu begitu kejam dan mengerikan”.  Batin Bima

“Kau adalah orang pertama yang berhasil menyentuh hatiku dan membuatku merasakan apa itu perhatian dan kehangatan terimakasih a...ayah”. Lirih Varasha
Bima pun langsung membawa Varasha ke dalam pelukannya. Sementara Varasha hanya bisa memejamkan matanya meresapi kehangatan yang sedang bertarung berusaha meleburkan kedinginannya.

“Setidaknya biarkan aku merasakan apa itu kebahagiaan sebelum aku pergi selamanya dari tubuhmu dan duniamu Vanisha”. Batin Varasha





***
Varasha tuh sebenarnya ngga jahat, dia hanyalah orang baik² yang terlalu banyak menerima beban kehidupan dosa² author...
Ngga ding :'V

The Dark Side(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang