Hai readers kalo kalian gabut kalian bisa tekan bintang dibawah ya...
Karena kegabutan kalian menjadi semangat author buat up cerita lagi.
Happy reading epribadehh... :****
Jika kamu mencintai seseorang
Jangan hanya mencintai kelebihan dan keindahannya saja
Tapi juga...
Cintai kekurangan dan kekelamannya juga
~Ryu~
Setelah dihantar oleh sang abang tercinta dengan cerita tentang hubungan antara Kevin dan Lola kini Vanisha tengah bersiap untuk bekerja setelah mengganti seragamnya dengan pakaian santai.
“Ehmmm... apakah tadi itu kekasihmu baby girl?”.
“Huhh... kamu mengagetkanku kak Arsen, dia bukan kekasihku dia teman sekolahku yang merangkap menjaadi abangku”. Jelas Vanisha dengan antusias
“Benarkah? Ku kira dia kekasihmu?”.
Vanisha menggelengkan kepalanya lucu“Baiklah kalo begitu selamat bekerja semangat”.
“Semangattt...”. Vanisha ikut menimpalinya dengan semangat 45 dan jangan lupa dengan ekspresi lucu dan menggemaskannya
Mereka pun pergi untuk melakukan kesibukan mereka masing-masing. Vanisha yang kini dan tengah sibuk menghampiri para pengunjung kafe dan Arsen yang kembali ke ruangan kantor kafe untuk menyelesaikan pekerjaannya.
~~~
Di lain tempat.
Setelah menghantarkan gadis mungil yang dianggap sebagai adiknya, kini Aldo menjalankan mobilnya menuju rumah Arthur karena mereka bertiga sudah membuat janji akan berkumpul hari ini yang kebetulan bertempat di rumah Arthur. Aldo sudah tidak sabar untuk menanyai sahabatnya itu kemana dia pergi setelah sempat menghilang beberapa hari lamanya.
Setelah memakirkan bluejack mobil sport kesayangannya Aldo melenggang pergi masuk dan melangkah menuju kamar Arthur tanpa sungkan sedikitpun karena mereka sudah terbiasa saat bertamu dirumah masing selain itu juga karena dirumah mewah mereka tidak ada orang lain selain pembantu ataupun penjaga rumah.
“Helloooowww epribadeeehh... kloningan manurioooss comingg...”.
Bughhh...“Sialan lo bener-bener penghianat Aldo!!!”.
Aldo yang tidak siap menerima pukulan Arthur pun tersungkur kelantai kamar dan lebih sialnya lagi jidat kebanggaannya harus berciuman dengan pojok ranjang yang ada di kamar Arthur.
Kevin yang sedari anteng duduk di sofa pun ikut terkejut dan langsung berlari membekap Arthur yang ingin menyerang Aldo kembali.
“Lo apa-apaan si Thur? Gue baru dateng main tonjok-tonjok aja, kalo muka gue berubah jadi roy kiyoshi gimana? Turun dah harkat dan martabat gue”.
“Basiiii tau ngga loh! Cih... ternyata ini alasan Vanisha nolak gue? Dia beralasan tentang sisi kelam yang ada di dirinya, ternyata sisi kelamnya itu lo?”. Sinis Arthur
“Jaga omongan lo ya!, sepertinya lo salah paham sama hubungan gue sama Vanisha”. Aldo mulai terpancing emosi mendengar Arthur menjelek-jelekan Vanisha di depannya
“Cihhh... baguslah kalo gitu playboy memang cocok disandingkan dengan pembohong”.
“Cukup!!! Lo keterlaluan Thur!, gue Cuma nganggep Vanisha sebagai adik gue, dan Vanisha juga cerita tentang rahasia pribadinya sama gue, bukan Cuma gue Kevin juga tahu. Dia cerita sama kita berdua kalo lo ninggalin dia dirumah sakit begitu lo tahu kekurangannya. Lo tahu gimana perasaan dia saat lo ngilang dan muncul lagi bersama cewek lain di hadapan dia?!”.
Arthur terdiam tangannya yang terkepal mulai mengendur
“Lo bahkan nyerempet dia pake mobil sialan lo itu sampai sikunya terluka. Bukan hanya sikunya tapi hatinya juga Thur terluka parah”. Lirih Aldo membayangkan Vanisha yang menangis didekapannya pagi tadi dan menolak Aldo membersihkan luka yang ada disikunya
Arthur tersentak mendengar penuturan Aldo Vanisha terluka karena dirinya?
“Dan dengan bodohnya lo nuduh gue nikung dia dari lo? Lo yang udah buang dia Arthur! Lo ninggalin dia hanya karena kekurangan yang ada dalam dirinya! Gue memang playboy, tapi gue pilih-pilih dalam menetapkan keplayboyan gue sama wanita!”. Sindir Aldo
kini Aldo memilih berbaring diranjang milik Arthur karena pusing melanda kepalanya akibat tragedi bogeman mentah Arthur yang mendarat sempurna di wajahnya dan barakhir dia harus berciuman dengan ranjang sialan yang tengah ditidurinya.
“Aldo benar Thur, kita berdua tahu tentang rahasia Vanisha, dan jujur gue kasihan sama dia. Selama ini dia menghadapi semuanya sendirian tanpa ada seseorangpun disampingnya”. Imbuh Kevin
“Widihhh... tumben bang Kepin ngomong panjang, kalo Vanisha tahu lo abis mukul wajah tampan abangnya sudah dipastikan dia bakalan marah sama lo Thur!”. Sarkas Aldo sambil mengelus-elus jidat dan pipinya
“Ya...ya... mana gue tahu kalo lo jadiin Vanisha adik lo”. Gugup Athur takut jika perkataan Aldo benar
“Sebagai ganti dari muka gue pesenin pizza dong Thur”. Pintah Aldo dengan santuynya
“Lo boleh pesen pizza berapapun yang lo mau sebagai tanda perminta maafan gue”.
“Cihhh dasar bucin”. Sengit Kevin
“Aniway baswey lagu cabe-cabeannya imeymey kenapa lo marah ngliat gue deket sama Vanisha? Lo kan udah ninggalin dia?”. Heran Aldo
“Gue nyesel dengan keputusan gue yang ninggalin dia, gue terlalu kaget dan pergi untuk nenangin diri gue setelah dia bongkar rahasia tentang dirinya”.
“Dan lo berencana mau deketin ade emes gue lagi?”. Sinis Aldo
“Iya Do, gue sadar apa yang gue lakuin itu salah dan gue udah bulatin tekad gue untuk menjaga Vanisha semampu yang gue bisa. Do tolong bantu gue biar bisa deket sama Vanisha lagi”. Jelas Artur dengan tatapan memohonnya
“Terus Alexa?”. Kali ini Kevin yang berbicara
“Kalian kan pasti tahu siapa yang buat gue mau deket-deket sama si ulet bule itu”. Melas Arthur
“Kalo lo pengen deket sama ade gue lagi nanti malem jemput dia kerja di kafe deket sekolah lo pasti tahu tempatnya kan lo stalker sejatinya dia”. Cetus Aldo disela-sela menyebutkan pesanan pizzanya
“Oke thanks bro”.
Arthur tersenyum lebar kini dunianya akan berwarna lagi, dia akan menjalani kehidupan barunya bersama dengan sang gadis pujaannya Vanisha. Kali ini dia tidak akan bersikap seperti orang bodoh lagi, dia akan menerima semua yang ada pada dirinya dan juga akan selalu menjaganya semampu yang dia bisa.
***
Pendek ya? Iya kek kisah cinta author :'v
KAMU SEDANG MEMBACA
The Dark Side(END)
Teen Fictionketika dua kepribadian bertolak belakang melebur menjadi satu karena terlahir dari trauma masalalu. membentuk sebuah jati diri yang tangguh untuk menyelami kerasnya garis kehidupan yang harus dia jalani. wajah secerah mentari, tatapan seteduh mbun p...