***
Tidak semua seseorang berwajah keras
Memiliki sikap yang kasar dan buas
Sebaliknya...
Terkadang seseorang berwajah lembut dan cantik
Yang memiliki pemikiran penuh kabut dan licik
~Ryu~
“Hmmm... rupanya kau benar-benar membenciku”. Bima terlihat sangat kecewa
“Baiklah... yang membunuh temanmu adalah....”,
Varasha terdiam dengan tatapan tajam yang tak pernah lepas dari Bima
“Danish ayah kandung Vanisha....”.
Deg...
“A-apa maksudmu?!”. Varasha tidak mengerti dengan apa yang baru saja di katakan oleh bima
“Vanisha bukan anak kandungku, Vania hamil dengan laki-laki lain sebelum menikah denganku”. Jelasnya
“Bagaimana bisa?”. Varasha merasa kepalanya seperti berdengung karena terlalu terkejut dengan semua yang dikatakan oleh Bima
“Sebenarnya sudah lama aku ingin menceritakannya pada Vanisha, tapi Vanisha selalu berlari ketakutan yang brujung mengusikmu dan membuatmu keluar”.
“Lalu apa alasan ayah Vanisha menusuk Alexa?”. Varasha bingung dan masih belum mengerti dengan semuanya
“Sebenarnya dia mengincar Vanisha bukan Alexa, tapi Alexa malah melindungi Vanisha dan membuatnya tertusuk”.
“Aku ingin kau menjelaskan semuanya padaku!. Bagaimanapun semua ini yang telah membut hidup Vanisha hancur!”. Desis Varasha tajam memberikan tatapan membunuhnya pada Bima yang membuat pria paruhbaya itu bergidik ngeri
“Sebenarnya dulu Vania dipaksa menikah denganku karena sebuah perjodohan, aku tentu menerimanya dengan senang hati karena aku juga mencintainya, tapi aku tak pernah tahu bahwa Vania mencintai orang lain...”,
Sampai saat hari pernikahan kita tiba Vania kabur dari rumah dengan Danish kekasihnya, saat itu aku benar-benar kecewa dan merasa dipermalukan, bukan hanya aku saja tapi juga semua keluarga besar Mahendra merasa harga dirinya diinja-injak...”,
Selama 1 tahun aku berusaha melupakan dan menghilangkan rasa cintaku pada Vania, aku menjadi seorang yang gila kerja. itu semua hanya agar aku bisa melupakan Vanisa, sampai saat aku sudah mulai hilang rasa padanya dan sedikit lagi aku bisa melupakannya... dia hadir di hadapanku dengan keadaan sedang hamil 5 bulan Vanisha dan memintaku untuk menikahinya”. Bima tersenyum kecut menceritakan bagaimana mengenaskannya kisah cintanya
Sementara itu Varasha hanya terdiam dengan ekspresi datar. Jika saja tubuhnya dalam kekuasaan Vanisha sudah dapat dipastikan gadis itu akan memeluk erat ayahnya. Namun tubuh ini sekarang sedang di bawah kekuasan Varasha seorang gadis yang tak mempunyai rasa belas kasih sedikitpun. Yang dia punya hanya tatapan tajam, kebencian dan juga rasa dendam yang sudah melekat di dalam jiwanya.
“Lalu kau menikahinya dan memberikan marga keluargamu pada Vanisha? Bukankah dulu kau begitu menyayangi mereka? Lalu kenapa kau berubah menjadi menyiksanya?!”. Sarkas Varasha
“Ya aku terlalu mencintai Vania dan menikahinya bahkan memberikan margaku untuk anak hasil dari hubungan Danish dengannya, aku rela menentang keluargaku sendiri untuknya. Tapi dia malah menghianatiku, dia membawa kabur aset perusahaanku untuk ia berikan pada kekasih brengseknya itu dengan berharap bahwa jika dia memberikanya maka Danish akan mau kembali padanya dan mengakui Vanisha sebagai anaknya”.
“Apa Danish melakukannya?”.
“Hahaha... tentu saja tidak”. Bima tertawa sinis saat menjawabnya
“Jadi kau marah karena Vania mencuri aset perusahaanmu dan memberikannya pada kekasihnya?”.
“Ini bukan hanya tentang aset perusahaan, bagiku itu tidak ada apa-apanya dari hartaku aku bahkan bisa memberikan semua yang kupunya untuknya termasuk nyawaku, yang membuatku murka adalah penghianatan yang dilakukan Vania padaku, cihh... tak bisakah di menghargaiku sedikit saja? Jika dia benar-benar tidak bisa mencintaiku setidaknya jangan menghancurkan kepercayaan dan juga perasaannku dengan penghianatnnya”. Bima merasakan sesak di dalam dadanya hatinya berdenyut nyeri jika harus mengingat bagaimana cinta meluluh lantahkan hidupnya lewat gumpalan lembut yang disebut hati
“Aku mengerti, semua orang juga mungkin akan melakukan hal yang sama denganmu. Walaupun begitu itu tetap saja tidak benar”.
“Ya itu benar, dan sekarang aku menyesal dan ingin memperbaiki semuanya. Aku ingin Vanisha kembali hidup denganku karena aku tidak punya siapa-siapa lagi sekarang”.
“Kau belum menjawab pertanyaanku, kenapa dia ingin membunuh Vanisha?”.
“Itu karena Danish menginginkan kunci berkas rahasia yang hanya aku dan Nichollas yang memilikinya, dengan menggunakan Vanisha sebagai kelemahannya”.
"Nichollas? Maksudmu ayah Arthur?". Tanya Vanisha ragu"Ya, dan ku dengar dia kekasih dari Vanisha?".
Varasha mengangguk sebagai jawaban
“Ternyata dia sama kejam dan psikopathnya denganku, menarik... aku suka berurusan dengan seseorang yang sama sepertiku”. Seringai Varasha
Bima yang melihatnya benar-benar begitu ngeri bahkan sedikit gemetar melihat tubuh anak gadisnya dikuasai oleh sesosok perempuan berhati iblis yang sangat mengerikan. Memang bukan pertama kalinya Bima bertemu Varasha, namun sekarang ia tampak berbeda. Varasha berkali-kali lipat jauh lebih mengerikan di bandingkan saat ia baru tiba di rumah ini. Aura di ruangan itu seketika berubah menjadi dingin, kelam dan begitu mengerikan hingga membuat bulu kuduk siapapun yang ada disana berdiri, termasuk para body guard yang berbaris disana.
“Jika aku bisa menyelesaikan ini semua, berjanjilah bahwa kau akan menjaga dan melindungi Vanisha, buat dia bahagia”. Datar Varasha
“A-apa maksudmu?”. Kaget Bima
“Aku akan bereskan brengsek sialan itu untuk kebahagiaan Vanisha, karena dialah sumber dari kehancuran hidup Vanisha dan setelah semuanya selesai aku juga... ”,
Akan pergi dari tubuhnya". Tungkas Varasha
Bima membulatkan matanya tak percaya dengan apa yang barusan Varasha katakan. Tapi dia juga tidak bisa berbohong bahwa dia senang dengan semuanya.
“Tapi dia tidak semuda itu untuk dikalahkan, dia bekerja sama dengan banyak black shadow dan juga mafia-mafia besar”. Bima memperingati Varasha
“Cihhh... kau hanya perlu siapkan uang dan anak buahmu juga koneksi-koneksimu untuk mendukungku”. Angkuh Varasha
“Hahhhh.... baiklah jika itu maumu aku akan memberikan semuanya untukmu demi Vanisha. Terimakasih...”. Bima tersenyum tulus dan menggenggam tangan Varasha lembut
Varasha hanya menganggukan kepalanya pelan.“Let’s play with me basrtard!”. Desis Varasha menyeringai lebar dan iris mata Varasha tiba-tiba berubah menjadi merah bercamput hitam pekat bertanda bahwa dia sudah berubah menjadi iblis yang sesungguhnya
"Coba hentikan aku, and i kill you". Vanisha tersenyum lebar
***
Hahahah... Ngga sabar buat liat aksi Varasha? ;)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Dark Side(END)
Teen Fictionketika dua kepribadian bertolak belakang melebur menjadi satu karena terlahir dari trauma masalalu. membentuk sebuah jati diri yang tangguh untuk menyelami kerasnya garis kehidupan yang harus dia jalani. wajah secerah mentari, tatapan seteduh mbun p...