Pulangnya tertunda karena motor Alesha menutupi jalan keluar motor Lian, sudah dicoba untuk mengeluarkan motornya namun tak bisa. Dan sekarang yang bisa dia lakukan adalah menunggu motor yang menghalangi motornya keluar untuk bisa pulang.
Cukup lama diatas motornya, mata Lian tertuju pada Alesha yang baru keluar dari mini market.
"kenapa belum pulang ? Lagi nungguin siapa sih?" batin Alesha melihat Lian yang tengah duduk di motornya.
Lian hanya menunggu motornya keluar lalu pulang. Selesai Alesha mengeluarkan motornya diikuti motor Lian yang keluar karena terjebaknya beberapa motor di parkiran.
Saat di perjalanan pulang, Alesha berpikir Lian mengikutinya mulai dari mini market namun salah. Ternyata Mereka satu komplek.
"ohh ternyata rumahnya di komplek ini juga" monolog Alesha yang melihat Lian berhenti di rumahnya dari kaca spionnya.
***
"assalamualaikum "ucap Lian masuk kerumah.
"abi, umi" panggil Lian dengan beberapa cemilan di kantong belanjaannya.
"iya nak kenapa "saut umi yang berada di ruang keluarga bersama abi.
"habis dari mana kamu, Lian ?" tanya abi sambil menonton bersama umi.
"dari depan abi, umi mau?" tawar Lian menyodorkan kantong plastik berisi beberapa cemilan.
"ga usah untuk kamu aja nak" jawab umi dan abi kompak
"Lian masuk dulu ya" saut Lian berjalan ke kamarnya.
Duduk memandang ke arah luar jendela yang menampakkan rumah yang pernah didatanginya, rumah Alesha walau tak nampak jelas.
"Kok terus kepikiran sii." monolog Lian sembari mengecek handphonenya
Handphone nya yang dari tadi bergetar ternyata banyak panggilan tak terjawab dari Eza, Lian yang masih kesal pada Eza tidak diperdulikannya sama sekali.
Saat tangannya meraih coklat yang dia beli tadi, matanya gagal fokus melihat gantungan kunci boneka ice bear yang tersangkut di tasnya.
"Punya siapa ini?" gumannya mengambil bonek ice bear yang lucu.
Saat ia mengingat ingat gantungan boneka ini punya Cewek moodan itu mungkin tersangkut saat di parkiran sekolah.
"Nanti gue pulangin aja, tapi gimana ya"
***
"Assalamualaikum bun" salam Alesha masuk ke rumahnya"Wa'alaikumussalam sayang, wihh banyak banget makanan nya " saut bunda terdengar dari ruang keluarga.
"Persiapan bun, eh iya ayah belum pulang udah jam enam bun. " saut Alesha duduk di sebelah bunda yang asik menonton
"ayah belum pulang sebentar lagi kayaknya, untuk persiapan apa?" tanya bunda pada Alesha.
"ga bun, oh iya hampir aja lupa kalo Alesha mau minta izin mau study toar selama 3 hari untuk seluruh kelas sebelas tahun pelajaran ini" jelas Alesha pada bunda dan berharap semoga diizinkan.
"Bunda mah ikut ayah aja, jadi kamu harus izin dulu sama ayah" jelas bunda, Alesha mengangguk.
Tepat jam 18.00 Suara azan magrib berkumandang. Alesha dan bunda solat dan terdengar bunyi kelakson mobil ayah.
"Biar Alesha aja yang buka gerbangnya,bun" saut Alesha berjalan keluar rumah diikuti bunda.
Setelah Alesha membuka gerbang, mobil ayah masuk. "Yah, sini bunda bawain tas nya, ayah mau mandi pake air hangat?" kata bunda pada Ayah.
"boleh bun" saut ayah segera bebersih dan Alesha bersama bunda menyiapkan makan malam.
"Yah, bun Alesha bolehkan ikut study tour selama 3 hari" tanya Alesha selesai makan malam pada ayah bunda yang duduk menonton di ruang keluarga.
"study tour ke mana?" tanya ayah lembut.
"jakarta yah, boleh kan" mohon Alesha pada Ayah
"kapan berangkatnya, Sha? " tanya bunda
"lusa bun"
"ayah lusa mau kerja di luar kota, jadi sepetinya kamu harus dirumah temeni bunda. Kasihan bunda sendirian dirumah" ucap ayah senyum senyum bercanda namun dianggap serius oleh Alesha .
"iya Ayah"namun dijawab Alesha sedikit kecewa
Suasana langsung hening, setelah makan malam ayah dan bunda nya menonton tv dan Alesha masuk ke kamarnya.
***
Setelah sholat, Lian dan keluarga nya makan malam. "umi abi, Lian izin pergi study tour ke jakarta selama 3 hari boleh ga? ""ga usah jauh" ucap umi spontan.
"biarin aja mi, sesekali kan anak kita udah besar" ucap abi meyakinkan umi yang khawatirkan lian
"iya boleh" izin abi setuju karena percaya Lian bisa jaga dirinya
"okelah, tapi hati hati ya. sama eza kan?" sambung umi.
"iya sama eza
Selesai solat isya berjamaah, mereka melakukan kegiatan masing masing. Abi dan umi nonton di ruang keluarga sedangkan Lian belajar seperti biasa di kamar nya.
"dia itu ikut ga ya?" monolog Lian berbaring diatas kasurnya.
Lain dengan Lian, Alesha yang tidak dapat izin ikut. Sedih itu pasti tapi Alesha berusaha memahami mengapa ayah tak mengizinkannya ikut, karena ayah khawatir, kasihan bunda sendiri dan lain halnya.
"gapapa alesha ga ikut, kamu harus temeni bunda, kasihan bunda kalo sendirian di rumah" monolog Alesha menegarkan hati.
Alesha menyiapkan peralatan sekolahnya dan baru sadar gantungan tas ice bear kesukaannya hilang
"ice bear gue mana, duh hilang" bak jatuh tertimpah tangga itu lah yang tergambarkan sekarang. Dengan mencari di sekitar meja belajar, mengobrak abrik isi tas nya, berharap ketemu namun alhasil nihil tak di temukan nya.
Membanting tubuhnya di kasur, menutup kepalanya dengan bantal. Kamar yang tampak lebih berantakan dari sebelumnya, gelap gulita hanya lampu tidurnya yang bersinar redup.
Dia menangis terseguk seguk karena boneka ice bearnya hilang, bukan hanya sekedar boneka gantungan kunci tapi itu adalah pemberian dari seseorang
Hayooo boneka gantungan itu dari siapa ya,penasaran ya?
Buruan follow dan vote,komen Akun author
Supaya author semangat buat cerita dan upload ceritanya
Sampe segitu dulu ya cerita kali ini.♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥
Semoga kalian suka cerita nya😽😻
Makasih udah mampir
Jangan lupa vote, komen dan follow ya
Jangan lupa bahagia Pembaca♥
-
-
-
-
-Salam semanis harum manis dari author😻😽
Sini author kasih tau jangan lupa klik tombol bintang dibawah ini sampai bintangnya jadi kek gini ⭐⭐
👇👇
KAMU SEDANG MEMBACA
Pangeran Kelas Sebelah
Teen Fiction"lo gpp kan, Alesha... Sha ehh kok nangis sihh" ucap lian sambil mengusap air mata Alesha .Duhh ampun dehh sosweet bangett "gue gpp, gue ngga nangis kok"jawab Alesha dengan suara yang masih menangis terseguk-an. "tuh air mata lo kenapa turun klo ngg...