part 8

811 56 4
                                        

Apa yang dirasakan Alesha bagaikan semuanya terjadi secara bersamaan. Disaat dirinya ingin mengikuti study toar, izin tidak didapatkannya dan disaat itu juga dia tak dapat menjaga pemberian orang lain, gantungan kunci yang berharga hilang.

Menjalankan rutinitas pagi seperti biasanya, ayah bunda yang sudah bersiap untuk sarapan menunggu Alesha yang baru selesai menyiapkan alat alat sekolah

"Selamat pagi bun, ayah" sapa alesha tersenyum manis.

"pagi sayang" sapa ayah yang sudah ada di meja makan.

"kenapa kamu sedih sayang" tanya bunda sambil meletakan roti berselai coklat dengan keju di atas nya kesukaan Alesha di piring sarapan milik Alesha.

"Ga sedih bun" jawab Alesha melahap roti.

"Study toarnya besok kan?" saut ayah pada Alesha.

"Iya, yah" Alesha mengiyakan ayah

"berapa hari sha?" saut bunda duduk di bangku sebelah Alesha

"3 hari bun"

"owh, mau ga?" ucap ayah

"sudah kenyang yah, ga usah " jawab Alesha salah paham.

"bukan rotinya sayang "

"eh salah ya, jadi apa yah" ujar Alesha tersenyum malu.

"Study toar" jelas ayah

"gapapa yah,di rumah aja" jelas Alesha melahap roti nya, bunda mengusap rambut Alesha lembut penuh kasih sayang.

"ga kok ayah cuma bercanda kerja di luar kota, uhh anak ayah ini  " jawab ayah tertawa dan bunda pun tertawa.

"Makasih ayah bunda" Alesha memeluk ayah dan bunda, setidaknya sedikit kesedihannya berkurang.

Jam menunjukkan pukul 07.00 tetapi alesha masih berada di rumah, belum pergi ke sekolah.

"Sha, sekarang jam tujuh ntar terlambat sekolah nya?" saut bunda dari dapur yang melihat anaknya belum berangkat ke sekolah.

"ngga terlambat kok bun, Alesha ikut ya ayah" jawab alesha

"siap, eh tumben kenapa "

"gapapa yah "

"okedeh, ayo berangkat sekarang aja" jawab ayah beranjak keluar rumah

***

"Alesha sekolah dulu ya, yah. Hati hati ayah, assalamualaikum " ucap alesha sambil berpamitan dengan ayah.

"iya sayang, belajar yang rajin ya nak" jawab ayah dan langsung pergi menuju ke kantor ayah

Murid murid telah banyak berdatangan dan juga Lian yang telah dari tadi berada di kelas. Alesha dengan santai berjalan melewati koridor kelas yang kelasnya harus melewati kelas Lian

Lian dari dalam kelas melihat Alesha dengan raut wajah sedih di wajahnya, membuat Lian betanya tanya kenapa, ada apa dengan Alesha?

Bel pelajaran berbunyi, disaat kelas Alesha pusing dengan pelajaran hitung menghitung berbeda dengan kelas Lian yang hanya diam, bukan karena ada guru yang sedang mengajar tapi karena penghuni kelas pada tidur.

Pangeran Kelas SebelahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang