part 15

716 39 6
                                    

Malam ini, hati ku terasa sakit, sakit yang tak tau sebab dan obat nya apa rasanya sulit untuk bernapas entah kenapa.

-alesha chaira nadhifa

Setelah mendengar nama Lian yang terlontarkan dari mulut Nesya bahwa nesya menyukai Lian, Tidak mengerti perasaan Alesha mengapa tidak jelas seperti ini.

"Sejak kapan?" tanya Alesha senyum terpaksa terlukis jelas diwajahnya, namun Cia menyadari itu.

"Kenapa ya dengan Alesha?dia suka juga sama Lian, jelas ekspresinya berubah drastis" batin Cia memahami situasi.

"entahlah mungkin karna sering ketemu kali ya, seneng banget tapi bingung sama perasaan gue" jelas Nesya tersenyum, Alesha mengangguk tanda mengerti.

"oh gitu" saut Cia, kemudian dilanjutkan Ana yang bercerita.

"Pacar gua itu delen" mendengar ucapan Ana

Alesha bersikap seolah biasa saja, takut merusak suasana "ha? sejak sama Delen" ucap Alesha benar terkejut, malam ini banyak hal diluar perkiraan bmkg.

"Delen anak kelas kita" Nesya bertanya

"terus? Kok bisa" sambung Cia.

Sungguh terkejut para sahabatnya mendengar kejujuran Ana itu.

"Mbanya jago kalo soal memendam perasaan tutori gue ya" jelas Alesha spontan panjang lebar

"tenang Sha, gue ajarin lo sampe jadi sepuh ga ada yang tau" saut Ana, Alesha terkejut dengar perkataan Ana itu semua seakan dia seorang cenayang yang bisa baca pikiran gue.

"hehehe" kekeh Alesha

"kacang kacang" teriak Nesya, Yang membuat Alesha kesal

"Apa" ucap Alesha ketus, Ana melerai yang bisa menjadi amukan di tengah malam.

"udah ya, malah ribut gue lanjutin. Gue sama Delen dari kelas sepuluh tapi gue backstreat males ntar lu pada ribut gua punya pacar duluan"

"lama juga" ucap Cia heran

"hooh" singkat Ana.

"sekarang giliran Alesha cerita tentang perasaan lo"

"gue ga ada, misalkan ada juga paling ga penting buat lo pada, gue seneng kalo kalian semua uda nemuin kebahagiaan. " air mata Alesha jatuh membasahi pipi cabinya itu

"eh Sha jangan nangis" nesya mengusap air mata Alesha

"kok lo ngomong gitu sih" saut Ana memeluk Alesha

"cup cup ntar kita beli balon ya tapi alesha jangan nangis"canda Cia

Mereka berempat berpelukan, setelah itu Alesha dan Cia pulang ke kamarnya karena sekarang udah jam setengah sebelas malam

Di kamar, Alesha duduk di kasurnya cia menghampiri Alesha

"gue paham, sakit? jelas" saut Cia yang sibuk merebahkan diri di kasur pada Alesha.

alesha terkejut dgn maksud perkataan cia menatap cia heran "maksud nya?" Alesha seolah tidak mengerti apa yang dibicarakan Cia padanya.

"lo suka Lian kan" Alesha memutar bola mata dengan malas

"ga"

"sudah berapa lama kita kenal? Sehari dua hari, ga Alesha gue kenal sama lo sejak kecil gue tau siapa lo, gimana lo"

Pangeran Kelas SebelahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang