Selesai prepare, Rumah tampak sepi hanya gadis mungil yang sibuk di depan layar laptop nya dengan drama korea yang romatis dan beberapa makanan ringan di sekitar nya.
Duduk santai di tengah kasurnya dengan mata yang fokus pada layar laptop.
Tiba tiba layar handphone nya berbunyi menampilkan panggilan dari Lian. Ditekannya tombol hijau lalu ditempelkan benda tipis itu di telinganya yang terdengar suara Lian.
"assalamualaikum" terdengar pertama kali di panggilan handphone nya.
"Wa'alaikumussalam" jawab Alesha sibuk merapikan laptop dan cemilannya yang berantakan.
"lagi sibuk ya? " tanya Lian namun Alesha terdengar gerabak gerubuk merapikan sesuatu
"bentar yaa" Panggilan masih tersambung, Lian masih stay menunggu sampai Alesha kelar dengan aktivitas nya itu.
"udahh" saut Alesha semangat, sedang duduk santai di meja belajar.
"sibuk bangett"
"ga kok, cuman ada aja kerjaan"
"lagi ngapain? "
"telponan sama kamu" jawab Alesha dengan polosnya.
"iya tau, selain telponan lagi ngapain? "
"bernafas" saut Alesha, Lian mulai kesal dibuat Alesha.
"ya allah ampunilah hamba mu ini , banyak sekali dosa hamba ya Allah " ujar Lian mengatur emosinya.
"aamiin, maka nya jangan buat dosa mulu. Buat dosa itu mudah bangett tau" ujar Alesha polos yang belum bahkan tidak mengerti bahwa Lian sedang kesal dibuat oleh dirinya.
"iya sayang kuhhhh" jawab Lian Emosi
"kok kamu marah sih? Aku ada salah ya" tanya Alesha sendu bercampur bingung.
"ga marah sayang kuhh, aku yang banyak salah"
"ok, btw kenapa telepon?"
"ga boleh? "
"kalo ga penting mending ga usah aja" jawab Alesha polos
"oh gitu ya"
"iya lah"
"owh yaudah aku matiin aja ya"
"yauda"
"ihh akutu kangen sama kamu, kamu nya giniin aku"
"lahh, malah nyalahin aku" saut Alesha
Setelah tingkah polos Alesha yang membuat Lian harus mengontrol emosinya.
"Sha" panggil tia
"iya tia, kenapa? " jawab Alesha dengan handpone yang masih tersambung pada panggilan Lian.
"ada devan sama devin diluar" sambung tia, seketika refleks Alesha mute panggilan
"ya? terus? "
"mau ketemu kamu katanya"
"lahh, masa si? bentar ya"
"yauda aku kedepan duluan ya sha"
"iya, ntar aku susul"
pas percakapan singkat itu, kaget Alesha ternyata panggilan masih stay tersambung walau di mutenya
"halloooooo,ada orang ga? " panggil Alesha di handphone nya
"ada devan di depan tuh" jawab Lian
"eh apasi"
"lah emang iya kan, kenapa juga langsung di mute? ga mau aku tau? "
"astagfirullah "
"emang gitu kan"
"ga"
"yauda, aku harini berangkat ke Bandung" saut Lian jelas
"ngapain?"
"lah santai, kenapa takut si sayangg ku" sambungnya secara tidak langsung Lian cemburu.
"aku ga takut, kalo kamu mau kesini gpp. Kamu jangan pikir aku selalu main belakang ke kamu" jelas Alesha santai namun kena mental
"ya kamu nya sii"
"udahlah "
"sha,,yanggg" panggil Lian
"apa? "
"aku harini berangkat liburan ke puncak sama temen temen "
"sama mereka aja? "
"ya si, aku gatau pasti"
"yauda hati hati "
"ya" bales singkat Lian, seketika alesha terheran heran dengan tingkah Lian
"kamu kenapa? " tanya Alesha
"gapapa kok, aku mau prepare. itu temuin devan sana, kasian uda nunggu kamu have fun ya" Lian pun mengakhiri panggilan telponnya
benar saja dugaan Alesha kalo lian cemburu pada devan. Alesha mencoba menghubungi Lian bukan apa, dia tau betul kalo Lian sedang cemburu.
"assalamualaikum"
"Lian, Lian aku ini lagi ngomong sama kamuu"
"waalaikumussalam, iya" saut Lian
"kamu kenapa? jangan gini, kalo ada apa apa ya bilang" jelas Alesha
" kan aku dah bilang aku gapapa" jawab lian datar
" terus aja gini, ga bakal kelarnya"
"ya aku ga mau ganggu kamu aja sii, kan kamu bilang liburan tempat nenek yang kamu tunggu. yauda have fun"
"bohong" jawab Alesha ketus
"ga ada gunanya aku bohong"
"kalo ga saling cerita letak salah dimana, ga suka nya dimana, ya gatau bukan dalam artian ga ngertiin. ya kan sudut pandang manusia banyak, kita ga bisa nyamain sudut pandang itu"
" ihh Liannnnnnnnnnnnnnn, malu" sambung Alesha seketika merasa alay seketika
"kenapa"
"ihhh malu tauuuu, ah dahlah"
"iyaaahh, kenapa sayang"
"aku kok alayy"
"letak alaynya dimana sayang, kamu bener kok" jelas Lian menahan tawa melihat tingkah konyolnya alesha walau virtual. "
"okaiiii sayang" saut Alesha
this is first time alesha memanggil lian dengan sebutan sayang yang benar benar sudah terhubung antara otak dan mulutnya, biasanya kalo ga sengaja keceplosan gitu si. Lian pun kegirangan, sederhana tapi bermakna.
Setelah percakapan itu, lian segera prepare buat liburan bersama sahabatnya. Mereka akan berangkat ke puncak siang ini,pikir lian yang akan berangkat liburan hanya sahabatnya dan sahabat alesha saja tapi tiba tiba
anda kepo? temennya dora yaaa HAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHHAHAHAHA ga bercanda sayang.
jangan bosen bosen ya buat baca cerita pangeran kelas sebelah,, sayang deh sama kalian. tapiii kalian sayang ga sama aku? nggaa? hem mensedih inimah.
jangan lupa vote komen sama follow juga ya
KAMU SEDANG MEMBACA
Pangeran Kelas Sebelah
Novela Juvenil"lo gpp kan, Alesha... Sha ehh kok nangis sihh" ucap lian sambil mengusap air mata Alesha .Duhh ampun dehh sosweet bangett "gue gpp, gue ngga nangis kok"jawab Alesha dengan suara yang masih menangis terseguk-an. "tuh air mata lo kenapa turun klo ngg...