Ku pikir cemburu itu wajar karena itu tanda sayang namun jika dia bukan siapa", apa hak kita?
~Alesha
"Pacar? Iya gue tau kok, langgeng ya, lo jadian kan sama cewek sampe di ajak jogging bareng enak hahaha sorry sorry mulut gue " sindir Alesha dengan tawa nya
"Sha, tolong kasih aku kesempatan.." ucap Lian namun terus terus di potong Alesha.
"kesempatan buat pacaran sama dia? Ya gapapa lah kan gue bukan siapa siapa lo gue ga ada hak buat ngelarang lo deket sama orang lain"
"astagfirullah coba dengerin dulu ga usah potong omongan dulu"
"marah? Ga suka? Yaudah. Gue ga maksa orang lain menyukai gue. Gue ya gue ya perlu harus jadi orang lain biar orang lain suka sama gue"
"Sejauh itu pikiran kamu sama aku"
"Dahlah. mulai sekarang berhenti lo sok peduli sama gue, temui gue, hubungi gue. Gue benci lo " ucap Alesha marah mengakhiri panggilan.
Dengan kesal, mood ancur, pikiran kacau bercampur aduk.
"Libur gini bukan gue di ajak jogging malah ngajak cewek laen, lah gue sendirian kan kesel gue" batin Alesha
entah kenapa sikapnya pada lian akhir akhir ini hanya marah saja,ditambah cemburu terus bawaannya. segitu ga mau kehilangan lian dalam hidupnya.
Disimpan handphone nya didalam laci meja belajar nya , dan langsung segera tidur untuk menetralkan emosi dan pikiran nya.
***
"Ya allah kenapa jadi gini seharusnya dia dengerin dulu kalo cewek itu sepupu gue" pikiran Lian kacau sembari mengacak acak rambut nya."apa gue ke rumahnya aja ya, gue kerumah aja lah. " setelah itu Lian segera mengambil kunci motor dan langsung pergi ke rumah Alesha
Bel terus di bunyikan Lian, membuat Alesha bangun dan segera membukakan pintu
"ehh ada apa, mau cari siapa? " ucap Alesha mengucek mata nya, nyawanya belum terkumpul . Pandangan nya yang kabur mulai jelas melihat cowok dihadapan nya, yang ternyata Lian.
Ketika Alesha hendak menutup pintu, pintunya berusaha di tahan Lian.
"kenapa? Mau buat gue sakit lagi"
"gue banyak urusan, bukan ngurusin hal ga penting kayak gini. Ga ada yang harus dijelasin. " brak,,, Ucap Alesha menutup pintu dengan kuat
"aku mohon dengerin dulu " saut Lian memohon sedangkan Alesha yang masih ada dibalik pintu mendengarkannya
"apa lagi "
"mohon "
"ga, lo tau lo mainin hati gue Lian. Sakit " ucap Alesha kesal yang ternyata sebuah cairan meleset di pipi nya.
"jangan nangis " sendu Lian
"hiks,, hiks,, hiks" terdengar tangisan dari dalam, Lian duduk merasa gagal, mengacak acak rambutnya dan tampak frustasi
Dan Akhirnya Alesha dengan mata yang terlihat sembab keluar menghampiri Lian
"jangan nangis " ucap Lian, Alesha memalingkan wajahnya
"siapa yang nangis, lebay banget"
"Cewek itu sepupu aku,mau aku kenalin" jelas Lian sedangkan Alesha tidak mengubris sama sekali Lian
"aku lagi ngomong sama kamu, jangan diem terus " rayu Lian.
"terserah gue lah, lo juga sesuka hati lo "
"ahh sudahlah, jangan alasan terus." sambung Alesha
"kalo itu sepupu lo, yauda sii ga penting juga" Ujar Alesha Menatap Lian datar
![](https://img.wattpad.com/cover/202250106-288-k223760.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Pangeran Kelas Sebelah
Teen Fiction"lo gpp kan, Alesha... Sha ehh kok nangis sihh" ucap lian sambil mengusap air mata Alesha .Duhh ampun dehh sosweet bangett "gue gpp, gue ngga nangis kok"jawab Alesha dengan suara yang masih menangis terseguk-an. "tuh air mata lo kenapa turun klo ngg...