Setelah mobil ayah hilang dari pandangannya, Alesha berjalan masuk ke dalam lingkungan sekolah. Tiba tiba seorang cowok yang tak dia kenal, menyusulnya beriringan sepanjang koridor. hal yang wajar berpapasan banyak orang yang hanya terpaut beda usia berapa tahun.
"haii" sapa Lian pada Alesha, terlihat Alesha hanya menaikkan satu alisnya.
"heiii, gue bicara sama lo" saut Lian lagi .
"Pura pura ga denger nih cewek apa emang budek" dumel Lian.
"gue??" tanya Alesha menunjuk dirinya walau disitu hanya mereka berdua saja yang ada di koridor.
"ya iyalah masa gue bicara sama tembok gila dong gua" balas Lian kesal pada Alesha, sedangkan Alesha merespon biasa saja.
"bisa jadi kan" jawab Alesha dengan singkat jelas padat.
"astagfirullah ampuni dosa hambamu ini" saut Lian, Langkah kakinya terhenti, Lian berdiri di depan pintu kelas yang bertulis sebelas ips empat sedangkan alesha melanjutkan langkahnya ke kelas.
"cantik doang jadi cewe jutek" teriak lian kesal, pagi ini mood dirinya dibuat berantakan, Alesha yang mendengar perkataan Lian dengan jelas menghentikan langkah dan matanya melirik tajam pada Lian.
"faktanya gua cantik ga pake doang tu" saut takmau kalah Alesha membalas Lian.
Lian tak perduli, dia melengos masuk ke kelasnya. Didalam kelas bisa dihitung jari teman kelas yang baru datang salah satunya sahabatnya, reza yang pagi pagi sibuk dengan aktivitas siswa teladannya, kalian tau apa? coba tebakkk
repot banget maen tebak tebakan author kasih tau aja langsung,mengerjakan pr di sekolah fix valid no debat Reza siswa teladan.
Aneh melihat Lian dengan wajahnya yang tertekuk masam padahal masi pagi buta gini. "pagi pagi uda melamun aja" tanya reza pada lian yang baru sadar menyandarkan diri pada bangku disebelah reza.
Lian refleks menepuk bahu Reza yang cukup keras.
"Sakit woii, kenapa lo pagi pagi wajah udah kusut gitu? Lupa di setrika yaa"Reza meringis kesakitan mengelus bahunya.
tanpa penjelasan apapun, Lian menarik tangan Reza ke depan pintu menunjuk cewek yg masih berjalan menelusuri koridor kelas diantara beberapa siswa siswi yg baru saja datang. beruntungnya cewek itu masih ada tak lama langkahnya berhenti tepat dikelas sebelas ipa. yang menjadi sumber wajahnya yang tampan ini tertekut masam juga kusut.
"lo liat cewek itu?" Reza masih mencari orang yang dimaksud Lian. songong bangett"sambung Lian.
"yang mana astagfirullahalazim" saut Reza yang celingak celinguk
"BUTA!! ITU FAHREZA ASTAGFIRULLAH SABAR LIAN"
Akhirnya berhasil menemukan yang dimaksud lian "ohh gue tau, Alesha anak ipa empat. di tolak sama dia? atau atau " ucap Reza asal jeplak menggoda lian
"Kalo ngomong usahain mulut nyambung sama usus eh salah sama otak biar ga asal jeplak " ucapnya garing.
"lucu lucu, lu berbakat jadi koki haha"
"tukang cukur bego" sambung Lian tertawa
"tukang somaii depan gerbang aja gimana? Pelawak gilee" Reza membenarkan.
"Biasa aja kali woii kok ngegas hahahaha" Lian tertawa tanpa henti.
"Serah lu dehh"
"dont judge by cover bro, lu belum kenal aja makanya kenalan" saut Reza duduk berlari menuju kursinya
lian berjalan masuk ke kelas, anak anak uda banyak yang mulai datang "lu juga sok tau " saut lian
"ya, iyalah gue tau, dia temen satu smp gua perlu dicatat KAMI SEKELAS" saut eza dengan sedikit penekanan di akhir.
"tapi cuman kelas delapan aja sihh" sambung Reza membuka buku tulis dan mengerjakan rutinitas anak sekolahan kembali mengerjakan PR yang seharusnya diganti nama menjadi PS,pekerjaan sekolah.
"iyain aja dah biar cepet" ucap Lian santai.
"salah lo juga, kenal ga malah semua orang pake sapa segala" jelas Reza fokus dengan tugasnya.
"Lah apa salahnya coba siapa tau berhadiah hahah"
***
"woiii" teriak qhiana menoleh pada Alesha yang baru saja sampai di tempat duduknya."apaan sih" jawab Alesha terkejut
"lo kenapaa, pagi gini udah badmood aja" tanya Qhiana basa basi tapi udah basi.
"biasa aja." Mencoba menetralisir raut muka jutek alesha
"heeee entahlah. 🎶 Entah apa yang merasuki mu hingga kau tega mengkhianati ku yang tulus mencintaimu" jawab nya sambil bernyanyi
"agak lain nih bocah" jawab Alesha menaruh tangannya di dahi Qhiana, sedangkan Qhiana hanya tertawa tak hentinya.
Senin pagi seperti biasa mereka berkumpul di lapangan untuk upacara bendera, dilanjutkan dengan bunyi bel pertanda saatnya perjuangan sampai titik darah penghabisan, pertanda jam pelajaran dimulai.
Layaknya pelajar pada umumnya yang belajar, Sekolah fullday, istirahat lalu pulang namun hari ini ditambah ekskul itu yang dirasakan Alesha. Capek ya sudah resiko namun semua tabungan masa depan kelak.
***
Bel pulang baru saja berbunyi namun sekolah seketika sudah terlihat sepi. Lian dan Reza belum pulang masih didalam kelas, pulang terakhir itu menjadi kebiasaan keduanya karena males dengan keramaian yang ada di parkiran.
Sekarang Alesha masih berada di sekolah belum pulang karena Hari ini ada tambahan extrakulikulernya.
Heran melihat ketiga sahabatnya tidak berganti pakaian ekskul."ehh kok kalian mau pulang sih kan hari ini kita ekskul" tanya Alesha melihat semua sahabatnya siap dengan tas digendong di bahu untuk siap pulang "
"mereka mau bolos eskul ya" batinnya melihat kelakuan sahabatnya itu.
"maaf Sha gue ga enak badan"jawab Cia, benar saja wajahnya terlihat pucat dan lemes.
"Nesya,Qhiana mungkin mereka ekskul" sambungnya menggedong tas jalan keluar kelas.
"gue hari ini ga ekskul capek banget soalnya" ucap Nesya menyusul Cia.
"uuhh gue juga, soalnya soalnya apa ya lupa gue" teriak Ana menggaruk kepala yang pusing mencari alasan.
"ihh kalian gimana sih kok pada bolos" saut Alesha sedikit kecewa
Cia, Nesya, Qhiana kompak masih kekeh ingin pulang.
"kami pulang dulu yaa zheyenk" ucap Nesya dan Cia juga Ana yang berjalan pergi meninggalkan kelas.
"jangan nangis nanti hujan turun loh" goda ana yang telah jauh dari Alesha
"semangattttt" teriak cia
***
Jam yang melingkar ditangan alesha telah menunjukkan pukul 17.15. keringat yang terus mengucur seperti air terjun, hari ini sangat melelahkan .
Tangannya yang menggendong tas ransel, berjalan menuju gerbang sekolah sembari menoleh kanan kiri mencari taksi untuk pulang.
"aduh gimana nii pulangnya. mana ga ada taksi, udah mau magrib lagi" keluh Alesha dengan Mata Alesha yang mulai berkaca kaca sambil berdoa agar ada tumpangan untuk pulang.
Cukup lama dia celingak celinguk mencari taksi atau ojek online namun nihil hasilnya, Tiba tiba ada seorang yang datang mengendarai motor dengan helm fullface berhenti tepat di depan hadapan nya
...."mau ikut ngga? "
Hayooo siapa itu dan apa yang terjadi terjadi selanjutnya ,penasaran ya?
Semoga kalian suka cerita nya😽😻
Makasih udah mampir
Jangan lupa vote, komen dan follow ya
Jangan lupa bahagia Pembaca♥Salam semanis harum manis dari author😻😽
KAMU SEDANG MEMBACA
Pangeran Kelas Sebelah
Ficção Adolescente"lo gpp kan, Alesha... Sha ehh kok nangis sihh" ucap lian sambil mengusap air mata Alesha .Duhh ampun dehh sosweet bangett "gue gpp, gue ngga nangis kok"jawab Alesha dengan suara yang masih menangis terseguk-an. "tuh air mata lo kenapa turun klo ngg...