dua puluh satu

668 18 4
                                    

'semua masalah harus di lakukan dengan benar tanpa meninggalkan kalau tidak mau masalahnya semakin membesar '


Tio tersenyum kala melihat Tasya yang terdiam ketika mendengar ucapannya. Tio menghampiri Tasya lalu menggenggam tangan Tasya membuat si empu yang di pegang menoleh.

"lepas!" ketus Tasya seraya menajamkan tatapanya

"sya dengerin penjelasan gue dulu,gue mohon sya gue ga mau gara-gara cewek itu hubungan pertemanan gue sama lo rusak"

"kenapa lo bilang begitu ke gue? Kan itu urusan lo sama dia bukan sama gue. Jadi ga ada hubunganya sama gue dong"

"gue bilang begini karena gue ga mau ada kesalahpahaman antara lo dan gue sya!"

"tolong dengerin penjelasan gue" Tasya yang melihat tatapan memelas itu akhirnya luluh lalu mengangguk kalau ia mau mendengar penjelasan Tio.

"makasih" ujar Tio sambil tersenyum saat mengetahui kalau Tasya akhirnya mau mendengarkan penjelasanya. Mereka memang hanya status teman,entah mengapa Tio mau menjelaskan agar tidak ada kesalahpahaman antara dirinya dan Tasya.

Tio menarik lengan Tasya pelan menuju parkiran motor yang berada di kawasan sekolah.

"kita ke cafe dulu ya,sekalian makan temenin gue. Gue laper" ucap Tio sambil memakaikan helm ke kepala Tasya. Tasya hanya pasrah saja ia juga sebenarnya juga penasaran dengan penjelasan Tio.

Terkadang kita juga harus mendengarkan penjelasan orang sebelum memihak bukan?

Tasya memasuki cafe terlebih dahulu sebelum Tio yang berada di belakangnya. Tasya memilih tempat yang berada di dekat kaca sehingga ia bisa mendapatkan pemandangan kendaraan yang sedang berlalu-lalang.

Pelayan datang ke arah mereka lalu memberikan menu untuk memesan makanan dan minuman.

"mau apa sya?"

"samain kayak lo aja" Tio mengangguk dan memesankan makananya kepada pelayan yang sudah siap mencatat pesanan mereka. Usai di catat pelayan itu menunduk lalu meninggalkan kedua insan yang berbeda jenis kelamin itu.

Tasya dari tadi hanya memperhatikan handphonenya tidak peduli kalau ada Tio di sana.

"sya"

"hm"

"tasya!"

"apa sih!?" ucap Tasya dengan intonasi tinggi membuat semua yang berada di cafe menatapnya. Tasya sama sekali tidak peduli ketika orang-orang menatapnya. Mood Tasya sangat buruk sekarang.

"dengerin penjelasan gue,jangan main handphone mulu"

"jelasin tinggal jelasin!"

"lo kenapa sih sya? Kok lu jadi gini sama gue? Sebelumnya lo gak pernah gini sama gue sya"

'gue juga gak tau sama perasaan gue yo,gue gak suka lu sama cewek lain selain gue'

"semenjak gue liat lu sama cewek itu gue ga suka yo,gue juga ga tau alasanya" jujur Tasya sambil menunduk

"lo cemburu?" Tasya mendongakkan kepalanya saat mendengar ucapan Tio barusan yang merupakan mustahil bagi Tasya. Mana mungkin seorang Tasya cemburu terhadap seseorang yang hanya berstatus teman? Itu mustahil!.

TASYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang