sembilan belas

686 22 8
                                    

'terkadang otak menyuruh kita untuk menolak berharap,tetapi hati menyuruh untuk tetap bertahan'

Tasya melihat jelas dua orang yang sedang berjalan memasuki gerbang dengan mesra,begitu pula dengan seorang cewek rambut sebahu sedang bergelayutan di lengan cowok tersebut.

'tunggu,kenapa gue nyesek ya? Gue kan gak punya penyakit asma'

Tasya menggelengkan kepalanya memilih melanjutkan jalanya yang tertunda tadi. Mungkin hati Tasya sedang kacau atau gimana,atau memang dia punya penyakit? Tentu tidak. Tasya sama sekali tidak punya penyakit apapun.

Sesampai di kelas Tasya meletakan tasnya di meja lalu menelungkupkan wajahnya di lipatan tangan. Tasya memilih tidur saja,karena moodnya sama sekali tidak bagus.

"TASYA OHH TASYA KEMANA ENGKAU PERGI WAHAI NONA" ucap Sisil memasuki kelas sambil bergoyang-goyang,semua yang berada di kelas Tasya hanya menggelengkan kepala bahkan ada yang menahan tawa. Sisil merasa tidak ada yang menyahuti,Sisil mencari keberadaan Tasya dan ia menemukan Tasya sedang tertidur pulas tidak peduli teriakan Sisil yang menggelegar.

"TASYAA!!!" sambil menggoyangkan bahu Tasya dengan keras. Sisil sama sekali tidak mendapati reaksi Tasya yang ada Sisil mendapati reaksi temanya.

"bacot lu"

"bacot lu sil masih pagi juga"

"bacotttttt"

"ganggu banget lu sil pergi sono"

Itulah cibiran teman-temanya yang tidak suka oleh kelakuan Sisil.

"YAUDAH SIH SELO NAPA!" teman-temanya hanya menyoraki Sisil lalu kembali melakukan aktivitasnya masing-masing.

"woi sya,bangun ish" Tasya yang moodnya sedang tidak baik di tambah Sisil yang mengganggu istirahatnya membuat ia naik padam.

Brak!!

Murid-murid yang ada di kelas termasuk Sisil terperanjat kaget akibat gebrakan meja yang di lakukan oleh Tasya. Bahkan salah satu teman sekelasnya yang sedang memakai lipstick sampai tercoreng ke pipi.

"lo bisa diem gak sih!? Gue capek! Gw mau istirahat. Kenapa lo gak bisa diem hah!" Sisil meneguk saliva yang tiba-tiba tercekat di tenggorokanya dan tubuhnya membeku mendengar bentakan Tasya.

"ma-a-maaf sya su-su-sumpah gue ga-gak tau ka-ka-kalo lo lagi badmood" gagap Sisil sambil jalan menuju tempat duduknya setelah ia berbicara seperti tadi. Kalo ia lanjutkan yang ada tamat riwayat dia sekarang,jangan sampai muncul berita

'sahabatku meninggal di cekek sahabatku sendiri'

Tasya melihat Sisil menuju tempat duduknya menghela napas gusar sambil mengusap wajahnya.

~~~

"gak nyangka ya kita bisa ketemu lagi,gue kangen banget sama lu!" ucap gadis rambut sebahu sambil menempel di lengan Tio dengan manja.

Tio yang merasa risih menjadi perhatian orang berusaha melepaskan tangan mungil yang sedang bergelayutan di lenganya itu. "ra lepas di liatin banyak orang tuh" si empu yang di panggil 'ra' itu menoleh melihat sekeliling yang ternyata sedang di tatap tidak suka oleh kehadiran gadis itu.

TASYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang