empat

1.2K 64 4
                                    

Kalo itu bukan kebenarannya jangan pernah merasa benar! - Tio


"kok diem aja? Bisu lo gak punya mulut?" ucap gadis menor itu.

"maksud lo? Sejak kapan gue ganggu pacar orang?" ucap Tasya bingung sambil menahan sakit akibat tersungkur tadi.

"wah gak ngaku dia girls! Siapin air guys dan ikat dia!" ucap gadis menor itu sambil menjentikkan jarinya.

Kedua temanya itu langsung mengambil air dan dengan cepat menyiram kepala Tasya lalu menarik rambutnya dengan kuat.

Tasya hanya bisa berdiam diri sambil menangis karena Tasya selama sekolah tidak pernah di bully seperti ini.

"makanya jadi orang gak usah kecentilan! Sekali lagi lo deketin Tio. Lo abis sama gue!" kata gadis itu semakin mengencangkan jambakannya.

Brak!!

Tiba-tiba ada seseorang yang menggebrak pintu kamar mandi. Mata lelaki itu langsung terbelalak lalu menatap tajam gadis menor itu.

Karena sadar ada keberadaan lelaki itu seketika wanita menor itu membeku dan gugup.

"e-eh Ti-o" ucap gadis menor itu menahan ketakutan

"maksud lo apa!?" bentaknya

"emng aku apain dia? Jelas-jelas dia tadi narik rambut aku,ya aku bales lah!" elak gadis menor itu dan di angguki oleh kedua sahabatnya.


Tasya hanya bisa menangis sambil memegang kedua lututnya.

"gue liat lo ngapain aja! Gak usah bohong!" bentaknya sambil meluapkan emosi karena dengan semena-mena membully orang yang tidak salah.

"dia centil! Dia genit Tio! Dia udah ngerebut semua apa yang gue mau! Dulu dia rebut Adit! Sekarang dia rebut lo! Gue suka sama lu Tio! Kenapa lu gak pernah bales rasa gue? Knp!?" ucap gadis menor itu dengan menggebu-gebu sambil menangis

"kalo itu bukan kebenaranya jangan pernah merasa benar! Dan gue ga suka cewek jalang kayak lo yang cuma bisa nyakitin orang!" bentak Tio dengan cepat ia menghampiri Tasya dan menggendong Tasya membawanya menuju uks.

Tasya hanya bisa menangis dalam diam sambil menahan sakitnya. Selama perjalanan menuju uks banyak pasang mata menjadi pusat perhatiannya karna Tio menggendongnya.

Sebelum menuju uks ada seseorang yang melihat Tio menggendong Tasya dengan mata menajam. Orang itu menghampiri Tio lalu merebut Tasya dari gendongannya dan membawannya dengan wajah cemas meski ia juga kesal karena seenaknya membawa menggendong pacarnya.

"tahan sya,gue yakin lu bisa tahan" ucap Adit. Ya,dia Adit pacar Tasya. Tasya tetap menangis tanpa henti sambil menggigil akibat di siraman tadi.

~~~

Adit membaringkan Tasya dengan perlahan lalu mengambil kotak p3k.
Adit mengambil kapas dan menuangkan alkohol ke kapas itu.

"tahan ya sya" ucap Adit dengan hati-hati. Tasya hanya mengangguk kecil lalu mengusap kedua matanya agar tidak menangis lagi.

"baju lu basah,mau pulang?"

" gak usah gue gak papa kok"

TASYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang