'senyum di paksakan sangatlah sakit bahkan hati pun rasanya seperti tertusuk ribuan kepahitan'
Tio berjalan memasuki lingkungan sekolah dengan wajah menekuk. Ia masih memikirkan bagaimana keadaan Tasya di rumah setelah kejadian kemarin. Bahkan malam, Tio susah tidur memikirkan keadaan Tasya apakah ia baik-baik saja atau kebalikannya?
"tio!!" Tio mengenal suara itu tapi ia tidak memerdulikannya dan tetap berjalan tanpa menengok ke arah belakang.
Gadis rambut sebahu itu menghampiri Tio sambil ngos-ngosan. "kamu cepet banget sih jalannya" ucapnya sambil mencoba menghirup udara. Tio hanya cuek bahkan sama sekali tidak menoleh ke arah gadis itu,sandra. Tio mempercepatkan jalannya meninggalkan gadis itu yang menghentak-hentak kan kakinya di tanah.
"gila gue capek-capek ngejar dia,dia malah ninggalin gue" gumam gadis itu kesal.
Tio yang merasakan sudah tidak ada yang mengikutinya lagi berjalan dengan tenang sambil memasuki ruang kelas lalu menuju tempat duduknya.
'gue chat Tasya aja kali ya?'
Tioooonyet send message for you
Tasya yang mendengarkan suara notif itu hanya mendiamkannya. Ia lapar suara-suara dari perut gadis itu pun terdengar. Tasya rasanya ingin sekali pergi dari sini,tapi bagaimana caranya kalo dirinya saja sedang di kurung di kamar yang isinya pun sangat sepi.
Tasya ingin keluar lewat jendela seperti yang di lakukan Tio kemarin. Tapi mana mungkin bisa,seorang Tasya di suruh turun lewat jendela dari tingkat lantai dua. Liat bawah saja rasanya sudah ngilu apa lagi melompat,bisa remuk semua badan.
'ayo sya berpikir keras. Masa iya lo mau di siksa terus disini. Mau sampe kapan lu begini terus!' batin Tasya sambil mundar-mandir di kamar.
"kayaknya cuma ini jalan satu-satunya gue bisa keluar" gumam Tasya.
Tasya beranjak ke lemari dan menemukan sebuah tali berukuran panjang dan tebal yang sudah lama tidak terpakai. Tasya mengambil benda itu lalu mengikatnya di kaki kasur. Dan setelah di ikat, di seluruhkan talinya ke luar jendela.
'pinter juga otak gue,berasa jadi rapunzel gue hahaha'
~~~
Tasya membawa kebutuhan seperlunya yang menurut ia penting,lalu dengan sigap menuju jendela sambil mengucapkan doa semoga ia tidak mati karena belum dapet jodoh.
Tasya membalikan badan lalu memegang tali panjang dan besar itu dengan erat. Perlahan ia turun,turun,dann..
'ya allah makasih aku masih hidup' batin Tasya pura-pura terharu
Tasya menuju pagar kecil yang sedikit terbuka,mengendap-endap ia berjalan seperti maling yang habis mencuri sesuatu. Sampai di pagar kecil itu Tasya keluar dan menutupnya pelan-pelan.
"tasya ngapain?"
Tasya hampir terjerit kalau saja ia tidak menutup mulutnya. Tasya membalikkan badan dengan hati-hati dan melihat siapa yang ada di belakangnya ini.
"tio?" ucap Tasya kaget sambil mengela napas lega untung saja bukan ayahnya atau pun keluarganya,bisa-bisa mati di tempat kalau ketahuan mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
TASYA
Novela JuvenilTasya gadis cantik yang mempunyai hidup kelam dan suram. Dahulu Tasya dikenal dengan gadis cantik yang ceria tanpa adanya kesedihan. Akan tetapi,semua sudah berubah menjadi Tasya yang moody- an. Semua orang saja bingung dengan sifat Tasya yang selal...