Mungkin dengan kita putus,lo bisa bahagia -Adit
Matahari sudah lah terbit banyak burung berkicauan di pagi hari
Tok..tok
"sya bangun" ucap lelaki muda di ambang pintu. Lelaki itu mendengus karena Tasya orang yang susah di bangunin dari tidurnya. Terkadang Tasya bisa bangun sendiri tiba-tiba karena tidak tau ada efek apa.
Karena kesal akhirnya lelaki muda itu melempar bantal ke Tasya.
"aduhh" ringis Tasya. "bangun nanti kesiangan tar macet" ucap lelaki itu pelan tetapi ada nada kesalnya. Karena Tasya selalu tidak berani dengan lelaki muda itu,Tasya terpaksa bangun lalu mengambil handuk.Sesudah mandi Tasya menyalin baju. Kelakuan Tasya selesai menyalin baju yaitu,ia mengulur waktu dengan membaca novel kesukaanya sampai harus di tegor dulu baru ia siap-siap.
Tasya menyampirkan tasnya lalu menyalimi kedua ortunya. Setelah itu mengucapkan salam lalu menaiki motor lelaki muda itu.
Di perjalanan Tasya merutuki kesalahanya karena di perjalanan macet sehingga tidak bisa kemana-mana.
Karena pasrah akhirnya lelaki muda itu memutar motornya mencari jalur untuk menghindari kemacetan. Hari ini sangatlah hari sial yang baru pertama kali di alami oleh Tasya.
Sesampai di sekolah gerbang besar sudah tertutup tetapi anugerah tuhan masih memberi kesempatan untuk Tasya memasuki gerbang kecil yang masih terbuka.
Tasya berlari kecil memasuki gerbang kecil dan langsung memasuki kelas dengan muka cemberut.
"tumben lo telat,ngapa lu?" ucap fidah heran karena Tasya itu selalu masuk tepat waktu malah temanya belom ada yang dateng ia udah di kelas duluan.
"au ah badmood gw jam tidur gw kepake buat macet"
"sukurin"
Tasya memanyunkan bibirnya karena kesal. Akhirnya ia memilih untuk bermain hp.
~~~
Bel istirahat berbunyi para murid berhamburan untuk ke kantin.
"HELLOW TASYA GW SENENG BANGET LOH HARI INI!" pekik sisil
"hm"
"napa sih lu?"
"au ah,gw mau ke kantin" ucap Tasya lalu meninggalkan sahabatnya yang terheran sama kelakuan Tasya yang moody-an.
Saat menuju kantin ada yang mencekal tanganya. Terpaksa Tasya membalikan tubuhnya dan terdapat Adit yang menatapnya lekat.
Seketika mood Tasya tambah turun dan menepis tangan Adit. Kali ini tidak ada tahanan lagi dari Adit membuat Tasya lega karena tanganya tidak memerah lagi.
"gw pengen ngomong sama lu"
"apa?"
"mungkin dengan kita putus,lo bisa bahagia"
"maksud lo?"
"kita akhirin hubungan sya,gw merasa bukan cowok yang baik buat lu. Gw selalu buat lu nangis"
"yudh klo itu mau lo. Tapi gw gk bakal pernah ngasih kesempatan 2x"
Adit mengangguk lalu tersenyum tipis "meskipun kita dah jadi mantan jangan anggap musuh ya" Tasya mengangguk sebelum di tinggal Adit.
'4 bulan gw sama dia ada faedahnya gak sih?' batin Tasya sambil terkekeh miris.
Tasya berjalan ke kantin dengan tatapan kosong. Tio yang sedari mengikuti Tasya menatap bingung sambil melambaikan tanganya di depan muka Tasya. Tio mendengus tidak ada respon dari Tasya akhirnya ia menepuk bahu Tasya sedikit kencang.
"woi!" ucap Tio sambil menepuk bahu Tasya. Lamunan Tasya buyar ketika ada sesuatu yang menepuk bahunya. Tasya menoleh ke samping ternyata ada Tio yang sedang nyengir sambil keheranan.
"ngp lu bengong? Nabrak tiang sukur lu"
"bodo amat"
"ngapa sih?"
"au"
"lah ni cewek pms yak?" gumam Tio sambil menggaruk tengkuk lehernya yang tidak gatal.
Tasya tidak mengubris ia mempercepat jalanya menuju kantin dan di ikuti Tio.
Sesampai di kantin Tasya memesan batagor dan es jeruk. Tio masih setia di sampingnya "ngapin sih lu ngikutin gw terus?" ucap Tasya sambil memutar bolanya malas.
"besok sibuk?"
"gak"
"temenin gw"
"ngapain?"
"ke toko buku"
"oke"
Setelah pesananya sudah jadi mereka memilih tempat duduk.
~~~
Dikit dulu ya authornya lagi sakit hehe. Kalo dah sembuh di lanjutin lagi oke :)
Makasih yang udah baca jgn lupa Vote&Comment!
-rifasdh
KAMU SEDANG MEMBACA
TASYA
Teen FictionTasya gadis cantik yang mempunyai hidup kelam dan suram. Dahulu Tasya dikenal dengan gadis cantik yang ceria tanpa adanya kesedihan. Akan tetapi,semua sudah berubah menjadi Tasya yang moody- an. Semua orang saja bingung dengan sifat Tasya yang selal...