'kalau merasa tidak di anggap keluarga sendiri,sakit ya'
Bagi para readers hargain untuk vote ya :)
Kring...kring...
Alarm gadis itu berbunyi.
'ah elah,berisik amat' batin gadis itu. Tak lama kemudian ada suara ketukan pintu yang sangat kencang.
"BANGUN!! SEKOLAH!!" ucap wanita paruh baya itu. Ya,dia mamanya Tasya si Sherlin Devano.
Karena mamanya terlalu cerewet,akhirnya gadis itu terpaksa bangun dari tidurnya dan langsung mengambil handuk untuk segera mandi.
Setelah selesai mandi gadis itu bersiap-siap untuk berangkat ke sekolah."mah,yah. Tasya sekolah dulu ya" ucap gadis itu sambil menyalami kedua ortunya. Akan tetapi ketika gadis itu hendak menyalimi ibunya,ibunya membuang muka sambil berbicara "gak usah salim-salim deh,sana pergi ke sekolah" ucapnya sambil tersenyum miring.
Tasya yang mendengar ucapan dari ibu kandungnya sendiri hanya tersenyum tipis berbeda dengan hatinya yang pedih seperti di tusuk 7 panah.
~~~
Sesampai di sekolah Tasya berjalan santai tidak lupa selalu bertegur sapa dengan orang-orang yang ada di kawasan sekolah.
Kalau kalian belum tau,Tasya itu selalu di sapa oleh orang-orang yang ada di sekolah,Tasya pun membalasnya dengan senang hati. Tasya bukan orang yang gila hormat Tetapi, ia hanya menghargainya.
Sampailah Tasya di kelas. Baru saja mau menapakkan kakinya di lantai sudah di sambut teriakan oleh sahabatnya. Siapa lagi kalo bukan Sisil?
Dia salah satu sahabat Tasya yang paling cerewet. Siapa coba yang gak muak dengernya? Tetapi dari kecerewetanya itu,Sisil adalah orang yang bisa ngertiin kita di saat situasi apa pun itu.
Selain Sisil ada Mila & Milly. Mereka sahabat Tasya dari awal masuk sekolah. Anehnya itu Mila selalu galau,maklumin aja lah ya kalau orang sedang jatuh hati. Kalo Willy itu dingin kayak es batu! Tetapi willy sangat baik mau membantu maupun memberi solusi. Andai saja willy bukan sahabat Tasya,pasti hidup Tasya akan terus suram.
Saat Tasya baru saja mendudukan bokongnya ke bangku,dengan cepat 3 sahabatnya itu menarik bangkunya mengarah ke meja Tasya.
Tasya telah di buat bingung oleh sahabatnya yang menatap aneh dan serius. "lu pada napa dah?" ucap Tasya karna kebingungan apa yang sahabatnya lakukan saat ini.
"LO PACARAN SAMA NAK SEBELAH YAK!?" ucap Sisil dengan cemprengnya. Tanpa basa-basi dengan cepat Tasya membekap mulut Sisil agar tidak menjadi pusat perhatian temanya. Sebenernya sih emang udah jadi pusat perhatian,cuma hanya mengurangi keadaan saja haha.
"gila lu sil,santai aja napa sih!" ucap Tasya berseru dengan berbisik
"udah ada guru mau masuk tuh. Balik tempat masing-masing sana." ketus Tasya. Sahabatnya menghela napas dengan kecewa karena Tasya tidak mau menjawab pertanyaan yang tadi di lontarkan oleh Sisil.
~~~
Kriing..kriingg!!
Bel istirahat berbunyi. Semua murid menghela napas lega setelah mendengarkan cerita dongeng dari guru sejarah. Mereka memilih untuk pergi ke kantin.
Di kantin itu Kalau kalian tahu tempatnya sangat ramai,gerah,apa lagi orang- orang yang tidak sabar memesan makanan. Tapi enaknya dari kantin ini,makananya enak-enak lohh.
Sesampai di kantin, mereka mencari tempat duduk yang menurut mereka nyaman. Beberapa menit kemudian akhirnya mereka memilih duduk di kursi paling pojok.
"kalian mau apa? Biar gue yang pesenin" ucap mila." wih tumben amat lo traktir kita. Biasanya juga lu kere traktiran!" ucap sisil yang membuat ketawa mereka menggelegar kecuali, Mila dan Milly.
Mila hanya bisa mengerucutkan bibirnya. Willy yang tadi hanya diam akhirnya membuka suara." lo pacaran ama sapa?" ucap Willy dengan sedikit dingin.
"hmm sapa ya?" ucap Tasya dengan mengejek. Willy hanya memutar bola matanya malas karena kelakuan Tasya. Tasya hanya terkekeh kecil.
"bukanya kalian udah pada tau kalo gue pacaran sama adit?"
Ketiga sahabatnya menggeleng bertanda bahwa mereka tidak mengetahuinya.
"sekarang udah tau kan?"
Ketiga sahabatnya mengangguk kepala serempak. Tasya yang melihatnya memutar bola matanya malas. Ada-ada saja kelakuan sahabatnya ini.
Akhirnya pesanan makanan mereka datang,mereka memakanya dengan lahap sambil bergurau canda mengejek mila tentang traktiranya.
~~~
Setelah beberapa jam belajar akhirnya yang di tunggu siswa-siswi terkabul. Yaitu,bel pulang sekolah.
"oke anak-anak sampe di sini dulu belajarnya,selamat sore" ucap bu yani. "iya bu.." ucap murid kompak."sya,gue sama Milly duluan ya" ucap Mila yang di balas oleh anggukan Tasya."gue duluan ya sya buru-buru nih,lo gak papa kan?" ucap Sisil sebelum meninggalkan Tasya. Tasya mengangguk sambil memberi senyuman tipis.
Saat hendak menuruni tangga ada seseorang yang tengah terburu-buru sehingga tak sengaja menabrak gadis itu. Tetapi cowok itu sama sekali tidak mengubrisnya dan terus berlari.
"aneh amat tu cowok bukanya minta maaf!" gerutu Tasya lalu melanjutkan perjalanan pulangnya.
Sesampai di rumah. Gadis itu langsung merebahkan tubuhnya ke kasur dan membuka sepatunya terlebih dahulu. Sebelum merebahkan tubuhnya di kasur, Saat ingin melepaskan sepatunya gadis itu teringat oleh kejadian tadi.
"itu orang kenapa dah? Buru-buru amat kayak mau di tinggal pacar" gumam Tasya.
~~~
Maaf bila ada kekurangan kata2,karna baru pertama kalinya aku bikin ini :v.
Jangan lupa buat vote& comment ya!!
-rifasdh
@rifa_s_d_h_
KAMU SEDANG MEMBACA
TASYA
Teen FictionTasya gadis cantik yang mempunyai hidup kelam dan suram. Dahulu Tasya dikenal dengan gadis cantik yang ceria tanpa adanya kesedihan. Akan tetapi,semua sudah berubah menjadi Tasya yang moody- an. Semua orang saja bingung dengan sifat Tasya yang selal...