dua puluh empat

587 21 9
                                    

'masih banyak orang yang berbaik hati kepada kita. Hanya saja kita tidak menyadarinya secara langsung'

Tio mematikan gas motornya tepat di depan gerbang rumahnya. Tasya yang merasa sudah berenti segera turun dan berdiri di samping Tio yang sedang membuka helm full facenya.

"yuk masuk" ucap Tio sambil meraih tangan Tasya

Bukk!

"aw! Gila lo?" omel Tio sambil mengusap bahu yang terkena pukulan dari Tasya

"lagian lo asal megang-megang tangan gue"

"yaelah udah ayok masuk"

Mereka masuk dan melewati ruang tamu.

"TIO!" ucap gadis yang sedari tadi duduk di tempat ruang tamunya langsung menghampiri Tio dan gelayutan di pergelangan Tio.

"kamu kemana aja? Kok sama dia sih? Aku nungguin kamu loh dari tadi" sambil mengerjap mata imut. Tio yang baru sadar kehadiran Sandra langsung menghempaskan tangan Sandra dari pergelangannya.

"ngapain lo disini?"

"suka-suka aku dong. Aku kan mau ketemuan sama kamu" Tasya yang melihatnya serasa ingin muntah.
Tio menghampiri Tasya dan menyuruh Tasya duduk di kursi tamu.

"lo disini dulu ya biar gue ambilin minum" Tasya hanya mengangguk saja dan Tio langsung melenggang pergi.

Sandra menghampiri Tasya dengan gaya angkuh sambil tersenyum sinis.
"ngapain lo disini?" Tasya hanya diam. "gue nanya sama lo ngapain lo disini?" Tasya menatap Sandra dengan tatapan yang tidak mengenakan. "buta lo? Gue duduk" Sandra yang mendengarnya hanya bisa mengepalkan tangannya.

Tio yang baru sampai di ruang tamunya mendapatkan hawa menegangkan. Emang ya cewek-cewek kalo berantem pake batin.

"sya lo ke kamar gue aja" baru ingin berdiri tangannya di tahan oleh Sandra "eh enak aja lo! Asal masuk ke kamar orang" Tio segera menarik tangan Sandra menuju keluar pintu rumah.

"pergi lo" ucap Tio kesal menahan amarah

"kok kamu ngusir sih"

"pergi sebelum gue tarik"

"gamau enak aja! Liat tuh cewek cabe seenaknya masuk-masuk kamar kamu"

Cabe...

"lo liat diri lo sendiri. Melebihi cabe. Miskin kaca? Gue beliin sini biar mata lo jernih liat diri lo sendiri"

Sandra meneteskan air matanya merasa sakit hati dengan ucapan Tio sedangkan Tio pergi meninggalkan Sandra tanpa merasa iba dan menutup pintu rumahnya dengan rapat.

~~~


Tasya duduk di atas kasur sambil menatap langit-langit kamar Tio sesekali Tasya menghela napasnya.


Hidup lu kenapa ngerepotin banget sih sya? Jadi merasa bersalah gue sama Tio.

Tok...tok...

Krek...

Tasya mengalihkan pandangannya menatap ke arah pintu dan mendapati Tio yang sedang berdiri sambil tersenyum.

Ngape die senyum-senyum?

"kenapa lu?"

"gapapa" jawabnya sambil menghampiri Tasya dan duduk di sebelahnya.

"lo tuh lagi kenapa sih sya?"

"gue?"

"bukan. Monyet daster"

"ck elah" Tio senyum geli melihat wajah cemberut Tasya tanpa aba-aba ia langsung mencubit pipi Tasya dengan gemas.

"kamyu kenapa syiii cantikkk kok cembeluttt" Tasya yang mendengarnya menatap horror sambil bergidik ngeri.

"waras lo?" Tio hanya terkekeh geli sekaligus jijik sendiri mendengar ucapannya barusan tadi.

"kalo ada apa-apa tuh cerita jangan di tutup terus,kasian hati lo yang sakit"

"weh ada apa nih jadi bijak begini" sambil menatap Tio meledek

Pletak!

"lu di kasih taunye ngelawan mulu"

"ya gak usah geplak pala gue juga kali,di kira pala gue lembek" Tio menyengir sambil mengusap-usap kepala Tasya.

"udah ah capek ngomong ama lu,gue ngantuk kalo ada apa-apa bilang ke gue. Awas gak bilang-bilang" ucap Tio langsung merebahkan tubuhnya di kasur dan terlelap.

'gue ngerasa kalo gue cuma nambahin beban orang. Sekarang gue malah di sini dan gue belom kepikiran gimana nanti pemikiran nyokap sama bokap Tio. Mungkin gue bakal izin sehari terus pergi. Gak cocok gue nambahin beban orang' batin Tasya. Tanpa terasa satu titik air turun dari mata Tasya yang sedang menunduk.

~~~


Brak!

"sial! Kabur kemana anak ini" pria paruh baya itu menyadari sesuatu dan melihat jendela terdapat tali panjang yang menjunjung ke lantai dasar.

"berani kabur dia,liat saja dia tidak akan aman setelah kabur seperti ini" ucapnya sambil tersenyum smirk.

"halo?"

"ya tuan?"

"kumpul semua bodyguard ke rumah saya sekarang!"

"siap tuan"

Pria paruh baya itu meninggalkan kamar gadis itu dengan sesekali menendang pintu dengan keras.

~~~

Hai upload lagi nih! Makasih banget 16k nya kalian hebat masih mau baca kisah ini :) makasih ya!

Jangan lupa KOMENTARNYA ya!



-rifasdh




@rifa_s_d_h_

TASYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang