|12|

1.1K 88 9
                                    

Seperti yang sudah disepakati, mereka berkumpul dulu di pertigaan tak jauh dari Yugaos's Cake sebelum pergi kerumah Sasuke. Dan untuk perizinan, Yugao mengizinkan Sakura untuk izin pada hari-hari yang telah disepakati seperti hari Rabu, Jum'at, dan Minggu siang.

Hari pertama adalah hari Minggu, jadi Sakura harus bekerja terlebih dahulu. Tapi Ino dan Hinata sengaja berangkat lebih awal ke Yugao's Cake untuk menunggu Sakura sambil membeli oleh-oleh untuk tuan rumah nanti.

"Tidak enak numpang belajar di rumah orang tanpa membawa sesuatu sebagai ucapan terimakasih." Begitu ucap Ino.

Karena pelanggan tidak terlalu banyak, Sakura diizinkan untuk keluar lebih cepat. Oleh karena itu sekarang mereka bertiga menunggu Naruto dan Kiba yang sedang dalam perjalanan sekarang.

"Maaf membuat kalian menunggu," ucap Naruto begitu tiba diikuti Kiba di belakangnya.

"Tidak apa-apa. Lagipula ini lebih cepat dari jadwal kok," kata Ino.

"Ya. Karena tidak banyak yang datang ke toko jadi aku diizinkan pergi lebih awal," jelas Sakura.

"Kalau begitu ayo kita pergi kerumah Sasuke," ajak Kiba.

Mereka berlima bersiap pergi ke rumah Sasuke. Ketika Naruto hendak mengayuh sepedanya duluan, Sakura mencegahnya.

"Aku pernah mengantar kue ke rumah Sasuke lewat jalan tercepat sebelumnya. Mungkin kita bisa lewat jalan situ agar lebih cepat sampai," ucapnya.

"Wah, ide bagus. Menghemat energi dan waktu juga," kata Naruto. "Jadi lewat mana Sakura-chan?"

"Lewat sini."

Karena Sakura yang tahu jalannya, jadi ia berada di depan. Tak lama kemudian mereka telah sampai di rumah yang paling besar diantara rumah yang lain. Naruto menekan bel dan tak lama penjaga gerbang membukakan pintu untuk mereka dan mempersilakan mereka masuk.

Halaman rumah Sasuke luas dan di dominasi warna hijau rerumputan juga pohon. Di tengah halaman terdapat air mancur kecil. Kiba, Ino dan Sakura tak hentinya menatap takjub pemandangan tersebut. Sedangkan Naruto dan Hinata bersikap biasa saja karena Naruto sudah sering melihatnya dan Hinata yang rumahnya juga tak jauh berbeda dengan rumah Sasuke, hanya saja lebih dominan rumah tradisional.

"Silakan masuk, Tuan Muda sudah menunggu kalian di ruang tengah."

Langsung saja mereka berjalan menuju ruang tengah. Di sana Sasuke sudah duduk menunggu kedatangan mereka. Mereka menyapa Sasuke terlebih dahulu sebelum mengambil posisi duduk. Di saat itu sepasang mata hitam Sasuke bertemu dengan sepasang mata giok Sakura. Untuk beberapa saat mereka bertatapan sebelum Sakura mengakhirinya.

Naruto duduk di sebelah Sasuke, begitu pun dengan Kiba. Sedangkan para gadis duduk di seberangnya. Hinata berseberangan dengan Naruto, Ino berseberangan dengan Sasuke dan Sakura yang berseberangan dengan Kiba.

"Ah, kalian sudah datang rupanya."

Semua perhatian teralihkan pada sosok nyonya rumah, Mikoto Uchiha dengan nampan berisi beberapa camilan di tangannya. Di belakangnya ada seorang asisten rumah membawa nampan berisi minuman. Ia tersenyum ramah pada teman-teman Sasuke.

Di dalam hati Sakura terpana dengan sosok ibu Sasuke. Sakura yakin jika usianya tidak terlalu jauh dengan usia ibunya. Tapi ia terlihat awet muda dan segar. Tak lupa senyuman hangat yang mampu menyihirnya untuk tidak berkedip. Dan wajah itu mirip sekali dengan Sasuke. Sekarang Sakura tau, darimana Sasuke mendapatkan wajah tampannya.

"Waaahh ... tidak usah repot-repot Bibi. Kami bisa mengambilnya nanti. Hehehehe...," ucap Naruto sambil membantu Mikoto menaruh minuman di meja.

"Tidak apa-apa, Naruto. Bibi senang bisa menyambut kalian. Ayo, diminum dulu minumannya."

Her Name is SakuraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang