8

370 74 7
                                    

Changkyun menunduk, menghindari tatapan menghakimi sang ibu di depannya.

"Katakan pada ibu, kenapa kau sampai bisa tidak ada uang untuk membayar administrasi rumah sakit?"

Changkyun memainkan jemarinya dengan gugup. Tidak mungkin dia mengatakan jika uangnya ia habiskan untuk pergi ke club dan juga belanja.

"Lee Changkyun."

"A-ah... ibu... itu-"

"Ibu?"

Nyonya Im segera menghampiri Jooheon yang sudah tersadar dan memanggilnya dengan suara seraknya.

"Astaga Joo! Kenapa bisa sampai sakit?? Apa Changkyun tidak menjagamu dengan baik??"

Changkyun mencebikkan bibirnya. Jooheon pastu mengadu pada ibunya dan berakhir dengan dia yang dimarahi sepanjang hari.

"Ani, Changkyun menjagaku dengan sangat baik ibu. Aku saja yang lalai menjaga diriku sendiri."

Okay, Changkyun terkejut saat Jooheon malah melindunginya.

"Kau yakin? Lalu kenapa Changkyun bisa sampai tidak memiliki uang untuk membayar administrasi rumah sakit?"

"Maaf ibu. Tapi ini semua karena kecerobohanku. Temanku meminjam uang 2 minggu yang lalu dan berjanji akan mengembalikannya dalam seminggu tapi nyatanya dia malah kabur entah kemana. Maaf, ini sungguh kesalahanku."

Changkyun semakin membulatkan matanya mendengar kebohongan yang dilontarkan Jooheon. Sedangkan nyonya Im menghela nafasnya.

"Baiklah, urusan administrasi serahkan saja pada ibu. Jooheon istirahatlah dengan baik dan Changkyun jaga suamimu."

Setelah nyonya Im pamit untuk pulang, Changkyun masih saja berdiri di dekat pintu dengan kepala tertunduk. Sejujurnya dia tidak berani hanya untuk sekedar mendekat ke arah Jooheon.

"Hey, kemarilah."

Changkyun mengangkat wajahnya dan menatap Jooheon dengan mata yang berkaca-kaca.

"Kemari."

Perlahan Changkyun melangkahkan kakinya mendekat ke arah Jooheon. Sesekali isakan akan terdengar dari bibir tipis pemuda manis itu.

"Kenapa menangis?"

"Hiks... maaf." Ucap Changkyun sambil mengusap wajahnya dengan lengan bajunya.

"Sudahlah." Tangan Jooheon terulur kemudian mengusap-usap kepala Changkyun dengan lembut. "Sudah kewajibanku untuk memenuhi kebutuhanmu kan?"

"Hiks... maaf... aku-aku janji setelah ini tidak akan boros lagi. Hiks... maafkan aku."

"Ya sudah, berhentilah menangis ya."

Changkyun mengangguk lucu kemudian mengangkat wajahnya dan menatap pria yang telah menjadi suaminya itu.

Kenapa Changkyun baru sadar jika suaminya itu sangat tampan?

sacrifice (Jookyun) ✔✔Where stories live. Discover now