9

372 74 8
                                    

"Kau mau kemana?" Tanya Changkyun memicingkan matanya melihat Jooheon yang sudah berpakaian rapi itu.

"Tentu saja bekerja."

"Tidak boleh!"

"Kenapa tidak boleh? Aku kan mencari uang untuk memenuhi kebutuhanmu."

"Tetap saja tidak boleh!" Changkyun bahkan sudah memegangi lengan Jooheon, menahan agar pria itu tidak pergi. "Kau baru saja keluar dari rumah sakit dan dokter bilang kau masih harus istirahat!"

"Tapi-"

"Tidak ada tapi-tapian! Jika kau berkata bahwa bekerja adalah kewajibanmu sebagai suami, maka sudah jadi kewajibanku sebagai istri untuk menjaga kesehatan suamiku!"

Jooheon terdiam begitu pula dengan Changkyun yang bisa merasakan wajahnya memanas dan bisa dipastikan pipinya merona hebat.

"U-ugh! Pokoknya tidak boleh bekerja! Titik!"

Changkyun melepas genggamannya kemudian melesat dengan cepat meninggalkan Jooheon yang masih melongo di dekat pintu.

"Astaga, dia menggemaskan!"

***

Sore harinya, Changkyun mengetuk pintu kamar mandi dengan tidak sabaran.

"Ayo cepatlah! Nanti kita terlambat!"

Hari ini, Hyungwon mengundang Changkyun ke pestanya. Bukan pesta untuk merayakan sesuatu. Ini hanya pesta yang rutin Hyungwon adakan di kediamannya, tidak ada hal khusus dan Changkyun memutuskan untuk mengajak Jooheon. Hitung-hitung mengenalkan suaminya yang tampan itu kepada teman-temannya.

Apa aku baru saja berpikir bahwa dia tampan??

Changkyun menggelengkan kepalanya, bertepatan dengan Jooheon yang keluar dari kamar mandi membuat Changkyun melebarkan matanya.

"Kau sungguh ingin bertemu dengan temanku? dengan penampilanmu itu?"

Jooheon mengerutkan keningnya kemudian memandang dirinya sendiri yang hanya mengenakan kaus berkerah berwarna merah maroon dan celana jeans hitam.

"Memangnya kenapa?"

"Memangnya kenapa?? Ya! Aku bisa malu jika mereka melihatmu seperti ini!"

"Ya sudah kau pergi saja sendiri."

Changkyun gelagapan dan segera menahan tangan Jooheon yang hendak menutup pintu kamar mandi.

"B-bukan begitu maksudku. Aish! Tunggu sebentar!"

Jooheon hanya menggelengkan kepalanya sambil memandang punggung Changkyun yang memghilang di balik pintu kamar dan tidak lama kemudian kembali lagi dengan membawa satu set pakaian yang Jooheon yakin harganya pastilah mahal.

"I-ini... aku membelikannya untukmu."

"Kau membelinya? Dengan uangku kan?"

Changkyun menatap Jooheon dengan jengkel. "Enak saja! Aku membelinya dengan sisa uang milikku!"

Mendengarnya membuat hati Jooheon sedikit menghangat. Pria Lee itu mengulas senyum kecil kemudian mengambil pakaian di tangan Changkyun.

"Terima kasih."

Jooheon mengusap lembut kepala Changkyun sebelum kembali masuk ke kamar mandi untuk mengganti pakaiannya, meninggalkan Changkyun yang berdiri mematung dengan pipi yang merona.

sacrifice (Jookyun) ✔✔Where stories live. Discover now