Part 04

2.3K 105 4
                                    


Happy reading~

---

Setelah kejadian yang menimpanya di UKS, Minji tak berminat untuk kembali ke kelasnya. Tak perduli sudah berapa kali Jira menelponnya dan mengiriminya pesan. Minji lebih memilih duduk dan diam di bangku taman belakang sekolah hingga bel pulang sekolah berbunyi.



Kriingg!



Dengan langkah cepat Minji kembali ke kelasnya untuk mengambil tasnya. Tak perduli dengan tatapan heran siswa lainnya. Ia hanya ingin segera pulang. Beruntung guru mata pelajaran sudah keluar dari kelasnya.



Tepat saat Minji tiba di halte bus, sebuah sedan berwarna hitam berhenti di depannya. Pengemudi mobil itu menurunkan salah satu kaca jendelanya.



"Masuklah, Minji."



Tanpa pikir panjang, Minji langsung masuk ke dalam mobil itu.



"Tuan Yoongi menjemputku?"



Ya ... yang menjemput Minji adalah Yoongi- sang CEO.



"Sudah kubilang jangan panggil aku Tuan. Panggil aku Oppa," protes Yoongi.



Ini memang terkesan aneh. Pasalnya hanya pada Minji saja Yoongi menampilkan seluruh emosinya. terkadang Yoongi bersikap lembut pada Minji, sesaat kemudian ia bersikap dingin dan cuek lagi.



Minji terkekeh pelan. "Maaf, Oppa. Ini masih sedikit canggung bagiku."



"Hem. Bagaimana sekolahmu hari ini?"



Tak ada jawaban yang keluar dari mulut Minji membuat Yoongi menoleh ke arah gadisnya yang berada di sampingnya.



"Apa ada masalah?" tanyanya lagi.



Minji menggeleng pelan. "Tidak. Aku hanya lelah saja, Oppa."



Tak ada komunikasi lagi diantara mereka. Mereka lebih memilih diam sampai mereka tiba di rumah mewah milik Yoongi. Jelas saja, setelah kejadian beberapa hari yang lalu Yoongi memaksa Minji untuk tinggal di rumahnya dan Minji tak bisa berkutik karena Yoongi selalu mengungkit masalah 'Perjual Belian' antara dengannya dan orang tua Minji.



Minji menghempaskan bokongnya di ranjang empuk milik Yoongi. Ah ralat, milik mereka berdua. Minji membuka kancing kemeja seragamnya. Disaat jemarinya membuka kancing yang terakhir, tiba-tiba Yoongi masuk ke dalam kamar.



"Aaa ... Oppa bisakah kau ketuk pintu dulu sebelum masuk?"



Minji menyilangkan kedua tangannya di depan dadanya.



"Kenapa? Inikan kamarku juga."



Minji memutar bola matanya malas. "Iya, aku tahu. Tapi, aku kan sedang ganti pakaian Oppa...."



"Ganti pakaian ya tinggal ganti pakaian saja. Tak ada yang melarangmu. Aku mau istirahat."



Yoongi membaringkan tubuhnya di samping Minji yang duduk.



"Haishh ... Oppa aku tidak mungkin membuka pakaian ku di depan Oppa kan."



"Kenapa? Aku bahkan sudah melihat setiap inci dari seluruh tubuhmu." Yoongi menyeringai. "Bahkan aku sudah mengambil keperawananmu," tambahnya.



Pernyataan Yoongi sukses membuat pipi Minji bersemu merah.



"Yak! Itu karna Oppa yang memaksaku," bantah Minji.



"Tapi kau menikmatinya bukan? Bahkan kita melakukannya 2 kali."



Skakmat.



Minji terdiam membisu. Kenyataannya apa yang Yoongi katakan itu benar adanya. Mungkin sekarang wajahnya sudah berubah warna seperti udang rebus. Saking malunya Minji, ia ingin keluar dari kamar. Namun tarikan dari tangan Yoongi membuat Minji terjatuh di ranjang. Dengan posisi Yoongi yang mengungkunginya.

[NC23+] FATAL DEBT (YoonMin GS) CompletedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang