Minji masih terdiam tak percaya melihat wanita paruh baya di depannya ini. Apakah dia bermimpi? Tidak. Itu sangat jelas, Ny. Soora berdiri di hadapannya.
“Lepaskan dia!” gertak Ny. Soora pada lelaki itu.
“Anda siapa berani-beraninya memerintahku!” Lelaki itu tertawa. “Aku tidak akan melepaskannya,”
Ny. Soora menggeram. “Katakan apa maumu!”
“Kau tau Nyonya, orang tuanya memiliki banyak hutang kepadaku.”
“Berapa jumlahnya?”
“200 juta.”
Ny. Soora mengambil secarik check kosong dan tak lupa ia menulis nominal yang lelaki itu inginkan. “Ambil ini. Mulai sekarang jangan ganggu keluarga ini lagi.”
Lelaki itu melepaskan cengkeramannya pada Minji. Diambilnya check dari tangan Ny. Soora. “Baik.” Ia kembali melirik Minji. “Sayang sekali aku tak bisa memilikimu, Gadis cantik.” Ia tersenyum sinis kemudian berlalu dari hadapan mereka.
Ny. Soora segera menghampiri Minji, ditatapnya cemas Minji. “Kau tidak apa-apa? Apa ada yang sakit?” Ia memutar-mutar tubuh Minji, menelisiknya.
Minji mengerjap. “A-aku baik-baik saja.”
Ny. Soora mengelus dadanya lega. “Syukurlah.”
Tn. Joohyun dan Ny. Mirae lekas berdiri, mereka membungkukkan badannya berkali-kali pada Ny. Soora.
“Terima kasih banyak, Nyonya.”
Ny. Soora tersenyum. “Tidak masalah. Toh, sebentar lagi kita juga akan menjadi keluarga. Jadi, tak masalah kan jika aku membantu kalian?”
Tn. Joohyun mengernyit. “Keluarga?”
Ny. Soora terkekeh, ia beralih menatap Minji yang sedang menatapnya kosong. “Kau belum memberitahukannya pada orang tuamu, Minji?”
Minji menggeleng polos. Ia masih tak mengerti dan bingung pada sikap Ny. Soora yang tiba-tiba berubah.
Ny. Soora tersenyum, mengalihkan atensinya kepada kedua orang tua Minji. “Baiklah. Karna aku sudah ada di sini, langsung saja. Aku ingin melamar anak kalian untuk anakku, Min Yoongi.”
Tn. Joohyun dan Ny. Mirae melotot. Min Yoongi? Bukankah dia pria yang tempo hari menemui mereka?
Kedua orang tua Minji masih tak menyangka jika hubungan Minji dengan Yoongi akan melangkah sejauh ini. Mereka pikir, Yoongi akan menjadikan Minji sebagai pembantu di rumahnya.
Minji melongo, ia tak salah dengar kan? Apa telinganya bermasalah?
“Nyo-nyonya Soora, Anda—"
Ny. Soora menggenggam kedua tangan Minji. “Aku tau ini sangat membingungkan dirimu. Maaf jika perkataanku kemarin sangat menyakitimu Minji. Taehyung dan Yoongi sudah menjelaskan semuanya padaku.” Ia beralih mengelus perut Minji. “Lagipula, sebentar lagi aku akan menjadi halmeoni. Dan aku sangat bahagia Minji,”
Mata Minji memerah, ia sangat bahagia sekarang. Ny. Soora sudah menyetujui hubungannya dengan Yoongi. “Terima kasih, Ny. Soora.”
Ny. Soora tersenyum. Ia memeluk Minji. “Tidak. Seharusnya aku yang mengucapkan terima kasih padamu, Minji.” Ia mengelus lembut surai Minji. “Mulai sekarang jangan panggil aku Nyonya lagi. Panggil aku Eomma,”
Minji mengangguk. “Iya, Eomma.”
“Jadi apakah kalian menerima lamaran ini, Tuan dan Nyonya?”
.
.Yoongi melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi. Ia tidak mau terlambat menyusul Minji ke rumah orang tuanya. Bisa-bisa Minji akan merajuk lagi padanya nanti.
Yoongi memicingkan matanya melihat salah satu mobil yang familiar terparkir di depan rumah Minji.
“Bukankah itu mobil Eomma?” gumam Yoongi.
Yoongi terus bertanya-tanya dalam benaknya. Apa yang ibunya lakukan di rumah orang tuanya Minji? Apa jangan-jangan ia masih berniat untuk memisahkannya dari Minji?
Yoongi turun dari mobilnya dan berjalan tergesa-gesa memasuki rumah Minji. Ia khawatir jika ibunya akan berbuat suatu hal yang buruk pada keluarga Minji.
“MINJI!” pekik Yoongi saat ia masih berdiri di ambang pintu.
Yoongi mengerjap bingung, tidak ada pertengkaran di sana. Hanya ada sendau gurau diantara ibu dan keluarga Minji.
“Yoongi, kau sudah datang? Minji sudah menunggumu sejak tadi,” ucap Ny. Soora.
Yoongi menatap Ny. Soora heran. Ada apa dengan ibunya?
Ny. Soora terkikik, ia menghampiri Yoongi dan menariknya untuk duduk bersamanya.
Yoongi hanya mengerjapkan matanya, ia menatap Minji yang duduk di seberangnya dengan penuh tanda tanya.
Minji hanya tersenyum menanggapi tatapan bingung dari Yoongi yang dilemparkan kepada dirinya.
Yoongi beralih menatap Ny. Soora di sampingnya. “Ada apa ini, Eomma?”
Ny. Soora memegang bahu Yoongi. “Eomma datang kemari hendak melamar Minji untukmu.”
Yoongi membelalak. Apa ini hanya halusinasinya saja? Ibunya melamarkan Minji untuk dirinya?
“Maafkan Eomma, Yoongi. Eomma terlalu egois, tidak memikirkan kebahagiaanmu.” Ny. Soora menunduk. Hatinya benar-benar merasa bersalah.
“Eomma—"
“Tidak seharusnya Eomma memisahkanmu dari orang yang kau cintai, Yoongi. Maafkan Eomma,”
Greb.
Yoongi memeluk Ny. Soora erat, menyalurkan seluruh kerinduannya selama ini. “Tidak, Eomma ...,”
Ny. Soora membenamkan wajahnya dalam pelukan anaknya, membiarkan air matanya menetes membasahi jas hitam Yoongi, putranya. “Eomma salah Yoongi,”
Yoongi menggeleng pelan. “Sudah, Eomma. Eomma jangan menangis.” Ia menghapus air mata Ny. Soora.
Ny. Soora tersenyum. “Kau benar Yoongi, di hari yang bahagia ini tidak sepantasnya Eomma menangis.”
Minji tersenyum haru melihat Ny. Soora dan Yoongi yang akhirnya bisa bersama kembali. Menyelesaikan semua kesalahpahaman di antara mereka.
Ny. Soora menggenggam tangan Yoongi. “Ini sudah saatnya Yoongi,”
Yoongi mengangguk mantap. Ia mengalihkan atensinya pada Tn. Joohyun dan Ny. Mirae—orang tua Minji. Ia mengambil napas dalam-dalam.
“Tuan, Nyonya ... Saya ingin meminta restu kalian untuk menikahi putri kalian, Park Minji.”
Tn. Joohyun menatap Yoongi intens. Membuat semua yang berada di sana menatap harap cemas padanya. “Tidak,” ucapnya.
Raut wajah Yoongi berubah hambar. Ia menundukkan kepalanya dalam.
“Kami tidak akan menolak lamaranmu.” Tn. Joohyun tersenyum.
Yoongi mendongak, Wajahnya berbinar. “Terima kasih Tuan, Nyonya.”
Yoongi kembali menatap wajah cantik Minji yang sedang tersenyum bahagia ke arahnya. Sungguh, hatinya saat ini terasa tenang. Ibu dan orang tua Minji sudah merestui hubungannya dengan Minji.
..
Tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
[NC23+] FATAL DEBT (YoonMin GS) Completed
Fanfiction"Orang tuamu sudah menjual dirimu kepadaku. Jadi, kau harus melayaniku, Park Minji!" -Yoongi Just read it ;)