Happy Reading guys, jangan lupa vote nya ;)
.
..
...Ting Ting
Suara dentingan dari sendok dan piring menggema di ruangan itu. Minji dan Yoongi sedang sarapan bersama di ruang makan namun tak ada percakapan sama sekali diantara mereka. itu dikarenakan Yoongi yang sedang merajuk kepada Minji karena semalam ia tak mendapatkan jatahnya.
Semalam Minji malah kabur dan melarikan diri ke kamar tamu dan mengunci kamarnya. Akhirnya tadi malam Yoongi harus bermain solo di kamar mandi saking sudah termakan oleh nafsunya.
Minji sesekali melirik ke arah Yoongi yang berada di kursi seberangnya.
"Aku sudah selesai. Aku pergi dulu."
Yoongi segera meninggalkan Minji tanpa menoleh ke arah Minji.
Greb!
Yoongi menghentikan langkah kakinya dikala merasakan hangatnya pelukan dari belakang yang ia terima.
"Apa Oppa masih marah padaku, eoh?"
Yoongi hanya diam tak menjawab pertanyaan dari gadis yang sudah tinggal bersamanya beberapa hari yang lalu itu.
Minji beralih ke hadapan Yoongi. Ia menatap manik mata lelaki tampan itu.
"Mianhe, Oppa. Jeongmal mianhe ...."
Minji mengatakan permintaan maafnya dengan nada dan ekspresi khas lucunya dan membuat Yoongi ingin menerkamnya saat itu juga. Namun, ia urungkan niatnya mengingat saat ini ia sedang merajuk pada Minji.
Tak ada respon sama sekali dari Yoongi. Dan terpaksa Minji harus membujuk Yoongi dengan cara yang lain. Minji mendekat ke arah Yoongi dan menjinjitkan kakinya guna menyamakan tingginya dengan Yoongi.
Chup!
Minji mengecup bibir Yoongi singkat, namun diluar dugaan Yoongi menahan tengkuk Minji yang akan menjauh darinya dan berakhir dengan ciuman panas diantara mereka.
"Eunghh ...."
Minji melenguh pelan disaat merasakan tangan Yoongi yang meremas bokongnya.
Minji melepaskan pangutan mereka, namun berbeda dengan Yoongi yang masih menginginkan lebih.
"Oppa, aku harus ke sekolah. Aku sudah terlambat,"
"Hem, arraseo. Ayo kuantar."
Minji menganggukkan kepalanya. Ia segera mengambil jas almameter dan tasnya lalu menyusul Yoongi ke mobil. Mereka pun berangkat ke sekolah. Namun, Yoongi hanya mengantarkan Minji sampai di halte bus saja yang letaknya tidak jauh dari sekolah Minji. Ini adalah permintaan Minji, katanya agar tidak ada teman-temannya yang tahu.
Minji segera keluar dari mobil Yoongi. Namun, suara dari Yoongi menghentikan pergerakannya.
"Tunggu, Minji!"
Minji mengernyit. "Ada apa, Oppa?"
Chup!
Yoongi mencium lagi bibir plum milik Minji yang dihadiahi protes oleh sang empunya.
"Yak, Oppa!"
"Itu Morning Kiss."
"Tadi kan sudah, Oppa ...."
"Belum. tadi itu hanya sebagai ganti karena kau tidak memberikan jatah padaku tadi malam."
"Jadi, Oppa sudah tidak marah lagi kan sekarang?"
Yoongi tersenyum. "Aku tidak akan marah lagi jika kau mau menciumku lagi."
Minji membulatkan matanya. "Yak!"
Yoongi terkekeh. "Aku hanya bercanda. Sebenarnya Oppa sudah tidak marah lagi padamu disaat kau memeluk Oppa tadi,"
"Oppa membohongiku, eoh!"
"Setidaknya aku bisa mendapatkan ciuman yang panas darimu tadi." Yoongi mengedipkan sebelah matanya.
Minji menatap datar Yoongi dan segera keluar dari mobil Yoongi.
"Ha ... ha ... ha dia itu benar-benar manis sejak dulu, tak pernah berubah."
Sebelum Yoongi melajukan mobilnya, Yoongi tersenyum melihat Minji yang kian menjauh dari mobilnya melalui kaca spion mobilnya.
....
Minji masuk ke kelasnya dan langsung disambut heboh oleh Jira sahabatnya.
"Hya, MINJI!"
"Jira?"
"KENAPA KEMARIN KAU BOLOS EOH?!"
Pertanyaan menggelegar dari Jira membuat Minji menutup kedua telinganya.
"Jira-ya, pelankan sedikit suaramu."
Minji pun melangkah duduk di tempat duduknya dan diikuti oleh Jira yang juga duduk di sebelah Minji.
"Cepat katakan padaku kenapa kemarin kau bolos? Tumben-tumbenan kau bolos?"
"Aku hanya sedang badmood saja, Jira."
"Benarkah? Apa Taehyung berbuat sesuatu padamu kemarin?"
Minji menggeleng cepat. "Tidak, Jira."
"Bilang saja padaku kalau dia sudah berbuat yang kurang ajar padamu. Akan kuhajar dia ...."
"Memangnya kau berani?"
"Aku?" Jira menunjuk dirinya sendiri. "Tentu saja ... Tidak berani he ... he...."
Minji merotasi malas bola matanya. "Haish, kau ini."
"Oh iya, Minji, kau sudah mengerjakan PR dari Lee Ssaem?"
"Tentu saja sudah. Kenapa?"
"Boleh kupinjam buku PR-mu?" tanya Jira sambil cengengesan.
"Bilang saja kalau kau ingin menyalinnya!"
Minji menyerahkan bukunya pada Jira.
"Gomawo Minji, Saranghae ...." Jira menunjukkan jari-jari tangannya yang membentuk love pada Minji.
Braak!
Gebrakan meja yang berada di depan Minji dan Jira membuat mereka terlonjak kaget.
"Lagi-lagi kau, Taehyung! Bisakah kau tidak menggebrak meja yang tak bersalah ini?" ucap Jira jengah.
Taehyung tak perduli dengan ocehan Jira dan hanya menatap Minji. "Mana buku PR-ku?"
"I-ini, Taehyung." Minji menyerahkan lima tumpuk buku kepada Taehyung.
Taehyung tersenyum lalu mengacak surai Minji. "Anak pintar," ucapnya lalu segera keluar dari kelas itu.
Jira dan Minji melongo melihat perlakuan Taehyung kepada Minji yang baru beberapa menit lalu terjadi.
"Apa aku berhalusinasi?" Jira menepuk-nepuk pipinya.
Sedangkan Minji masih diam mematung. Ia tak menyangka Taehyung hanya mengambil bukunya tanpa ada perdebatan yang lainnya, ditambah lagi perlakuan manis yang ia dapatkan dari Taehyung tadi.
.....
Tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
[NC23+] FATAL DEBT (YoonMin GS) Completed
Fanfiction"Orang tuamu sudah menjual dirimu kepadaku. Jadi, kau harus melayaniku, Park Minji!" -Yoongi Just read it ;)