....
Yoongi masih memeluk Minji erat, padahal hari sudah mulai siang. Entah mengapa, ia enggan melepaskan Minji dari pelukannya. Ditatapnya lekat wajah Minji.
Yoonggi POV
Aku tersenyum melihat Minji yang masih terlelap dalam pelukanku. Aku masih ingat betul pertama kali bertemu dengannya. Waktu itu aku tidak sengaja bertemu dengannya di Sungai Han sewaktu ia masih duduk di bangku sekolah menengah pertama.
Waktu itu aku meratapi nasib. Membenci diriku sendiri yang tidak bisa menyatukan kembali kedua orang tuaku. Sungguh pikiranku kalut di waktu itu. Jadi aku memutuskan untuk mengakhiri hidupku saja.
Aku yang sudah bersiap untuk mencebur ke Sungai Han, tiba-tiba datanglah seorang gadis remaja lugu yang menarik tanganku.
FLASHBACK
"Yak! Apa kau gila? Kau ingin bunuh diri?"
"Ck. Tidak usah ikut campur dengan urusanku gadis ingusan!"
"Gadis ingusan katamu? Siapa yang pantas disebut dengan ingusan sekarang? Lihatlah dirimu! Kau yang lebih pantas dengan sebutan itu. Berpikir pendek sama seperti anak-anak. Apa kau kira hanya dirimu saja yang bermasalah? Lihatlah ke sekelilingmu! Masih banyak orang yang memiliki masalah lebih sulit darimu!" omel Minji.
"Kau tidak tau masalahku!"
"Benar. Aku memang tidak tau apa masalahmu. Tapi, sebaiknya kau pikirkan saja baik-baik. Apa sudah benar yang kau lakukan sekarang? Lagipula apa untungnya dengan tiada dirimu di dunia ini, tak merubah apapun juga kan? Lebih baik kau gunakan dengan baik hidupmu di dunia ini. Sebesar apapun masalahmu, Tuhan pasti sudah menyiapkan ribuan solusi untukmu nanti."
FLASHBACK End.
Aku masih mengingat betul perkataan Minji waktu itu dan membuatku bangkit dari keterpurukan.
Dan suatu waktu aku tidak sengaja bertemu dengannya lagi yang sedang bekerja paruh waktu disalah satu kedai kopi. Tapi sayangnya dia tidak mengenaliku. Aku terus mencari semua informasi tentangnya. Dan mengetahui fakta, bahwa orang tua Minji tak memperdulikannya dan menyia-nyiakannya.
Sampai suatu hari, aku tak tega melihat Minji yang terus tersiksa dan datang menemui orang tua Minji untuk membuat suatu kesepakatan. Yaitu, akan kulunasi semua hutang mereka asalkan mereka mau melepaskan Minji untuk tinggal bersamaku. Aku terkejut, orang tua Minji menyetujuinya tanpa ada rasa kehilangan sedikit pun. Aku mendesah pelan mengingat kejadian waktu itu.
Kukecup pucuk kepala Minji dan mengelus surainya. Kurasa aku benar-benar sudah mencintainya dan tidak ingin kehilangannya.
Normal POV
Yoongi sudah mengganti pakaiannya dengan jas dan segera turun ke bawah. Ia sengaja tidak membangunkan Minji. Pasti Minji sangat lelahkan dengan pergulatan panas mereka tadi malam.
"Lee Ahnjumma?"
Lee Ahnjumma segera berlari menghampiri Yoongi yang sedang membenarkan dasinya.
"Kalau Minji sudah bangun nanti, bilang saja aku sudah berangkat kerja."
"Baik, Tuan." Lee Ahnjumma menundukkan kepalanya dikala Yoongi sudah pergi melewatinya.
.
.Minji mengeliat di tempat tidurnya merasakan Yoongi yang sudah tidak ada lagi di sampingnya.
"Apa Yoongi Oppa sudah bangun, ya?" tanyanya pada dirinya sendiri.
Minji segera mandi dan memakai bajunya lalu turun ke bawah untuk mencari Yoongi.
"Nona sudah bangun?"
KAMU SEDANG MEMBACA
[NC23+] FATAL DEBT (YoonMin GS) Completed
Fiksi Penggemar"Orang tuamu sudah menjual dirimu kepadaku. Jadi, kau harus melayaniku, Park Minji!" -Yoongi Just read it ;)