1. HARI PERTAMA DI SEKOLAH

2.2K 237 310
                                    

Pukul 06:30 pagi, terlihat seorang perempuan yang tengah sibuk menyiapkan diri untuk berangkat ke sekolah, ia berharap di hari pertamanya masuk sekolah menengah atas ini, ia tidak datang terlambat.

Dia adalah Alesha Grizelle Gianina. Orang-orang sering memanggilnya, Esha.

Tin! Tin!

"Ah? Kak Andra udah jemput?" monolognya. Ia pun segera mengambil tasnya lalu dengan terburu-buru menuruni anak tangga.

"Mah! Esha berangkat dulu yah! Kak Andra udah di depan nungguin!" pamitnya buru-buru, bahkan ia sampai lupa menyalimi ibunya terlebih dahulu sebelum berangkat sekolah, sangking semangatnya.

"Iya! Hati-hati ya Sayang!" teriak Gianina—Ibu Alesha, yang tengah sibuk dengan aktivitasnya di ruang kerja.

Kini Alesha sudah di depan gerbang rumahnya. "Gimana? Udah siap?" tanya Andra—Kakak sepupu Alesha.

"Udah dong! Ayo berangkat! Jangan sampai kita telat!" ucap Alesha bersemangat.

"Semangat banget," kata Andra, membuat Alesha langsung tersenyum menampakkan deretan giginya.

Andra memberikan helm pada Alesha. "Nih, pakek, jangan lupa kancing helm-nya di pasang."

"Ay! Ay! Kapten!" seru Alesha, lalu segera memakai helm-nya, namun ia tampak kesulitan saat memasang kancing helm-nya. Tanpa Alesha minta Andra—Kakak sepupunya itu langsung memasangkan kancing helm-nya.

Tak! Andra memukul pelan helm Alesha setelah ia selesai memasangkannya, membuat Alesha langsung meringis kesakitan. "Entar kalau misalnya kamu lagi berduaan sama cowok, naik motor, jangan sampai gak bisa masang kancing helm," tegas Andra.

Alesha langsung menekuk dagunya. "Kok gitu? Gimana kalau susah? Ini susah banget tau kancingnya," protes Alesha, dan langsung menaiki motor yang dikendarai kakak sepupunya itu.

"Gak boleh. Kalau bisa sih ... cowok yang deketin kamu nanti harus berhadapan sama Kakak dulu, baru boleh deketin kamu. Yahh~ minimal dia harus bisa main basket atau taekwondo, terus ngalahin Kakak," ujarnya, lalu langsung menancap gas motornya melaju secepat mungkin agar tidak terlambat.

Alesha bahkan dibuat tidak sempat memprotes perkataan Andra. Alesha langsung memukul helm Andra, dan menggerutu."KAK ANDRAAA!"

"BILANG BILANG DULU KALAU MAU NANCEP GASS!"

Tanpa mengindahkan omelan Alesha, Andra hanya fokus pada kemudinya.

Andra. Alias Andra Gameswhara, adalah orang terpercaya bagi Gianina untuk mejaga Alesha, semenjak kepergian Ayah Alesha, Andra lah yang selama ini menjaga Alesha di manapun Alesha berada. Mereka tumbuh besar bersama, diurus dan dibesarkan oleh Gianina. Walaupun ikatan antara Alesha dan Andra adalah saudara sepupu, tapi baik Alesha maupun Andra, mereka sudah menganggap ikatan mereka sudah seperti saudara kandung.

Mereka pun sampai di SMA 1 Cakrawala. Andra langsung menghentikan motornya di parkiran, Alesha pun langsung turun dari motor.

Alesha mengerjap-ngerjapkan matanya seraya memastikan apakah ia masih hidup atau tidak. Bagaimana tidak, kakak sepupunya itu membawa motor seperti orang yang sedang kesetanan.

"Sha?" panggil Andra. "Kenapa? Buka helm-nya kita udah sampai."

"Hah?" sadarnya, Alesha pun segera membuka helm-nya lalu memberikannya pada Andra. Ia langsung buru-buru turun dari motor dan bercemin di kaca spion motor Andra, membuat Andra langsung segera turun dari motornya.

"Arghhh!" kesal Alesha. "Kak Andra bawa motornya ngebut banget sih! Liat nih, rambut Esha jadi kusut!" Alesha mengomel sambil merapihkan rambutnya.

Andra nyaris tak bisa menahan tawanya melihat keadaan Alesha saat ini. "Biar gak telat. Tadi siapa yang minta cepet-cepet berangkat?" Sialnya Alesha tidak bisa membantah perkataan Andra, karena memang dirinyalah yang tadi memintanya.

DANDELION [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang