25. RASA KEHILANGAN YANG TAK BERKESUDAHAN [Bagian 1]

179 40 110
                                    

Andra duduk bersandar di kap depan mobilnya, dan ia hanya diam menatap air laut yang begitu tenang, bahkan suara deburan ombak sama sekali tak mengganggu ketenangannya. Ia memasukkan kedua tangannya ke dalam saku jaketnya saat ombak yang datang membawa angin menyapanya. Seakan lautan mengerti rasa kesedihan yang sedang ia rasakan saat ini.

Setelah mengantar Alesha pulang, Andra tak langsung pulang ke rumahnya. Ia lebih memilih pergi menenangkan pikirannya sambil melihat lautan.

Saat ia merenung dan hanya diam menatap lautan, ia teringat beberapa hari yang lalu Tantenya-Gianina memberikan sesuatu kepadanya. Ia pun mengeluarkan foto yang dilipat kecil berbentuk hati dari dalam casing handphonenya. Gianina memberikan itu pada Andra, dan memberitahunya bahwa itu adalah barang peninggalan Ibunya. 'Waktu itu Mama kamu nggak sengaja jatuhin ini dari dompetnya. Dan Mama ambil, tapi belum sempat Mama kembalikan, Mama kamu udah pergi ninggalin kita semua. Dan sekarang Mama baru ingat untuk ngasih ke kamu.' Begitu kata Tantenya saat itu.

Saat membuka lipatan foto itu, Andra langsung terisak menangis. Ia terisak dan menghela napasnya menahan sesak. Itu adalah foto kedua orang tuanya yang tersenyum saat ia mengambil foto itu langsung menggunakan kamera ponsel ibunya. Pada saat itu Andra masih berusia 5 tahun. Dengan polos dan lugunya, ia menyuruh kedua orang tuanya tersenyum lalu memotretnya.

Andra masih mengingatnya dengan jelas. Saat itu mereka pergi ke restoran favorit ibunya, mereka makan malam bersama untuk merayakan ulang tahun ibunya. Di foto itu, Ayah dan Ibu Andra duduk bersebelahan dan tersenyum bahagia. Dan di saat makan malam itu, Andra yang berusia 5 tahun, dengan bangga mengatakan kepada kedua orang tuanya bahwa dirinya ingin sekali menjadi pilot yang bisa menerbangkan pesawat. Ayah dan Ibunya langsung mendukung cita-citanya itu.

Terlebih Ayahnya yang selalu menyempatkan dirinya untuk mengajari, dan membantunya mengerjakan PR walaupun sesibuk apapun dirinya masih sempat menemani Andra belajar. Dan saat mendengar Andra yang sudah mempunyai cita-cita di umurnya yang masih 5 tahun, membuat Ayah Andra semakin semangat untuk mengajarinya. Walaupun sebenarnya keinginannya adalah ia berharap anak satu-satunya itu nantinya akan meneruskan dan mengurus perusahaan dan yayasan yang selama ini telah ia bangun, atau mengikuti jejak ibunya menjadi seorang dokter.

Tapi yang Andra lihat saat itu, kedua orang tuanya tidak pernah menuntut dan memaksanya untuk menjadi seperti apa yang mereka harapkan itu, mereka selalu memberikan Andra kebebasan dan haknya untuk memilih akan menjadi apa dirinya nanti. Dan sekarang, kedua orang tuanya itu sudah pergi meninggalkannya. Saat Andra mengetahui kedua orang tuanya dan pamannya-ayahnya Alesha, meninggal karena kecelakaan pesawat, Andra langsung membenci cita-citanya itu.

Andra duduk berjongkok menyandarkan punggungnya di bemper mobilnya. Ia memeluk foto kedua orang tuanya. Mengingat kembali kenangan mereka saat itu, membuatnya tersadar, bahwa betapa ia sangat merindukan sosok kedua orang tuanya. Bahkan sampai detik ini, sebenarnya ia masih belum bisa menerima dan belum bisa mengikhlaskan kepergian orang tuanya yang sangat tiba-tiba itu.

Seandainya saja dulu ia tidak menurut dan tetap memaksa untuk ikut, mungkin dirinya juga akan pergi untuk selama-lamanya dengan kedua orang tuanya. Setidaknya itu lebih baik daripada harus hidup sendiri seperti ini. Lebih baik ia ikut mati bersama kedua orang tuanya saat itu.

Ayah dan Ibunya lah yang telah memberikannya kehidupan dan kebahagiaan, dan saat keduanya pergi meninggalkannya, kehidupan dan kebahagiaan seperti apalagi yang Andra dambakan? Kepergian kedua orang tuanya dari hidupnya, membuat kebahagiaannya juga ikut pergi.

Saat Andra terisak menangis, tiba-tiba ponselnya berdering. Ia langsung melihat siapa orang yang tengah menelponnya. Dan ternyata itu adalah tantenya, yang selalu ia panggil dengan sebutan 'Mama Gia'.

DANDELION [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang