part 6

56.2K 1.1K 4
                                    

Dira duduk termenung di atas kasur dan memejamkan kedua matanya dengan perih. kenapa ia bisa memimpikan kejadian saat ia pertama kali bertemu dengan rafael barusan. belum satu minggu ia berjauhan dengan laki-laki itu, tapi dira sudah sangat merindukan rafael.

Mungkin efek dari anak yang sedang ia kandung atau mungkin memang dirinya sendiri lah yang merindukanya.

Dira meremas tangan nya dan menitihkan air mata dari matanya.

"Apa kamu marah padaku El?. kenapa kamu harus selalu hadir di mimpiku" gumam dira lirih.



----------------------------


Laki-laki tampan dengan baju serba hitam dengan tubuh kekar seperti kebanyakan bodyguard lainnya dan ada sebuah chip di telinganya membukan pintu mobil untuk bos nya. "Silahkan Sir.."

Laki-laki yang di sebut Sir itu hanya menganggukan kepala dan masuk kedalam mobi. mobil pun berjalan meninggalkan area bandara dan membelah jalanan tanpa hambatan.

"Bagaimana dia ?"

"Baik Sir. dia tinggal bersama sahabatnya yang juga dari indonesia"

"Hm.. Bawa aku ke hotel dulu malam ini!"

"Yes, Sir..."




----------------------------



"Ra Gue berangkat kerja dulu. Kalo lu mau keluar atau cuma jalan di sekitar sini . inget pake baju nya yang tebelan. di luar udah mulai dingin banget!" Ucap ana pada dira sambil memakai sepatunya.

"Ok ... lu pulang jam berapa sekarang?" Tanya Dira memakan buah apel nya.

"Maleman deh kayanya. gue harus lembur ngelarin tugas kemarin yang gue tinggalin."

Dira menganggukan kepala. "Ya udah. hati-hati di jalan?"

"Sipp.. gue berangkat ...bye.." Ucap ana melambaikan tangan nya dan membuka pintu apartemen.

"Bye..."Balas dira melambaikan tangan juga pada ana yang sudah mulai keluar dari apartemen.

Dira menghabiskan satu buah apel dan meminum susu hamilnya. ia kemudian berjalan dan duduk di depan tv kemudian menyalakan nya.




TING...TONG....




Dira mengerutkan keningnya mendengar Suara bell berbunyi.
selama seminggu ia tinggal di sini baru kali ini bell apartemennya berbunyi. apa ana kembali lagi.?
tapi kalo ana kenapa harus memencet bell dan bukan nya langsung masuk.

Dira bangkit dari duduknya dan berjalan untuk membuka pintu.
saat ia baru sedikit membuka pintu apartemen, ia terkejut dan bahkan melebarkan kedua matanya saat melihat siapa yang datang ke apartemen nya pagi ini.

Dira langsung berusaha untuk menutup kembali pintunya. tapi ia kalah besar dari tenaga rafael yang sudah berhasil lebih dulu menahan pintu dan menatapnya tajam.

"Aku mohon El....!" Ucap dira lirih.

"Mohon apa dira.! "Jawab rafael dingin. Dan memaksa nya untuk masuk kedalam apartemen.

Dira membiarkan rafael masuk dan ia berjalan cepat menuju sofa.
"El. kamu kenapa ke sini? kak dila kenapa kamu tinggalkan begitu saja".

"Kamu yang menyuruhku untuk tetap menikahi perempuan itu Ra. tapi kamu sendiri malah pergi seperti ini. kamu pikir aku masih bisa bersama kakak kamu?" Tanya rafael dingin .kali ini dengan rahang yang sudah mengeras.

KEKASIH KAKAKKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang