part 13

32.4K 873 16
                                    

"Jas. antar aku ke perusahaan rafael.!" Ucap dira berjalan menuju arah mobil. Jason membukakan pintu belakang saat dira sudah berada di depan mobil dan dira langsung duduk di sana.

"Baik.." Jason menutup pintu mobil dan berputar menuju kursi kemudi. ia langsung melajukan mobil menuju tempat tujuannya.

Dira memakai kaca mata dan masker saat ia turun dari dalam mobil. dira berjalan dan langsung naik kedalam lift khusus CEO dan menekan tombol di mana ruangan rafael berada.

Tidak ada yang mencegahnya untuk masuk keluar ke perusahaan ini. meskipun karyawan menganggapnya aneh. tapi sosok di belakang tubuhnya  sudah dapat mengenali bahwa ia pasti istri dari atasan mereka. dira memang belum pernah menujukan wajahnya pada semua karyawan rafael. itu demi persembunyiaan nya dulu untuk saat ini.

Pintu lift terbuka, dan dira keluar di ikuti jason di belakangnya.

"Jas. kamu bikinin aku vanilla dulu di sana. setelah itu baru masuk !" Ucap dira menujuk pantry.

Jason sepertinya enggan menuruti keinginan dira .tapi ia menganggukan kepala dan berjalan ke arah pantry.

Dira kembali berjalan dan saat mendekati meja sekertaris , kedua sekertaris rafael langsung membukuk hormat melihat kedatanganya.
"Ms. Anda memari.! perlu saya beritahu Sir.rafael bahwa anda kesini?"

"Tidak perlu. Apa suami saya sedang kedatangan tamu?" Tanya nya . karena melihat ruangan rafael yang tertutup gorden.

"Benar. ada tuan gordon di dalam!".

Dira mengerutkan keningnya.
"Siapa gordon?" Tanya nya langsung.

"Paman angkat dari Sir.Rafael Mrs." Dira menganggukan kepala.

"Kamu bisa kembali bekerja.." sekertaris rafael menganggukan kepala dan bergumam terimakasih.

Ia berjalan mendekati pintu dan sedikit membuka pintu ruangan.

"Kamu harus bisa memilih rafael. ini semua demi kebaikan perusahaan.!"

Dira Mengerut tidak suka mendengar pria dewasa itu membentak suaminya.

"Demi kebaiakan perusahaan?. paman pikir siapa yang mengembang pesatkan perusahaan selama ini!" Rafael menatap tajam kepada paman angkat nya.

"Ayolah nak. jika kamu menikah dengan lila perusahaan akan semakin pesat dan kita bisa menyatukan dua perusahaan besar untuk menjadi nomer satu di indonesia."

Dira meremas tangan nya. Sialan laki-laki itu. dia mau menyuruh rafael menikah lagi hah. langkahi dulu mayatku. batin dira mendesis sinis dan kembalu menguping di dekat pintu.

"Maaf paman. saya sudah ribuan kali mengatakan pada paman bahwa saya sudah menikah dan sebentar lagi saya akan memiliki seorang anak. jadi saya harap paman mengerti" Ucap rafael masih bersikap sopan tapi tangan nya sudah terkepal erat di bawah meja.

Gordon menaikan sebelah halisnya.
"Jika kamu sudah menikah. mana istri kamu! paman tidak pernah melihatnya berada di rumah keluarga kamu sekalipun!. lagi pula lila sangat mencintai kamu rafael. paman tidak menginginkan perusahan kamu satupun. paman hanya menginginkan kamu untuk bisa membahagiakan putri paman itu saja.?"

"Tidak pernah terlihat bukan berarti istri saya tidak di ketahui oleh orang tua saya. mereka sangat tahu tentang istri saya dan mereka sangat mendukung tentang pilihan saya walaupun mereka belum pernah bertemu" Ucap rafael meninggikan suaranya. Dira tersenyum melihat rafael membelanya di depan pamannya.

"Dan paman. saya sudah bilang. saya hanya menganggap lila sebagai keponakan saya. tidak lebih. sekalipun dia mencintai saya, saya tidak mencintai dia dan tidak akan pernah bisa membahagiakan dia selayaknya saya membahagiakan istri saya." Lanjutnya dengan suara tegas yang tidak bisa di bantahkan lagi.

KEKASIH KAKAKKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang