part 12

32.5K 789 2
                                    

"Bagaimana dok..." Tanya rafael langsung saat dokter reta baru selesai memeriksa dira.

"Tidak ada masalah serius rafael. hanya kontraksi palsu saja yang menyebabkan otot perut dan rahim menjadi lebih kencang dan terasa nyeri. di saran kan istri kamu jangan terlalu banyak bergerak dengan spontan dan perbanyak minum air putih juga makan buah-buahan. sakitnya juga sebentar lagi akan menghilang. saya juga sudah memberikakan vitamin dan pereda nyeri barusan. " Rafael bernafas lega dan bergumam terimakasih.

Dokter reta mengangguk "Dan dira. lebih banyak makan sayur ya. jangan benci lagi pada makanan itu , karena untuk saat ini sayur sangat penting untuk kandungan kamu. jangan panik dan rilex saja."

"Terimakasih dok...!" Ucap dira menganggukan kepala.

"Sama-sama . saya permisi rafael. dira."

"Iya dok ... ! Jason antar dokter reta keluar.."  Jason mengangguk dan mengantar dokter reta keluar dari kamar.

Dira meremas tangan rafael dan menatap suaminya dengan rasa bersalah ."Maaf. mungkin gara-gara tadi aku lari di depan jadi seperti ini."

Rafael tersenyum dan duduk di sisi dira. "Jangan di ulangi lagi. kasihan dia dan juga kamu sendiri... ". Dira mengangguk dan melepaskan pelukannya.

"Kamu berangkat Sana. sudah siang, nanti kamu terlambat..Aku sudah baik-baik aja El ..."Ucapnya membetulkan dasi rafael.

Rafael melihat jam di tangan nya.
"Baru jam 8. sebentar lagi." Ucapnya menggenggam tangan dira. "Aku buatkan salad dulu ya. setelah itu aku baru berangkat" Lanjutnya melihat dira yang cemberut menatapnya.

"Ya sudah.. jangan banyak-banyak El...".

"No. kamu harus makan banyak salad sayur mulai sekarang..." Bantah rafael tegas dan bangun dari duduk nya kemudian berjalan ke arah luar kamar.

Dira meringis ngeri. tapi ia harus memakan nya demi anaknya.

Dira tidak bisa menyebutkan apa yang ia rasakan sekarang memakan salad sayur ini sekarang. setiap satu sendok sayur yang masuk kedalam mulutnya setiap itu juga serangan mual tiba-tiba datang. ia selalu menahannya dan tetap memaksa menelan salad itu karena rafael menunggunya untuk menghabiskan saladnya.

"El. aku gak kuat..." Ucap dira menyerahkan salad sayur pada rafael.

Rafael membuang nafasnya dan menerima sisa salad yang masih banyak itu. "Aku akan menyimpan nya di kulkas. dan saat pulang nanti box ini harus kosong Dira..!"

Dira menganggukan saja kepalanya.
"Aku tidak janji. tapi akan aku coba "

"Harus. " Ucapnya tegas. "Ya sudah. aku berangkat ke kantor dulu. Tidak perlu mengantar sampai depan pintu. kamu istirahat saja dulu dan hati-hati dirumah, aku gak pulang malam lagi , malam ini ..?" Lanjutnya  mencium kening dira.

"Hati-hati di jalan..". Rafael mengangguk dan menghilang di balik pintu kamar.

Setelah kepergian rafael , dira mengambil ponselnya di atas nakas dan menghubungi nomer ibunya.

"Mah..Gimana kabar kakak sekarang..?" Tanya nya saat panggilan nya langsung di angkat ibunya di deringan pertama.

"Dila masih sering nanyain keberadaan kamu sekarang nak.. mamah juga bingung harus cari alesan apa lagi supaya kakak kamu berhenti menanyakan kamu."

"Dira kangen kakak mah... dira gak bisa tenang kalo belum dapat maaf dari kakak!"

"Sabar sayang. kamu jangan terus memikirkan kakak kamu. sekarang pikirkan dulu cucu mamah yang sebentar lagi akan lahir. maaf mamah belum bisa mengunjungi kamu lagi ke sana. solanya kakak kamu sudah pulang dari bali nak!"

Dira mengangguk meskipun ibunya tidak bisa melihatnya.
"Iya mah dira ngerti ko. Apa kakak sudah bisa melupakan rafael mah...?"

Dira mendengar dengan jelas nafas berat dari ibunya di seberang sana.

"Untuk apa yang ibu lihat. sepertinya kakak kamu belum sepenuhnya bisa melupakan rafael nak. Dia masih sering mengurung diri di kamar walaupun tidak sesering dulu. tapi mamah yakin kakak kamu akan secepatnya bisa melupakan rafael sepenuhnya. mamah lihat ada laki-laki yang sering datang ke rumah yang sering menemui kakak kamu. meskipun dila sering terlihat tidak suka pada lelaki itu.?"

Dira mengerutkan keningnya.
"Laki-laki mah! siapa?" Tanya nya penasaran.

"Mamah juga tidak tahu siapa! Tapi dia katakan katanya sahabatnya rafael nak!"

Dira tertegun . Apa davin !. pria yang menemui kakaknya.! apa rafael juga yang menyuruh davin untuk mendekati kakaknya lagi.

"Ya sudah mah dira tutup dulu teleponnya ya. mamah jaga kesehatan mamah dan titip salam juga untuk papah..?"

"Iya sayang kamu juga. jaga kesehatan kamu dan cucu mamah".

"Iya mah..."

Dira mematikan sambungannya dan terdiam memikirkan apa yang ia pikirkan. apa benar rafael yang menyuruh davin untuk kembali mendekati kakaknya!. tapi tidak mungkin. untuk apa rafael menyuruh davin untuk kembali mendekati dila saat ini.

Atau jangan-jangan . davin memang sengaja mendekati kakaknya lagi karena menginginkan tubuh dila lagi. tidak. Dira menggelengkan kepalanya dan beranjak dari atas kasur.




***************





enibahri
30-10-19

KEKASIH KAKAKKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang