part 9

40.8K 962 2
                                    

Ucap janji suci antara rafael dan dira baru saja berakhir. ikrar suci di hadapan tuhan menjadi suka cita untuk hubungan yang selama ini dira harapkan. ia berusaha keras selama enam bulan ini menahan rasa cemburu dan kasih sayang pada orang yang berbeda. tapi ia tahu, perjalanan cintanya masih belum usai. Malah mungkin ini adalah awal dari masalah yang selama ini ia sembunyikan rapat-rapat dari sang kakak.

Dira terisak memeluk tubuh kedua orang tuanya. ia meminta maaf dan berujar dosa yang ia lakukan tidak pantas di maafkan oleh orang tuanya.
tapi rani dan ridwan tidak bisa begitu saja menyalahkan anak bungsunya, karena itu juga ia lakukan demi kesembuhan kakaknya.

Rani dan ridwan mendukung penuh pernikahan rafael dan dira. ibunya hanya berpesan untuk jangan dulu kembali ke indonesia terutama kembali kerumah mereka. setidaknya sampai dira melahirkan nanti.

Sampai kakaknya bisa sedikit lebih banyak melupakan rafael juga.

Dira dan rafael pun menyetujui keinginan ibunya. hanya saja, dira dan rafael akan tetap kembali ke indonesia tapi dira akan tinggal bersama rafael di rumahnya.

Karena rafael tidak bisa meninggalkan pekerjaan nya di indonesia terlalu lama, sedang kan dia juga tidak bisa berjauhan dengan dira terutama dira sedang hamil saat ini.

Orang tua dira pun menyetujui juga apa yang di usulkan rafael jika memang itu keinginan menantunya.

"Mah, pah Sekali lagi ira minta maaf..!" Ucap dira untuk yang kesekian kali nya pada orang tuanya.
ia saat ini sedang mengantarkan orang tuanya ke bandara untuk kembali ke indonesia.

"Jangan di pikirkan terus nak. kamu sedang hamil dan itu tidak baik untuk kesehatan dia.. mamah dan papah tidak pernah menyalahkan kamu sayang...?" Ucap ibunya lembut mengelus perutnya.

Dira menganggukan kepala dan meloloskan setitik airmatanya. ia memeluk erat ibunya ."Terimakasih Mah..!" Ibunya memgangguk dan tersenyum.

"Pah... Maafin dira.." Dira memeluk tubuh ayahnya dan menenggelamkan kepalanya di dada sang ayah.

Ridwan mengelus lembut rambut anak bungsunya. "Papah selalu memafkan kamu nak.. kamu dan dia saling mencintai. mungkin dila adalah ujian kalian nanti. tapi bagaimana pun dia kakak kamu, jika suatu saat dia tahu kebenrannya dan marah padamu. tolong mengerti dia nak...!"

"Iya pah. dira akan selalu mengerti kakak...! Terimakasih pah.." Ridwan menganggukan kepala.

Dira melepaskan pelukan ayahnya dan menghapus air matanya.

"Rafael. kami titip dira padamu. papah harap, kamu tidak akan menyakitinya.." Ucap ridwan menatap menantunya dengan pandangan bercampur aduk.

"Dira tugas saya sekarang pah. sehat, sakit, sedih dan bahagia dira adalah tanggung jawab saya sekarang. dan hal terakhir yang papah katakan saya tidak bisa berjanji untuk tidak menyakitinya di masa yang akan datang. tapi saya bisa janjikan kesetiaan saya untuk dira seutuhnya. saya bukan bermaksud menyinggung anda. tapi saya sudah mendatatangani surat bahwa. jika saya menghianati dira dan menyakiti hatinya maka seluruh harta yang saya miliki akan jatuh sepenuhnya pada dira dan anak saya. hanya itu yang bisa saya janjikan kepada putri anda.". Ucap rafael penuh dengan keseriusan dan ketegasan di setiap ucapan nya.

Ridwan terpana melihat kesungguhan rafael pada putri bungsunya.  ia tersenyum dan menganggukan kepala pada rafael. ''Papah percaya padamu nak..".

Rafael menganggukan kepala."terimakasih.." ridwan mengangguk kecil.

Ridwan menatap putrinya sekali lagi.
"Kamu sungguh beruntung di cintai laki-laki seperti rafael nak. "Ucap ridwan tulus.

KEKASIH KAKAKKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang