"Kamu tidak ada bosan nya ya datang kesini. Aku sudah bilang ribuan kali sama kamu davin, Aku malas melihat wajah abstrak kamu yang menjijikan itu." Sentak dila menatap garang pada davin.
Davin selalu memutar kedua bola matanya dengan malas saat perempuan sinting sekaligus ia cintai itu selalu mengusirnya dengan sentakan keras setiap kali dirinya datang kerumah perempuan itu.
"Makan nih, Aku Cuma mau nganterin itu kesini." Ucap davin menyodorkan paksa bungkusan karton berlogo toko kue yang cukup terkenal.
Dila Setengah terhuyung menerima bungkusan karton dari davin.
"Apa lagi ini! Cake? Kamu berniat bikin aku gendut hah..." Sentak dila malah semakin keras dan melotot tidak terima pada davin.
Davin Menghela nafasnya kasar dan berjalan tidak peduli menuju mobilnya kembali.
"Terserah lah apa kata kamu. Awas kalo kamu tidak memakannya."
BRAKK....
Davin menutup pintu mobilnya dengan kencang dan melajukan mobilnya pergi meninggalkan halaman rumah keluarga dila.
"Dasar bajingan. Memang dia pikir aku perempuan apaan yang selalu di sogok dengan makanan."Desis dila sinis. ia menatap bungkusan karton di tangannya dengan kesal.
"Awas kalo tidak enak. Aku buang kamu" Ocehnya pada Cake di dalam bungkusan karton itu.
Dila menutup pintu rumah nya dan masuk kembali kedalam rumah dengan kedua tangannya yang mulai membuka kotak kue di tangannya dengan perlahan.
"Apaan itu sayang.."
Dila langsung menurunkan tangannya dari kertas karon dan memandang ibunya dengan terkejut.
"Oh, tadi si davin nitip ini buat bi ijah pembantu kita mah. " Ucap dila langsung berlari ke arah dapur dengan kencang.
"Bi ijah?.... Pah, Sejak kapan kita punya pembantu yang namanya bi ijah?" Tanya rina pada suaminya dengan alis terangkat sebelah.
Ridwan Hanya terkekeh dan menggelenggkan kepalanya gemas.
"Mungkin anak Sulung kita sudah mulai move on dari rafael, Lihat saja ekspresinya barusan saat kamu bertanya."
Rina tersenyum lebar dan menganggukan kepalanya dengan semangat.
"Dira perlu tahu pah. aku akan menghubungi dira kalo begitu." Seru rina semangat dan langsung berjalan menuju kamarnya dengan cepat.
Ridwan menggelengkan kepalanya gemas menatap keantusiasan istrinya dan menatap foto keluarga mereka dengan senyuman indah di bibirnya.
"Semoga keluarga kita bisa utuh kembali seperti dulu lagi nak."
------------------------------
"Bodoh, bodoh, bodoh..."
Dila berjalan mondar mandir di dalam kamanya dan terus memukul kepalanya sendiri dengan gemas.
"Kenapa tadi aku malah bilang bi ijah. Lagi pula, sejak kapan di rumah ini ada pembantu yang bernama bi ijah."Dila masih saja terus mengomel pada dirinya sendiri dengan gelisah.
"Arrgghhh... lagi pula kenapa aku harus terkejut cuma gara-gara mamah bertanya barusan!, dan kenapa juga aku harus berbohong seperti tadi sih!. Akhh...bodoh." Rutuk nya kesal pada dirinya sendiri. ia masih saja memukul kepala nya sendiri dengan kesal.
Dila berhenti disisi meja dan menatap sengit pada kertas karton yang berisikan kue dari davin.
"Kamu, Ini semua gara-gara kamu bajingan..."Sentak dila menujuk kertas karton yang tidak bersalah.
-----------------------------
"Yang bener mah?." Pekik dira begitu keras sehingga rafael yang sedang serius dengan laptopnya langsung mengalihkan tatapan nya pada istrinya.
Dira Tersenyum dengan lebar dan turun dengan perlahan dari atas kasur. ia berjalan dengan tertatih menuju rafael dan duduk di atas pangkuan suaminya. dira meloudspeaker panggilan nya bersama dengan ibunya dengan semangat sembari memeluk tubuh rafael dengan erat.
"Iya sayang. Mamah sampai menangis karna terlalu bahagia nak, akhirnya kakak kamu bisa juga melupakan rafael."
Rafael terdiam mendengarkan seruan dari ibu mertuanya yang begitu antusias di sebrang sana. tangan nya sudah mengelus rambut dira dengan lembut sambil terus mendengarkan pembicaraan istri dan ibu mertuanya dalam diam.
"Terus mah, apa ka dila sudah mulai dekat dengan kak davin?" tanya dira antusias juga sama seperti ibunya.
"Kalo kesana sih belum, kakak kamu masih bersikap sok jual mahal saat ini sama si davin. tapi mamah yakin, cepat atau lambat, kakak kamu pasti akan segera menyadari perasaan barunya itu . Ah. mamah sungguh bahagia sayang. mamah berharap saat cucu mamah lahir nanti kakak kamu sudah bisa mencintai laki-laki itu dengan sepenuhnya."
Dira menggangguk meskipun ibunya tidak melihat."Amin mah, Kita berdoa saja. biar kak dila bisa mencintai kak davin dengan sepenuhnya dan dengan cepat bisa melupakan rafael juga."
"Amin sayang. Kalo begitu mamah tutup dulu telepon nya. takut kakak kamu mendengarnya. jaga cucu mamah baik-baik ya?. titip salam juga buat suami kamu.?"
"Iya mah, Rafael juga sedang mendengarkan pembicaraan kita." Ucap dira menatap rafael tersenyum.
"Ah kalo begitu baguslah. kalo begitu mamah tutup ya sayang. "
"Iya mah.."
Dira Mnutup panggilannya dan memeluk pundak rafael dengan erat ia tersenyum lebar menatap suaminya.
Rafael Menaruh satu tangannya di atas sofa untuk menyangga kepalanya yang ia tahan dengan tangannya itu. dan tersenyum hangat menatap dira yang begitu bahagia mendengar kabar tentang davin dan dila yang bahkan belum jelas hubungannya. tapi ia tahu sahabatnya itu pasti akan membuat dila bertekuk lutut padanya dalam waktu dekat.
"Kamu bahagia?"
Dira menggangguk dengan semangat. "Aku tidak mau berharap lebih tentang perkembangan kak dila dengan kak alvin, El. tapi aku selalu berharap bahwa kak dila sudah bisa melupakan kamu dengan sepenuhnya saat ini. karna aku tidak mau terus bersembunyi seperti ini terus menerus El. Aku ingin saat anak kita lahir kak dila juga bisa menggendong anak kita dengan hangat dan memberikan restu untuk kita juga."Ucap dira penuh harap.
Rafael Menarik kepala dira dan menenggelamkan ke dadanya dengan lembut.
"Pasti sayang. Percayalah, saat anak kita lahir nanti kakak kamu pasti sudah memberikan restunya untuk kita"
Dira tersenyum dan mengganggukan kepalanya.
**********************
enibahri
16-11-19
KAMU SEDANG MEMBACA
KEKASIH KAKAKKU
Romance(21+) Dira tidak pernah menyangka dalam hidupnya akan terlibat dalam hubungan rumit bersama kekasih dari kakak kandungnya sendiri, hanya karena dirinya ingin kakaknya sembuh dari depresi akutnya, dira harus menyerahkan kesuciannya kepada rafael Keka...