Dira membuka kedua matanya dengan perlahan. ia meneteskan airmatanya dan menutup rapat-rapat bibirnya untuk meredamkan isakan yang keluar.
Dira hampir tertidur saat rafael masuk kedalam kamar dan berbicara lirih penuh penyesalan di sampingnya.
Ia dengan cepat membalikkan badan dan langsung memeluk tubuh rafael dengan erat , menenggelamkan kepalanya di dada suaminya yang ia rindukan selama beberapa hari ini.
"Maaf, jika aku kekanakan.." Bisik dira terisak di dada rafael.
Rafael memeluk tubuh dira erat dan mencium pucuk kepalanya. "Tidak sayang. Aku yang salah karena terlalu bersemangat untuk mencari seseorang yang bisa aku percaya mengurus perusahaan. hingga tanpa sadar aku malah mengabaikan kamu beberapa hari ini. ".
"Untuk apa kamu mencari pengganti kamu di perusahaan El. ?"
Rafael menaruh dagunya di kepala dira dan mengelus lembut perut buncit istrinya yang menojol. mungkin anak nya sedang menendang karena dira juga meringis pelan.
"Karena aku ingin selalu ada di sisi kamu setiap hari ketika anak kita lahir. aku tidak ingin kamu kerepotan mengurus anak kita sendiri. seperti yang kamu katakan, kamu tidak ingin menyewa babysister untuk membantumu mengurus anak kita nanti. jadi aku putuskan , aku akan memantau perusahaan dari rumah dan sekaligus membantumu menjaga anak kita. "
Jawaban rafael membuat dira kembali terisak tapi dengan segaris senyuman di bibirnya. ia memeluk tubuh rafael semakin erat. "Kamu tidak perlu melakukan nya sampai sejauh itu El. aku tidak akan pernah keropatan untuk mengurus anak kita nanti. tapi terimakasih. aku benar-benar semakin mencintaimu El."
"Aku bahkan setiap detiknya semakin mencintaimu." Balas rafael lembut."jadi, untuk malam ini kita tidur saja disini dulu."Lanjutnya mengelus lembut rambut dira dan membenarkan selimut untuk membungkus tubuh mereka.
Dira menganggukan kepala tersenyum dan memejamkan matanya kembali.
-------------------------------
"Annnnaaaa....." Teriak dira kencang di halaman depan rumah. ia membuang selang air saat ia menyiram bunga dan berlari sedikit kencang ke arah sahabatnya yang baru ia temui lagi selama berbulan-bulan.
"Diraaa... jangan lari.." Sentak rafael keras dengan mata melotot.
Dira langsung berhenti berlari dan terdiam sambil tersenyum ke arah suaminya. "Maaf..".
Ana menggelengkan kepala dan berjalan ke arah dira. ia menjitak kepala dira hingga sahabatnya itu mengaduh kesakitan.
"Kenapa gue di jitak.... "Bentak dira tidak terima. tapi ia menerima uluran pelukan ana dan memeluk sahabatnya erat. "Gue kangen lu ...".
"Tadi bentak gue. sekarang ngomong kangen ke gue.!" Ucap ana menyunggingkan senyum manisnya dan melepaskan pelukannya. Dira terkekeh dan berjalan menarik ana untuk masuk kedalam rumah.
Tapi dira berhenti di depan rafael yang masih melotot galak padanya.
ia memegang kaos rafael dan memamerkan senyuman lebarnya.
"Maaf. tadi terlalu seneng liat ana ada di sini. " Cicitnya pelan."Kesenengan kalo membahayakan dia siapa yang rugi. ! kamu kalo ada ana sikap bar-bar kamu selalu muncul." Ucap rafael sinis.
Dira terkekeh tapi ana melotot galak pada rafael. ia tidak terima di katakan kehadiran nya membuat sikap bar-bar dira muncul karena kedatangannya. dasar laki-laki playboy dingin cap basi.
"Iya. Maaf . aku gak akan ulangi lagi El. aku masuk duluan sama ana kedalam ya..." Ijin dira . Rafael mengangguk meski kedua matanya masih menyorot tajam pada dira.
Dira tersenyum kecil dan kembali menarik ana untuk masuk kedalam rumah. ia duduk di sofa saat sudah berada di ruang tamu.
"Bik...bikinin jus alpuket dua."Teriak dira. Dan langsung mendapatkan balasan Siap nyah dari arah dapur sama kencangnya dengan teriakan dira.
Ana melebarkan matanya dan berdackckck ria.
"Si rafael udah kebal kaya nya sama sikap kasar sama bar-bar lu. tadi dia lewat pas lu teriak, tapi dia enjoy aja masuk kedalam, dan naik ke atas tangga dengan santai.!" Ucap ana menggelengkan kepala.
Dira terkekeh dan menganggukan kepala. "Kan dari awal gue nemuin dia . sikap kasar sama bar-bar gue yang bikin dia cinta sama gue Na.." Ucapnya saat sudah behenti tertawa.
"Laga lu.... " Ana menggeleng dan memberikan bungkusan kertas karton berlogo butik terkenal di amerika.
Dira mengambil nya dan melebarkan matanya. ia menatap ana terkejut. "Ini apa Na...?" Tanya nya mengambil dress cantik untuk bayi perempuan dari box nya.
"Walaupun masih satu bulanan lagi, tapi gue udah gak sabar buat ngasih itu buat ponakan gue. lagian, gue juga udah mutusin buat balik ke indo dan gak bakalan balik lagi kesana "Ucap ana santai.
"Tapi Na. ini mahal banget . " Ucap dira melipat kembali dress cantik itu dan memasukannya kembali kedalam tempatnya.
"Sebanding lah sama gajih gue di perusahaan suami lo..."
Dira melebarkan kedua matanya terkejut. "Lu kerja di sana...?" Pekik dira kencang dan Ia tersenyum menatap ana.
"Gue balik ke indo. ya pasti lah gue risgn dari tempat gue kerja. dan lompatan gue ya cuma perusahaan suami lo." Ucap ana tersenyum lebar.
Dan dira menganggukan kepalanya semangat. ia jadi tidak perlu kesepian lagi di rumah besar ini."Ra.. gue gak bisa lama di sini. gue cuma nganterin itu doang.." Ucap ana mengambil tasnya dan berdiri dari duduknya ia menatap Dira.
"Masih jam 7 juga ana. kenapa buru-buru!" Ucap dira tidak rela dan ikut berdiri.
"Hari ini hari pertama gue kerja di perushaan rafael. jelaslah gue harus buru-buru mumpung boss nya masih di sini dan belum berangkat. jadi gue harus duluan sebelum dia."
Dira cemberut tapi mengganggukan kepala. "Baiklah. tapi sering-sering datang ke sini.." Ucap dira mengantar ana keluar.
"Siapp...."Balas ana tersenyum. "Gue berangkat ya ... bye.." Ucapnya berjalan ke arah gerbang dan melambaikan tangannya. dira memblas lambaian ana.. "Bye...".
Dira hendak masuk kembali kedalam rumah saat melihat ana sudah menghilang di depan gerbang rumahnya, tapi ia berhenti di sisi pintu luar dan memegangi perutnya sambil meringis nyeri. "Akhhh...." Ia merintih kesakitan dan berpegangan pada sisi pintu.
Jason yang melihat Dira merintih kesakitan memegangi perutnya segera berlari dan menghampiri istri majikanya. "Dira anda baik-baik saja.." Tanya nya membantu dira berdiri.
Rafael terkejut dan berlari kencang dari arah tangga. "Dira.... Kamu kenapa! apa yang sakit?'' Desaknya khawatir. ia menggendong dira dan membawa nya masuk kedalam kamar.
"Jason. hubungi dokter reta, suruh dia datang kesini sekarang juga. cepat!" Sentak nya kepada orangnya setelah menidurkan dira di atas kasur.
"Baik sir.." Jason pergi keluar kamar untuk menghubungi dokter reta.
Dira memegang perutnya dan meringgis tertahan. "Sak..it El..."
Rafael mengelus-elus perut dira dan menatap hawatir pada istrinya. "Sabar sayang. Sebentar lagi dokter reta pasti datang. " Ucap rafael mencoba tenang. ia menghapus peluh di kening dira dan mengecup nya sekilas.
Dira mengangguk dan memejamkan matanya. ia memeluk lengan rafael erat saat perutnya kembali melilit.
*************
enibahri
30-10-19.
KAMU SEDANG MEMBACA
KEKASIH KAKAKKU
Romance(21+) Dira tidak pernah menyangka dalam hidupnya akan terlibat dalam hubungan rumit bersama kekasih dari kakak kandungnya sendiri, hanya karena dirinya ingin kakaknya sembuh dari depresi akutnya, dira harus menyerahkan kesuciannya kepada rafael Keka...