empat

793 42 0
                                    

vote + komen okeiii

vote + komen okeiii

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

- -

Di malam hari, seperti biasa Reva menghabiskan waktunya untuk belajar, belajar dan belajar, tapi, tidak lupa ia juga mendengarkan lagu.

Ddrtt!
Aldifarezi sent you a file

Line!

Aldi
Tolong print-in Rev

Aldi
Itu proposal resmi pentas seni ya

Aldi
Udah ada data ttdnya juga

You
Sip

Aldi
Thanks Rev

Read.

Reva beranjak dari kursinya, dan mengambil hoodie untuk dipakainya dengan celana pendek yang ia sudah pakai.

"Ma, Kak, aku keluar dulu ya!" teriak Reva pada Kiara dan Gavin yang sedang duduk santai di sofa.

"Loh?, mau kemana dek?" tanya Kiara.
"Mau kemana lu?" tanya Gavin.

"Mau ngeprint proposal dulu di depan" jawab Reva sambil mencium punggung tangan keduanya.

"Hati-hati dek" jawab Gavin.
"Nih kamu bawa aja, hati-hati kalau nyebrang ya nak, lihat kiri-kanan" Kiara memberikan selembar uang berwarna merah.

"Iya Ma, yaudah aku langsung berangkat ya" Reva memakai sepatu sneakers dan langsung keluar dari rumahnya. Ia berjalan kaki menuju tempat untuk mengeprint.

"Pak, saya mau ngeprint file yang ini ya" Reva menunjukan file proposalnya yang ada di flashdisk.

"15 ribu ya neng" ucap bapak yang baru saja melihat file proposalnya.

"Pak, ngeprint file, dilaminating" tiba-tiba seorang laki-laki datang dari samping Reva dengan memberikan sebuah flashdisk ke Bapak yang tukang print.

Dia laki-laki depan gerbang itu kan?, batin Reva sambil mengingat-ingat wajah laki-laki itu.

"Ini neng, print-annya" Bapak tukang print itu memberikan kertas proposal itu.

"Makasih, Pak" Reva langsung beranjak pergi dari tempat itu, menghindari lirikan dari laki-laki tersebut.

"Woi" entah mengapa Reva justru memutar kepalanya menghadap ke laki-laki itu.

RAFAELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang