jangan lupa vote & komennya yaa
selamat membaca readers!!- -
"Dan! Rel! Key!, gue mau pulang ya, Kak Gavin udah ngechat" ucap Reva berpamitan kepada sahabatnya sambil menggantung tas selempangnya di bahu.
"Lah? serius?, dianterin Kak Rafael gak?" tanya Dania.
"Gak" Reva menggelengkan kepala.
"Mau gue anterin gak, Rev?" tanya Angga.
"Gak usah Kak, gue pamit ya semuanya, Kak Sinta, Kak Fio"
"Gak mau tungguin Rafael selesai telepon aja Rev? lumayan kan ongkos gratis" tanya Ucup menaik-turunkan alisnya.
"Gak Cup udah deh" Reva langsung memakai sepatu sneakersnya di depan pintu keluar.
Sambil berjalan menuju ke jalan raya untuk mencari taxi, ia melihat-lihat ke arah pohon dan burung-burung yang berterbangan.
Srek, srek
"Apaan tuh?" gumam Reva sambil menengok ke samping kanannya.
Srek, srek
Kucing berwarna putih tiba-tiba keluar dari semak-semak di bawah pohon.
"Aaa lucu banget" Reva berjongkok untuk mengelus-elus bulu tubuh kucing tersebut.
"Rev" tiba-tiba suara bass laki-laki membuat Reva terkejut sampai tersungkur ke tanah.
"Astaghfirullah mama kunti!, lo buat kaget aja sih?!" Reva membersihkan celananya dan berdiri.
"Siapa yang suruh lo pulang sendiri?" tanya Rafael. Ya, orang yang membuatnya sampai tersungkur itu adalah Rafael.
"Gak ada, kenapa?" Reva melipat kedua tangannya di depan dada.
"Pulang sama gue" katanya.
"Gak mau" tolak Reva.
"Kenapa?" tanya Rafael dengan wajah yang terlihat suntuk.
"Apa?" balas Reva dengan bertanya balik.
"Kenapa gak mau?" Rafael memasukan kedua tangannya di saku celananya.
"Gak mau apa?" tanya Reva dengan polos.
"Bolot!" cibir Rafael.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAFAEL
Fiksi Remaja"Dia adalah sosok laki-laki yang berhasil membuatku merasa nyaman setiap berada di sampingnya, dia adalah laki-laki yang selalu berhasil membuatku tersenyum, meskipun sering kali ku kesal akibat perbuatannya, entah mengapa dia berhasil mengubah kata...