delapan belas

566 27 0
                                    

jangan lupa vote dan commentnya yaa
selamat membaca readers!!

jangan lupa vote dan commentnya yaaselamat membaca readers!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

- -

Setelah Rafael mengantarkan Reva pulang, Rafael bukan ikut pulang ke rumahnya, justru ia ikut menongkrong di markasnya bersama beberapa temannya disana.

"Kenapa Theo bisa gitu?" tanya Rafael.

"Gua sama Theo lagi ngerokok di jalan belakang markas, kan gue lagi mau nyari rokok di warung Pak Danang, pas gue balik tiba-tiba gue liat si Theo lagi di gebukin sama 3 orang pakai kayu ama bata, orang itu nutupin mukanya pas gue datang. Tapi gue liat 1 muka orang, kalau gue gak salah lihat, dia mirip anak buahnya Bima" tutur Saka.

"Mulai sekarang, kita saling jaga satu sama lain dan saling waspada, terus? kata dokternya...Theo ada luka parah gak?" tanya Rafael pada Gilang, karena saat itu juga Saka menelepon Gilang untuk membantunya membawa ke Rumah Sakit.

"Tangan kirinya retak, kepalanya dia gak luka untungnya, keningnya memar, sama bagian perut juga memar, buat tiga hari ke depan Theo harus cek ke dokter buat dilihat tangannya, gitu kata Om gue sih" kata Gilang.

"Buat ke depannya kita harus hati-hati, kita gak tahu bakal gimana, nanti siapapun bantuin Theo kalau dia kesusahan ngapa-ngapain, Gilang, Saka, bawa Theo ke kasur deket tv aja, kasian dia tiduran duduk gitu" ucap Rafael.

Gilang dan Saka langsung membawa Theo yang sedang tidur terduduk ke kasur dekat tv.

Sedendam itu Bima sama gue sampai buat temen-temen gue kayak gini?, batin Rafael lelah sambil mengusap wajahnya.

Akhirnya Rafael memutuskan untuk tidur sambil menyandar di tembok itu.

🌻🌻🌻

"Gilang sayangkuu..., ceritain dong Theo kenapa kemarin" kata Ucup yang memeluk lengan Gilang di kelas.

"Lepasin bego, jijik gue!"

"Yaudah ceritain cepetan" Ucup mencoba menunjukan wajah imutnya di depan Gilang.

Bara yang melihatnya melemparkan tas miliknya ke wajah Ucup.

"Muka ganteng gue!" gerutu Ucup.

"Ganteng banget Cup, kayak monyet" balas Bara.

"Tai lo" cibir Ucup.

"Gil, emang Kak Theo kenapa?" tanya Keysha.

"Emangnya Kak Theo kenapa?" Dania bertanya juga.

"Kemarin Theo digebukin sama anak Tunas, tapi belum tentu anak Tunas sih, cuman kata Saka mukanya mirip anak buah Bima" jelas Gilang.

"Lah Bima siapa?" tanya Reva tidak mengerti.

"Ketua gengnya anak Tunas, kalau udah berantem sama orang, sukanya main curang, licik lagi" ucap Gilang yang menjelaskan.

"Lo semua kalau ketemu dia hati-hati ye, apalagi cewek-cewek, dia suka jahil anaknya, ada temen gua korban dia, kalau nggak ada cowonya dia, temen gua udah hampir dilecehin sama si Bima kali tuh" kata Bara menceritakan temannya.

RAFAELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang