dua puluh lima

479 26 1
                                    

jangan lupa vote & comment yaa
selamat membaca readers!!

jangan lupa vote & comment yaaselamat membaca readers!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

- -

"Kak bangun!!!" sedari tadi Reva berusaha membangunkan Gavin yang masih tertidur pulas di kasurnya.

"Aw!... perut gue sakit adek ah!" Gavin menarik selimutnya kembali.

"MAMA!! KAK GAVIN GAK MAU BANGUN!! REVA MAU BERANGKAT NIH!!" teriak Reva.

"Biarin aja dek, Kak Gavin gak sekolah jangan diganggu!" teriak Kiara dari lantai bawah.

"Ada apasih Tan?, pagi-pagi udah rame kayak pasar tanah abang aja" tanya Rio keluar dari kamar tamu di lantai bawah.

"Itu..si Reva minta dianterin Gavin, tapi Gavin gak sekolah, kasian perutnya sakit" jelas Kiara pada Rio.

"Oh... kalau gitu Rio aja Tan yang anterin Reva"

"Oh iya ya, kalau gitu kamu panggil Reva aja, nanti berangkat pinjam mobil tante"

"Siap tante" Rio langsung beranjak ke lantai atas untuk memanggil Reva.

"Woi! ayo berangkat sama gue aja" ucap Rio.

"Tumbenan lu udah bangun"

"Yaudah si, cepetan mau dianterin gak?"

"Iya iya, Kak gue pamit ya"

Gavin berdiri dari tidurnya kemudian ia mendorong Reva dan Rio keluar dari kamarnya. "BYE! SANA LU PERGI GANGGU GUE TIDUR AJA!" usir Gavin.

"Keknya si Gavin pms dah" celutuk Rio.

"Gak tau tuh, perutnya bergejolak kali, jadinya gitu tuh anak"

"GUE DENGER YAA!!" teriak Gavin dari dalam kamarnya.

"Sorry Kak!"
"Sorry Gav!" sahut Reva dan Rio bersamaan sambil terkekeh.

"Sini gue bawain kopernya" Rio mengangkat koper yang sedari tadi Reva bawa dan segera mebawanya untuk dimasukkan ke dalam bagasi.

"Pamit dulu" Reva membalasnya dengan anggukan kepala.

"Ma, Reva pamit dulu ya" Reva mencium punggung tangan Kiara.

"Iya.. hati-hati ya nak disana, jangan lupa kabari Mama kalau sudah sampai"

"Iya Ma"

RAFAELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang