dua puluh tujuh

503 23 0
                                    

jangan lupa vote + comment yaa
selamat membaca readers!!

jangan lupa vote + comment yaaselamat membaca readers!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

- -

Selama di bus, Reva dan Darren duduk berdua sambil berbincang-bincang dan menonton film di handphone bersama.

"Ren, film MIB yang ini beda banget sama film MIB yang lainnya" ucap Reva dengan memakai earphone sebelah kiri di telinganya.

"Iya, gue ngefans banget sama Chris Hemsworth gila, andai gue bisa sekeren dia"

"Halu lo!, udah ah lanjut play filmnya lagi" suruh Reva.

"Ngapel mulu lo berdua!" Ucup melempar sebuah kacang ke arah Darren.

"Ssst!, bacot lu Cup!" tegur Reva kembali fokus menonton film.

Dia bener-bener mirip sama pria brengsek itu.., batin Darren.

"Darren!!" panggil Reva.

"Eh? iya? kenapa?"

"Ngapain bengong?, batre handphone lu habis ituu" ucap Reva.

"Yah.., sorry ya Rev"

"Kenapa lo minta maaf?, hahaha gue kali yang harusnya minta maaf, jadi habis gitu batre handphone lu"

"Gak papa, boleh gue tanya sesuatu?"

"Hm?, tanya apa?"

"Kenapa lo kayaknya lebih senang sama Rafael dibanding sama gue?" tanya Darren blak-blakan.

"Maksudnya?" Reva menatap Darren dengan bingung.

"Lo lebih bahagia deket Rafael dibanding sama gue ya?" tanya Darren.

"Nggak lah, gue seneng deket sama lo berdua kok" balas Reva dengan senyuman.

"Kenapa sih?, lo masih aja mau deket sama cowok sampah itu?" Darren semakin kesal karena ia akan semakin sulit mendapatkan Reva jika ada Rafael pikirnya.

"Cowok sampah gimana maksudnya?" Reva mulai menatap Darren dengan tatapan kesal.

"Ya..cowok sampah, kerjaannya brutal, berantem terus, bodoh, emosian, sifatnya mah sama aja kayak sampah, gak hidup juga gak ada yang peduli" cibir Darren.

Setelah mendengar perkataan Darren, Reva sangat terkejut. "Maksud lo apaan sih?" balas Reva dengan ketus dan suara yanh besar, sehingga beberapa pasang mata mulai melirik mereka berdua.

"Rev..gue cuman mau lo jauhin dia.., lo itu gak pantes buat cowok berandal, gak berkependidikan kayak dia"

"Denger ya Ren, gak semua orang bisa lo komentarin seenaknya, di dunia ini tuh gak ada yang bodoh, gak ada lelaki sampah apalagi orang gak berkependidikan yang kayak barusan lo omongin itu" jelas Reva.

"Iya" satu kata itu sama sekali tidak terpikirkan oleh orang-orang akan diucapkan oleh Darren. Singkat, padat dan jelas.

"Jangan ngata-ngatain orang lagi" Reva menasihati Darren.

RAFAELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang