enam

688 38 4
                                    

vote + comment ok!

vote + comment ok!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

- -

Rafael memejamkan matanya mengikuti alunan lagu yang didengarnya melalui earphone yang ia pasang.

Kenapa gue ngomong gitu sama tuh cewek?, batin Rafael.

"Kepala gue berat banget rasanya" Rafael beranjak dari duduknya dan turun dari rooftop.

Masih dengan suasana hati yang tidak menyenangkan, Reva melepas jas osisnya dan memasukan mapnya ke dalam tasnya.

"Hai, Rev!" sapa Darren.

"Iya" balas Reva masih sibuk memasukan barang-barangnya ke dalam tas.

"Rev, emang benar ya?, katanya lo diomongin sama anak-anak lain karena lo gangguin Kak Rafael?" tanya Sekar.

"Sorry, gue duluan ya Kar, semuanya" Reva membawa tasnya di pundaknya dan menghilang dari tempat itu.

"Eh! Kar!, emang Reva kenapa dah?" tanya Darren bingung.

"Lo gak tahu?" tanya Sekar. Darren menggelengkan kepalanya.

"Reva dibentak gitu sama Kak Rafael, gak ngerti juga kenapa dia dibentak, tapi abis itu kata Dania sih, dia nangis di UKS" sahut Farah.

"Keterlaluan banget anjir, gue samperin Reva dulu ya Far" Darren membawa tasnya di dalam ruang osis kemudian berniat menyusul Reva dengan cepat.

Begitu melihat Reva sedang berjalan di depan gerbang sekolah, Darren langsung meneriaki namanya. "Rev—" Darren menatap bingung dengan datangnya Rafael dari samping Reva.

"Mau ngapain Kak?" tanya Reva tanpa melihat ke mata Rafael.

"Lihat gue" ucap Rafael bukannya menjawab pertanyaan Reva.

"Gue mau pulang" Reva membuka menyalakan handphonenya yang sedari tadi ia genggam.

"Lihat gue dulu!" ucap Rafael dengan mengambil handphone milik Reva.

"Apaan sih! balikin kek!" Reva menarik tangan Rafael namun tetap tidak berhasil mengambil handphone miliknya.

"Dengerin gue dulu gue bilang!" ucap Rafael sedikit berteriak.

"Gue mau pulang!" balas Reva masih tetap berusaha mengambil handphonenya.

"Balikin woi handphone orang!" Darren datang dari belakang mereka berdua dan mengambil handphone Reva yang ada di tangan Rafael.

RAFAELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang