tiga puluh tiga

516 28 4
                                    

budayakan vote & comment yaa
selamat membaca readers!

budayakan vote & comment yaaselamat membaca readers!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

- -

"Eh, ngomong-ngomong gue mau tanya sesuatu" ucap Reva.

Ketiga perempuan itu langsung menoleh ke arah sumber suara.

"Tanya apa Rev?"
"Apa?"

"Itu.." Reva menundukan kepalanya malu.

"Kenapa sih? kok malu-malu gitu dah?"

"Jangan-jangan, ternyata Reva dijodohin?!"

"Heh ngaco!" sahut Reva.

"Gue akhir-akhir ini suka mikirin seseorang," Reva mengangkat kepalanya.

"Pikirin siapa? Darren ya? kan udah gue bilang Key Reva tuh su—" Dania menolehkan kepalanya ke Keysha.

"Bukan bukan!, bukan Darren" potong Reva membenarkan sahutan Dania.

"Lah? terus siapa dong?" bingung Dania.

"Rafael ya?" tanya Aurel memastikan. Reva menganggukan kepalanya.

"Wah cinta pertama Reva nih!" seru Dania bertepuk tangan.

"Baku banget bahasa lo Dan" celutuk Aurel.

"Terus kenapa Rev? ada masalah sama Kak Rafael?" tanya Keysha.

"Enggak, nggak ada masalah. Tapi gue bingung gue harus gimana? ngapain?"

"Ya..jalanin aja Rev" ucap Aurel.

"Iya let it flow aja" sahut Keysha.

"Ih kok gue ngebayangin jadian sama Kak Rafael sih?!" Reva berbaring di atas kasur dan menutup wajahnya dengan bantal.

"Ciee udah ngebayangin jadian aja" Dania mendekat dan tersenyum ria melihat sahabatnya jatuh cinta untuk pertama kalinya.

Keysha dan Aurel pun ikut menggoda gadis yang sedang malu-malu itu.

"Ih gak gitu!" Reva melempar bantal ke arah Dania.

"Ooh mainnya lempar-lemparan nih ya?" Dania menautkan alisnya dan mengambil bantal yang tadi dilempari oleh Reva.

"Gak Dan!, gak sengaja sumpah"

"Serang gais!" dan berakhirlah mereka berempat melakukan perang bantal dimalam hari.

RAFAELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang