Chapter 2 - Next Mission

1.2K 97 8
                                    

•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•

Chapter 2 - Next Mission

.

.

.

Author's POV

Hari ini, mentari bersinar terang menyambut pagi hari. Burung-burung mulai berkicau, dan orang-orang mulai melakukan aktivitasnya masing-masing. Namun, di suatu ruangan yang luas di dalam rumah yang cukup besar, terdapat seorang gadis yang masih terlelap di dunia mimpi. Rambut putih-peraknya yang panjang terlihat acak-acak, dan jelas-jelas terdapat iler yang keluar dari mulutnya (kalau dipikir-pikir, author juga ikut jijay :/ ).

Lalu terdengar suara ketukan pintu, *tok 3x*.

"Lady Venus, anda sudah bangunkah?".

Suara ini milik pembantu kediaman keluarga Engel, Sarah. Dia sudah bekerja di kediaman Engel selama 10 tahun, sejak dia berumur 15.

 Dia sudah bekerja di kediaman Engel selama 10 tahun, sejak dia berumur 15

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(gambar kamar Venus, sedikit girly sih tapi mau gimana lagi)


Tanpa menunggu lama, Sarah membuka pintu kamar Venus dengan perlahan-lahan, takut jika membangunkan si gadis yang masih tertidur. Dia mendekati kasur Venus sambil membungkuk agar dapat membisikkan sesuatu agar si lady malas ini bangun.

"Young Lady, ini sudah pagi. Kumohon untuk segera bangun, Tuan Engel sedang menunggu mu." Sarah

Reader's POV

'Uuhh~~, sudah pagikah? Mengapa terasa cepat sekali? Aku tahu aku hanya butuh 4 jam untuk tidur, tetapi rasanya ingin tidur lagi!! Tetapi Paman Philips sedang menunggu ku, ya sudah deh' batinku.

Perlahan-lahan, aku merubah posisi ku menjadi posisi duduk bersandar pada headboard kasurku yang besar. Aku lihat Sarah sudah menunggu ku untuk bangun dari tadi pun terkejut karena perubahan posisiku secara tiba-tiba. Kulihat dia sudah membuka tirai jendela kamar yang berwarna putih dengan pita merah, dan sudah mempersiapkan ku teh kesukaan ku.

"Akhirnya kau bangun juga, Lady Venus." Sarah

Sarah memberikan senyuman kecil sambil menyodorkan teh. Iya,  dia memanggilku Lady karena si Paman baik hati itu menyuruhnya,  tetapi aku tidak menyukainya. Aku lebih nyaman dipanggil Venus maupun V, tapi jangan sampai 'anus' ya 😂. Aku langsung menatapnya dengan tatapan murungku yang biasa, sepertinya dia langsung ketakutan.

"Rose Killer" | Black Butler x Attack on Titan Crossover Story [SLOW UPDATE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang