Chapter 15 - Special Operations Squad

281 36 0
                                    

•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•

Chapter 15 - Special Operations Squad

.

.

.

Setelah persidangan, 3rd Person POV

Persidangan Eren pun selesai dengan ditetapkannya Eren diserahkan pada Pasukan Pengintai. Kini, mereka berkumpul di sebuah ruangan untuk mengobati luka Eren. Di seberang ruangan terdapat Isabel yang melompat-lompat kegirangan sambil memegang kedua tangan Venus.

"Mattaku, dia itu memang jahat ya... Sakit ya?" tanya Hanji sambil mengobati luka Eren.

"Sedikit..." jawab Eren.

"Lalu, sakitnya seperti apa?" tanya Hanji secara tiba-tiba.

Eren hanya menatap Hanji dengan mulut menganga yang lalu menoleh karena mendengar seruan Isabel.

"Yatta! Rasakan tu dasar Polisi Militer! Pasukan Pengintailah yang menang! WooOOoouu!"

"Ma~ma, Isabel ochitsuite yo. Kalau ekspedisi kita nanti gagal, kita harus menyerahkan Eren kembali lo," kata Farlan.

"Heh?! Nani?!" teriak Isabel tidak terima.

"Isabel, diamlah. Telingaku budeg kalau kau terus berteriak sepanjang hari," kata Venus dengan nada kesal.

Hanji yang melihat kelakuan mereka tidak bisa menahan tawa, sampai membuat Eren bingung. Menyadari perlakuannya, Hanji pun kembali ke sisi lebih kalemnya.

"Maaf, tapi dengan begitu, kami bisa mendapatkanmu," kata Erwin tiba-tiba.

"Ha'i..." jawab Eren.

"Kami bisa menggunakan kartu andalan kita di saat yang paling tepat. Rasa sakit itu sebanding dengan hasilnya. Terima kasih," kata Erwin sambil berjongkok.

"Heh?" tanggap Eren terkejut.

"Eren, mulai sekarang mohon kerjasamanya," kata Erwin yang mengulurkan tangannya.

"Ha'i! Yoroshiku onegaishimasu!" kata Eren yang menerima jabatan Erwin.

Lalu Levi berjalan menuju sofa yang diduduki Eren dan duduk di sampingnya.

"Na Eren," panggil Levi.

"Ah ha'i?" tanggap Eren.

"Apa kau membenciku?" tanya Levi.

"Īe, aku mengerti kalau itu perlu dilakukan," jawab Eren.

"Baguslah kalau begitu," kata Levi.

"Tapi, setidaknya kau bisa menahan diri 'kan? Giginya sampai lepas lho, lihat," kata Hanji sambil menunjukkan gigi Eren yang terlepas tadi.

"Jangan mengambilnya, menjijikkan," tanggap Levi yang melihat.

Isabel yang melihat itu dari seberang ruangan menyalak sambil memegang pipinya.

"Aw auch, Hanji~! Jangan kau kasih tau, gigiku ngilu lagi lho!" rengek Isabel.

"Tapi ini sampel yang begitu penting bagiku," kata Hanji.

"Iyuuhh menjijikkan!!" teriak Isabel.

"Eren, kau pasti tidak mau dibedah oleh orang gila sepertinya 'kan?" kata Levi.

"Jangan samakan aku dengan mereka. Aku tidak akan membunuh Eren kok," kata Hanji.

"Rose Killer" | Black Butler x Attack on Titan Crossover Story [SLOW UPDATE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang