•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•
Chapter 4 - The Offer
.
.
.
Venus POV
'Akhirnya tugas kali ini selesai, lebih baik untuk segera keluar dari tempat ini. Tapi tadi di depan terdengar suara rusuh, kira-kira ada apa ya?' batinku
Kulihat kembali Ronald yang sepertinya sudah selesai dengan tugasnya, jadi kita bisa pulang sekarang~~!
"Ronald, skuy!" Venus
Ronald yang tadi melamun langsung mengejarku dengan menaiki death scythe-nya.
3rd Person POV
Namun secara tiba-tiba, Venus memberhentikan langkahnya. Ronald pun terkejut karena pemberhentian langkahnya, hampir saja dia menabrak senpai-nya.
"Apaan sih, senpai? Kok tiba-tiba berhenti? Kau hampir kutabrak tahu~~!" Ronald
Venus langsung menjulurkan jari telunjuknya sebagai tanda untuk diam. Dia pun berbalik badan menatap matanya yang hijau-kekuningan menyala.
'Apa kau mendengar suara gaduh dari luar?' Venus
Ronald POV
'Are- apakah ini kemampuan telepati?!' batinku
'Hnn, ini memang telepati tolol. Dan ingatlah aku bisa mengetahui apa yang kau pikirkan sekarang.' Venus
'Hah~~, jadi begitu ya. Dasar iblis~'
Aku memang sengaja mengjeknya, tetapi pasti akan dihiraukan.'Sudahlah, bagaimana kita akan mengatasi situasi saat ini?' Venus
'Lho kok tanya aku sih, senpai? Kau kan yang seharusnya lebih bijak~!'
'Huuh~~, kamu ini. Kuy kita keluar saja, terserah mereka mau apa-in kita'
'Skuy, tapi ladies first~~!'
'Stop it~~!'
3rd Person POV
Baru saja Venus membuka pintu bangunan kumuh tersebut, langsung disambut oleh dua pedang 3DMG yang menancap pada sisi kanan-kiri pintu.
"JATUHKAN SENJATA KALIAN!!"
"Si-siapakah kalian, hah!?"
"MENYERAHLAH!!"Perintah, teriakan, dan pertanyaan bertubi-tubi beterbangan ke arah Venus dan Ronald. Mereka terkepung oleh beberapa anggota Pasukan Pengintai yang sedang menangkap preman di kota bawah tanah.
'Shit! Senpai, bagaimana ini?!!'
Ronald menatap atasannya dengan ekspresi marah campur bingung. Sementara, Venus hanya menatapnya santai campur cuek.
'Serahkan Death Scythe mu, biarkan saja manusia seperti mereka melakukan apapun yang mereka inginkan' Venus
"Hoi!? Senpai?!!" Ronald
"DIAM!! ADAKAH YANG MENYURUHMU UNTUK BERBICARA!?"
'Tch, dasar manusia~! Hanya Spears-senpai yang boleh menyita Death Scythe-ku' batin Ronald
Akhirnya, Death Scythe mereka berdua berada dalam pengawasan Pasukan Pengintai. Sepertinya, para anggota Pasukan Pengintai tidak pernah melihat senjata yang digunakan kedua anggota asosiasi Grim Reaper ini.
"Anoo, kau yakin ini senjata?" kata seorang anggota Pasukan Pengintai yang tidak dikenal namanya. Sepertinya yang dimaksud adalah Death Scythe milik Ronlad.
"Eeh, sepertinya sih....."
"Tapi mengapa aku tidak pernah melihatnya ya? Apakah ini semacam alat yang hanya bisa diakses oleh para bangsawan?"
Mendengar gumanan-gumanan para anggota Pasukan Pengintai membuat Ronald tersinggung. Rasanya dia ingin menabrak mereka dengan Death Scythe-nya, tetapi tentu saja dia tidak diperbolehkan. Mungkin nanti........
Sang pemimpin regu Pasukan Pengintai, Erwin Smith, memerintahkan anggota lainnya untuk mengawasi kedua Grim Reaper tersebut (Yah~~ Venus setengah iblis sih, tapi termasuk kan?) dan yang lainnya memasuki bangunan.
"Perhatian! Sebagian dari kalian mengawasi mereka berdua, yang lain masuk ke dalam bangunan dan laporkan apa yang kalian temukan! Jangan lupa dengan ketiga orang yang kita tangkap sebelumnya juga!" itulah suara Erwin yang memerintahkan anggota lainnya.
'Erwin Smith. Lahir tanggal 14 Oktober [insert random year], termasuk orang yang cerdas, selalu serius, disiplin, pokoknya anak diem-diem baek. Pantas saja dihormati juga, interesting...' batin Venus
Lalu para anggota Pasukan Pengintai menjalani tugas masing-masing. Terdapat 2 orang yang memasuki bangunan, 3 orang mengawasi Venus dan Ronald, dan sisanya mengawasi preman bawah tanah yang mereka tangkap. Erwin Smith terdapat di dekat gadis bersurai putih-perak itu, kini arah pandangannya menuju pada pintu
bangunan.Setelah beberapa menit, Reader's POV
Akhirnya setelah beberapa menit, 2 orang yang memasuki bangunan tadi berlarian keluar dari bangunan. Muka mereka yang terlihat ketakutan cukup lucu, sehingga membuatku ingin tertawa. Mereka saja sudah keder kalau melihat teman mereka terbunuh oleh Titan, apalagi melihat pembunuhan ulah manusia, wah tidak perlu dibayangkan.
"Jadi, apa yang kalian temukan?" tanya si tiang beralis tebal.
Dua anak cupu yang ditanyakan hanya mematung, dengan muka ekspresi AMBYAAAR {V, santuy brouw, gak usah ngegas pula :v}
{Okeh okeh, lanjut ya...}
"Apa yang kalian temukan?" si alis tebal kembali bertanya, dengan mukanya yang santuy. Sementara dua anak tadi, ealah kelihatannya mereka mau ngompol kali ya.
"A-anoo, Ketua Regu--"
"KAMI MENEMUKAN MAYAT!!"
Anggota lainnya terlihat shock, mungkin dikarenakan mereka tidak pernah melihat hal ini disebabkan oleh manusia, ya Grim Reaper setengah iblis sih lebih tepatnya.
Akhirnya si alis tebal mendekati ku, apa yang dia inginkan dariku?
Lalu dia menatapku dengan tatapan tajam, "Apakah ini termasuk ulahmu?"
Jujur saja, aku sempat grogi menjawab pertanyaannya. Ya jika kau sudah ketahuan, mengaku saja.
"Ya, ini memang ulahku." ku jawab dengan singkat.
Yang lainnya hanya menatapku ketakutan dan terkejut, tapi si Erwin tetap santai
"Mengapa kau membunuh mereka? Apakah membunuh manusia bisa dikatakan menyenangkan?"
"Ya, bisa dikatakan begitu. Lagipula ini sudah bagian dari pekerjaanku, jadi aku sudah terbiasa."
Lagi-lagi mendapat tatapan dan juga bisik-bisikan. 'Cih dasar manusia' batinku.
"Siapa namamu?"
"Cih baka, apa yang akan kau lakukan jika kau mengetahui namaku hah?!" bentakku sambil memalingkan wajah.
"Tolong sebutkan namamu saja, aku tidak membutuhkan hal lain."
Aku sempat ragu membagikan identitas ku pada seseorang yang tidak kukenal, tapi terpaksa juga.
"Venus, Venus Cruella Engel."
"Hn, baiklah. Venus, maukah kamu bergabung dengan Pasukan Pengintai?"
.
.
.
~To Be Continued~
•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•
KAMU SEDANG MEMBACA
"Rose Killer" | Black Butler x Attack on Titan Crossover Story [SLOW UPDATE]
Фанфик[SLOW UPDATE] Venus Cruella, seorang gadis 'setengah iblis' berumur 18 tahun yang bekerja sebagai seorang 'Shinigami', atau juga lebih dikenal sebagai 'Grim Reaper'. Dia diberi tugas untuk membunuh orang-orang asosiasi gelap di daerah dalam Dinding...