Bagian Dua

107 14 0
                                    

Kehilangan adalah kepastian yang tak lepas dari kehidupan. Dan Kehilangan selalu memberi peluang berlarut pada kesedihan

****

Happy reading!!!

Suara berisik derap langkah kaki orang yang sedang berlalu lalang terdengar di taman itu. Gadis berumur lima tahun itu terus menangis tanpa henti.

"Abang kemana? Katanya cuma beli eskrim, kok lama banget!" Ucap gadis itu terus menangis.

Gadis itu terus melihat ke seluruh taman mencari keberadaan kakaknya.

Terlihat seorang anak laki-laki berusia enam tahun mendekat "Putri cantik ngapain disini sendirian? Kok nangis? Nanti pangeran ganteng cium nih" goda laki-laki itu dengan tubuh yang kian mendekat.

Kemudian gadis itu tersenyum "kamu nakal" lalu tertawa "tapi kamu lebih cocok jadi pangeran jangkrik deh, abisnya kamu berisik".

Bibir cowok itu pun cemberut.
"Yahh kok jangkrik sih, jangkrik kan jelek aku kan ganteng" ucap laki-laki ini dengan kedipan matanya.

Gadis itu pun tersenyum "makasih ya pangeran jangkrik udah hibur aku, aku jadi ga sedih lagi deh"

Tiba-tiba seorang anak laki-laki berlari mendekat ke arah mereka. "Adel!" Mereka pun melihat ke arah tersebut. Ternyata kakak dari gadis itu telah datang.

"Abang dari mana aja? Kok lama? Adel takut!" Ucap gadis tersebut sambil memeluk erat kakaknya itu.

"Maaf tadi ngantri banget dek, maafin Abang ya" gadis itu mengangguk lalu tersenyum.

"Yuk pulang" ajak laki-laki itu.

"Aku pulang dulu ya pangeran jangkrik, makasih udah nemenin aku" ucap gadis itu tersenyum.

Sejak pertemuan itu Mereka pun menjadi teman dekat. Hingga suatu ketika gadis itu pindah karena ayahnya ada tugas diluar kota. Laki-laki itu sangat sedih hingga ia tak nafsu makan berhari-hari.

Don't forget to Voment gaesssss!❤️

REEDELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang