Bagian dua puluh satu

26 6 0
                                    

Lebih baik cuek tapi sayang
Daripada perhatian tapi palsu:)

****

Happy reading!!!

"yuk pulang" ajak Adel.

"Udah kenyang?"

"Belum sih" ucap Adel seraya nyengir kuda.

Belum kenyang?? Reegan benar-benar gemas melihat Adel. Gadis itu sudah menghabiskan sepuluh eskrim jumbo. Dan ia bilang belum kenyang? Oh God. Terbuat dari apa perutnya itu!

"Yauda pesen lagi sana"

"Enggak deh, gue takut gendut" ucap Adel.

"Yauda kita pulang?" Tanya Reegan.

Adel hanya mengangguk.

****

"Ree ini bukan arah rumah gue. Harusnya kan tadi belok kiri. Ini Kita mau kemana?" Tanya Adel.

"Kita kerumah gue dulu. Nyokap gue pengen banget ketemu sama Lo" ucap Reegan dengan pandangan fokus ke jalan.

"Pengen ketemu sama gue? Kenapa?" Tanya Adel bingung.

Reegan tak menjawab.

Kemudian ia memberhentikan motornya.
"Udah Sampe, ayo turun"

'rumah ini? Kaya gak asing' batin Adel.

Adel terus berusaha mengingat dan...

"Lo!!!" Pekik Adel seraya menatap kearah Reegan.

"Kenapa Del?" Tanya Reegan bingung.

"Co-cowok jangkrik!!!"

Reegan terkejut bagaimana bisa Adel tau semua ini. Reegan membuang nafas pasrah.

"Iya Del, ini gue"

"Lo jahat! Kenapa Lo ga ngomong dari awal!"

"Gue"

"Gue"

"Gue kangen sama Lo Ree!!" Isak nya.

Reegan memeluk Adel erat.
"Maafin gue Del, gue terlalu pengecut untuk bilang kalo gue pangeran jangkrik lo dulu, sahabat lo dulu, temen masa kecil lo dulu."

Adel melepaskan pelukan itu.
"Sejak kapan Lo tau?"

"Waktu lo di tampar Fano. Waktu lo gak sadarkan diri. Gue ngeliat kalung lo, dan mulai dari situ gue bertekad untuk selalu lindungin Lo!"

"Maafin gue juga karna gak bisa ngenalin Lo" ucap Adel tulus.

"Udah gapapa. Jangan nangis lagi"

"Putri cantik gak boleh nangis dong" ucap Reegan seraya mengusap air mata Adel.

Adel tersenyum "apaan sih Ree!!!"

"Nah gitu dong, senyum. Kan cantik. Udah ayo masuk" Reegan membawa Adel masuk kedalam rumahnya.

"Assalamualaikum" ucap keduanya.

"Mah, Reegan bawa calon mantu nih!" ucap Reegan asal.

Wajah Adel langsung memerah mendengar ucapan Reegan. "Huss" ucap Adel seraya mencubit perut Reegan pelan.

"Walaikumsalam" terlihat seorang wanita paruh baya berjalan mendekat kearah mereka.

"Wah siapa ini Ree. Cantik banget" ucap Salma tersenyum manis.

Adel mencium tangan Salma sopan "Adel Tante"

"Ooh jadi ini yang namanya Adel. Reegan banyak cerita Lo tentang kamu" ucap Salma tanpa dosa.

Adel melirik kearah Reegan. Dan Reegan pun menggaruk tengkuknya yang tak gatal "apaan sih ma"

"Iya iya maaf keceplosan" Salma tertawa pelan. "Kamu udah makan sayang? Kita makan dulu yuk. Tapi Tante lagi masak tunggu sebentar ya" lanjutnya.

"Dia udah makan sepuluh cup eskrim tadi mah" ucap Reegan jujur.

Adel langsung menatap Reegan tajam.

"Itukan eskrim. Belum makan nasi kan? Kita makan bareng bareng nanti. Sekarang Tante lanjutin masak dulu ya" ucap Salma.

"Eh Adel ikut Tante. Biar Adel bantu" ucap Adel tersenyum manis.

"Emang bisa?" Tanya Salma.

"Bisa kok Tan"

"Yauda Reegan keatas dulu ya mah, mau ganti baju. Gerah" ucap Reegan lalu pergi meninggalkan mereka.

****

"Ree kamu tolong panggilkan papah sama Iva ya. Suruh makan malam bareng bareng sama kita" ucap Salma seraya menata makanan diatas meja.

Salma melirik Adel yang sedang meremas remas roknya.
"Kamu kenapa? Gugup?"

"Iy-iya Tante"

"Tenang aja, ayah Reegan baik kok. Iva juga gadis yang sangat imut" ucap Salma menenangkan Adel.

"Iya Tante" ucap Adel tersenyum.

"Wah ada tamu? Siapa ni Ree? Pacar kamu?" Terlihat seorang laki laki paruh baya berjalan menghampiri mereka.

"Kenalin saya Adel om, temen Reegan" ucap Adel seraya mencium tangan Julian.

"Yakin nih cuma temen?" Goda Julian.

"Makanya doain dong pah" ucap Reegan.
Adel hanya tersenyum malu.

Terlihat seorang gadis remaja berjalan kearah mereka seraya teriak teriak tak jelas "makan makan makan"

"Apaan sih dek, teriak teriak" cibir Reegan.

"Suka suka Iva dong–eh ini siapa kak?" Tanya Iva.

"Pacar kakak dong, kenalan gih" ucap Reegan bohong. Wajah Adel bertambah merah. Ada apa ini?

Iva mengulurkan tangan kearah Adel "kenalin. Ivaaa. Anak paling cantik dari papa Julian dan dan mama Salma" ucap Iva PD.

"Adel" Adel tersenyum lalu menerima uluran itu "kamu lucu" lanjutnya.

Iva pun tersenyum. Ia menyukai Adel "Kakak juga lucu. Cantik lagi"

"Tapi kok mau sih sama kak Reegan. Udah jelek ngeselin lagi" lanjutnya.

Adel tertawa renyah mendengar ucapan iva.

"Sialan Lo dek"

"Huss gabole ngomong gitu sama adeknya ah" ucap Salma.

"Iya mah maaf"

"Udah udah mendingan kita makan. Iva udah laper nih" ucap Iva dengan nada seperti anak kecil.

Mereka pun tertawa.

****

"Adel pamit ya Tan, om" ucap Adel.

"Loh kok cepet banget sih kak" protes Iva

"Bunda kakak udah nelponin daritadi. Kapan kapan kapan main lagi kesini deh" ucap Adel.

"Beneran ya. Awas aja kalo kakak boong, Iva jorokin kak Reegan ke got" ucap Iva.

"Lah kok malah kakak?!" Ucap Reegan tak terima.

"Iyalah! Kan kakak pacarnya" ucap iva.

Semua pun tertawa mendengar ucapan konyol Iva.

"Yauda Adel pamit sekarang ya. Assalamualaikum" ucap Adel.

"Walaikumsalam"

****

"Sekolah gak ya?" ucap Adel seraya mondar mandir di kamarnya.

"Kalo gue sekolah nanti gue di gibahin anak anak sekolah lagi gara gara kejadian kemarin" ucapnya pada dirinya sendiri.

"Tapi kalo gue gak sekolah ntar bunda ngomel lagi"

"ARGHHH" teriaknya frustasi.

"Cepetan mandi!"

****

Hmm. Siapa nih kira kira yang nyuruh Adel mandi. Apakah Reegan? Atau Kendy?😍

REEDELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang