ᴇɴᴛᴀʜ ᴀᴘᴀ ʏᴀɴɢ ᴍᴇʀᴀsᴜᴋɪᴍᴜ?

5.5K 429 455
                                    


.
.
.
Entah Apa Yang Merasukimu

Rate: T(bahasa kasar plus adegan penyiksaan)

Genre: Comedy, Family

Chara: Halilintar tapi didramatisir
.
.
.

"TAUFAN! BLAZE! THORN! KESINI KALIAN!!!"
Teriakan siapa? Duh, jangan sok ngga kenal, deh. Semua orang di dunia sudah pasti tahu siapa yang teriak-teriak untuk menunjukkan rasa cintanya. Yap! Dialah Halilintar, anak sulung dari kembar tujuh bersaudara.

Sepertinya ketiga adiknya, Taufan, Thorn dan Blaze baru saja mengganggu waktu bobok canti-- maksud Iiro, gantengnya.

Dan sekarang seperti yang kalian baca, Mas Hali Ting Ting sedang mengejar jodoh, maksudnya Trio Troublemaker yang sedang kabur sambil ngakak-ngikik tidak jelas.

"SIALAN. MASIH BISA KETAWA KALIAN, YA!!" Teriak Halilintar sambil mempercepat larinya.

"HAHAHA... KAK HALI NGGA BAKAL BISA NGEJAR KI-"

PANG!

BUAGH!

Seperti yang kalian lihat. Halilintar terlempar, terguling, dan terjatuh dari tangga lantai dua. Penyebabnya? Mungkin bisa tanya Gempa yang sedang memegang teflon penyok berbentuk kepala Hali  di tangan kanannya.

"Aah.. Hali! Maaf!! A-aku ngga sengaja. Kamu gapapa, kan?" Ucap Gempa terbata-bata sambil cepat-cepat turun dan berlari menuju maya-- tubuh Hali.

Sepertinya, si empunya pingsan. Setidaknya dia sudah ke alam mimpi lagi, walaupun dengan cara yang berbeda.

Gempa dan Trio Troublemaker yang tadinya terburu-buru menuju Halilintar langsung tenang setelah tahu kalau kakak sulung mereka cuma mimisan. Cuma? Iya, di keluarga ini yang parah itu kalau sudah megap-megap mau Inalillahi. Luar binasa.

"Kak Gempa hebat!" Ucap Thorn dengan semangat.

"Hebat gimana, Thorn?"

"Kak Gempa bisa lempar Kak Hali yang sabuk hitam Karate dari lantai dua pakai satu tangan doang! Hebat, Kak!!"

Sepertinya Thorn salah mencerna keadaan sekitar. Gapapa, yang penting tetap jadi dedek polos kesayangan kita.

Sementara itu mereka sedang cap cip cup kembang kuncup siapa yang mau angkat Hali yang tubuhnya seberat lima karung beras kembali ke kamarnya yang berada di lantai dua.

Karena menyadari cara ini tidak efisien dan tidak berguna. Akhirnya mereka berempat menyeret Halilintar, tidak peduli kepala kakak sulung mereka terantuk-antuk ujung anak tangga. 'Yang penting sampai kamar' ucap mereka dalam hati.

•duncє cαp: <єntαh αpα чαng mєrαsukímu?>

S

udah seminggu setelah insiden HaliTuing yang disebabkan oleh Gempa. Sudah seminggu setelah Blaze, Thorn dan Taufan melihat kakak sulungnya terbang lalu terjun bebas setelah ditampar sampai jadi dadar oleh Gempa menggunakan teflon kesayangannya. Dan Halilintar belum sadar sampai sekarang.

Perlu diperjelas? HaLELEntar belum sadar. Iya, ngga sadar. Mungkin setelah ditampar dia mimpi pingsan makanya ngga bangun-bangun. Atau mungkin ada pembuluh darahnya yang pecah atau dia gegar otak setelah dipukul Mama Gemgem.

Bertanya-tanya kenapa ngga dibawa ke RS, kan? Iya, Gempa sempat kepikiran begitu. Tapi mereka bokek, kantong kering... Daripada bawa Hali ke RS mendingan uangnya dipakai Gempa untuk beli kangkung, tahu, dan tempe. Ingat, makan kebutuhan pokok, kesehatan sekunder.

Dᴜɴᴄᴇ Cᴀᴘ! -BᴏBᴏɪBᴏʏ Oɴᴇ-ꜱʜᴏᴛꜱ Cᴏʟᴇᴄᴛɪᴏɴ-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang