ᴄɪɴᴅᴇʀʜᴀʟɪ

3K 237 254
                                    

Kehidupan Halilintar tidak akan seperti dulu lagi sejak kedua orangtuanya meninggal dan tiga manusia durjana itu tinggal di rumahnya.

.
.
.
Cinderhali
Genre: Humor, Parody
Rate: T untuk kata-kata kasar
Warning: OOC, Kata-kata kasar, bahasa gaul dan tidak baku serta bahasa Jaksel
.
.
.

Di sebuah desa kecil hiduplah sepasang suami istri pedagang dan anaknya. Anak mereka memiliki wajah tampan lebih ke cantik yang hampir bisa menyamai wajah wanita, tubuh tinggi, dan kedua netra sewarna delimanya dapat mengikat siapapun yang melihatnya dalam keindahan. Anak itu diberi nama Halilintar.

Halilintar adalah anak yang sopan, rajin, baik hati dan senang menabung. Minimalnya sehari sekali Ia mengatakan kata kasar agar bisa menabung dosa, mau masuk Neraka jalur poin dosa katanya.

Semua penduduk desa senang dengan keberadaan Halilintar. Setidaknya Halilintar sudah pernah diajak jadi menantu setiap kepala rumah tangga di desa itu. Ia memiliki rekor 'menolak calon masa depan' terbanyak, kurang lebih ada 250 orang yang sudah ditolak Halilintar, 70%-nya wanita, 15%-nya laki-laki, 10%-nya banci dan sisa 5%-nya hemaprodit.

Sayang sekali, kehidupan Halilintar mungkin tidak akan seperti dulu lagi sejak Ibunya terjangkit penyakit berbahaya dan divonis tidak dapat bertahan hidup dalam waktu lama.

Tak lama kemudian ibunya berpulang ke Yang Maha Kuasa. Sedih ngga? Sedih?? Sedihin aja ayo... Hali yang setrong aja sedih masa kamu engga, eyak.

Semenjak kematian istrinya, Ayah Halilintar menjadi seorang maniak kerja, simpelnya workaholic. Berangkat pagi, ga pulang-pulang. Waktu pulang tahu-tahu sudah nikah sama ehek-duda-ehek... Jangan, deh- kasian... Janda aja, bernama Gempa.

Gempa memiliki dua orang anak, Ying dan Yaya. Ying adalah anak yang suka cepat-cepat dalam segala hal kecuali menikah, sementara Yaya adalah anak alim(?) kesayangan Mama Gemgem yang mewarisi resep biskuit asam manis milik keluarganya.

Sejak mereka bertiga datang ke rumah dan tinggal disana hidup Halilintar berubah total.

Sifat ketiga wanita(walaupun Mama Gemgem cowo) itu benar-benar merusak jiwa dan raga Halilintar.

Ibu(lebih ke Ayah) Tirinya, Gempa selalu menyuruh Hali bangun pagi, ngga gosok gigi, ngga mandi, ngga rapihin tempat tidur, langsung cuss! Ke pasar. Lama-lama muka encem Hali bisa jadi tidak encem kalau ini terus berlanjut.

Ying selalu mempermalukannya, entah berapa banyak dress wanita yang sudah dipakaikan padanya dan menjadi bahan pemuas kebelokan Ying. Lama-lama dia ikut belok juga.

Yaya... Yaya, ya-- Yaya. Untuk Hali dia yang paling buruk. Kalau kue buatan teman baiknya, Angin bisa dibilang buruk di lidahnya- mungkin yang ini lebih parah. Biskuit Yaya adalah makanan alien yang seharusnya tidak pernah diciptakan di dunia ini.

Tekstur yang keras dan kasar sudah menandakan kalau biskuit ini gagal. Saat terkena indra pengecap... Awawa- anda dijamin ingin memuntahkannya. Campuran rasa manis dari gula dan rasa khas rempah-rempahan dari sereh, serta tambahan rasa asam pedas manis dari saus turun temurun keluarga sudah dapat menggelitik perut anda. Hali menyesal pernah memakannya.

Dan begitulah kehidupan mereka sehari-hari. Ibu tiri yang salah gender, dua kakak tiri tidak waras, kepala keluarga yang sudah seperti Bang Toyib, dan Halilintar yang sudah setengah tidak waras, harusnya dia dibawa ke RSJ demi kesehatan mentalnya.

Saking stressnya Hali, setiap hari Ia ngobrol dengan seekor burung cenayang(baca: Lovebird), namanya Daun. Kadang Hali bingung kenapa selalu curhat masalah ini itu ke Daun. Yah- Daun cuma balas pakai 'cuit cuit' gitu doang, namanya juga burung. Mau bersuara kaya gimana, coba? 'Bakekok, plekok' gitu? Yeu, dikira kelinci nanti.

Dᴜɴᴄᴇ Cᴀᴘ! -BᴏBᴏɪBᴏʏ Oɴᴇ-ꜱʜᴏᴛꜱ Cᴏʟᴇᴄᴛɪᴏɴ-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang