ᴍᴀʟɪᴋᴀ

2K 161 94
                                    

Setelah berbagai kejadian aneh bin magic di kost-kostan tempat Gempa tinggal, akhirnya Gempa mengambil inisiatif untuk mengajak teman-teman jahanamnya untuk jalan-jalan.

Sebenarnya, Gempa adalah anak tajir bin sugih yang uangnya menumpuk bagai dosa-dosa kehidupan author, tapi ya, Gempa lebih suka hidup sederhana dan memilih untuk menyewa kamar kost selama Ia merantau ke kota lain untuk melanjutkan pendidikannya.

Kedua orang tua Gempa awalnya kaget saat anak mereka meminta uang lebih, ya, Gempa sudah memiliki pekerjaan tetap di Cafe dekat kampus yang biasanya dijadikan tempat nongkrong oleh mahasiswa disana. Saat Gempa menjelaskan semuanya pada kedua orangtuanya barulah mereka mengerti kalau Gempa ingin mengajak teman-temannya bertamasya entah kemana selama liburan.

Ketika Gempa meminta uang lebih, Ia berpikir kalau orangtuanya mungkin akan menambahkan Rp.100.000,00 saja, toh kedua orangtuanya sudah tahu kalau Gempa memiliki pekerjaan tetap dengan gaji yang cukup untuk biaya hidup Gempa. Alangkah kagetnya Gempa saat mengetahui uang tambahan yang ditransfer oleh kedua orangtuanya lebih dari 1,5 juta rupiah.

Rencana awal Gempa cuma mengajak teman-temannya piknik ke taman wisata, atau pergi ke tempat permainan yang mungkin hanya akan menghabiskan sekitar Rp. 1.500.000,00 saja untuk mereka bertujuh. Harganya murah, mereka semua puas.

Jujur saja Gempa berpikir keras, uang segini banyaknya mau dipakai apa. Setiap hari Gempa biasa makan pecel lele atau lalapan yang harganya murah meriah, kalau ingin makan yang agak mewah mungkin Gempa akan membeli sate dan gule di dekat kampusnya.

Yasudah, alangkah baiknya kalau Gempa bisa menabung uang ini, lumayan untuk jaga-jaga, siapa tahu bisa memberi teman-temannya angpao saat Lebaran, Gempa kasihan dengan Halilintar yang uangnya selalu habis karena dipinjam terus oleh Solar dan Taufan.

Yasudah sih, mungkin tidak ada salahnya melakukan hal macam ini sekali-kali.

+-+-+-+

Hari yang ditunggu-tunggu akhirnya tiba. Liburan singkat selama satu minggu penuh mereka akan dihabiskan di Vila milik keluarga Gempa yang berada di daerah pegunungan yang banyak objek wisatanya.

Glacier, sepupu Gempa dengan senang hati mau mengantar teman-teman kakak sepupunya.

Tepat jam 09.00 pagi Glacier sudah siap di depan kost-kostan tempat Gempa tinggal dengan mobil Mitsubishi Kuda milik keluarga besarnya.

Gempa keluar dari kamar kostnya dengan wajah berbinar, sebuah koper kecil Ia tenteng di tangan kanannya dan sebuah tas ransel berwarna hitam dengan aksen emas sudah menempel di punggungnya.

Teman-teman Gempa yang lain sudah menunggu di luar. Fokus pandangan Gempa bertumpu ke arah Halilintar yang menenteng tas laptop dan beberapa buah buku besar di tas kertas.

Ya Allah, ini gledek mau liburan atau mau kerja tapi pindah tempat.

"Hali, itu laptopnya buat apa?" Tanya Gempa sambil menunjuk ke arah tas laptop yang Halilintar bawa.

"Ah, ini, ada tugas tambahan dari dosen, dikumpul akhir minggu." Jelas Halilintar.

Yah- rencana Gempa mau ajak teman-temannya selama satu minggu ternyata tidak bisa berjalan selancar rencana awalnya.

"Yaudah, Lin. Kurang lebih tugasnya bisa selesai berapa hari?"

Halilintar memasang pose berfikir. "Ga lama kok Gem, mungkin dua hari kalau gua kerjain nya begadang." Jawab Halilintar polos.

Dᴜɴᴄᴇ Cᴀᴘ! -BᴏBᴏɪBᴏʏ Oɴᴇ-ꜱʜᴏᴛꜱ Cᴏʟᴇᴄᴛɪᴏɴ-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang