Amato menatap ketujuh anaknya yang duduk di meja makan bersamanya dan istrinya. Pikirannya memainkan hal yang sama sedari tadi, begitu juga dengan konsekuensi bila Ia mengucapkan isi pikirannya itu.
Si sulung yang sedari tadi memerhatikan gerak-gerik ayahnya yang tidak seperti biasanya hanya bisa mengerutkan dahinya. Di kedua netra delimanya tersirat rasa bingung, kenapa ayahnya bisa seperti ini.
"Ayah mau bilang apa?" tanya si sulung tanpa ragu.
Amato terkekeh kecil mendengar kata yang keluar dari mulut anak sulungnya. "Wah, Ayah ketahuan ya?" ucapnya.
Si bungsu yang sedari tadi hanya diam tanpa sepatah kata memasang wajah malas, kata-kata Ayahnya yang terkesan seolah menghindari pertanyaan dari kakak sulungnya itu entah kenapa membuatnya agak kesal.
"Ayolah Ayah, mau bilang apa?" tanya salah seorang putranya yang bermata jingga cerah dengan nada tidak sabar.
Amato menarik nafas panjang, ini bukanlah hal besar tapi entah kenapa Ia tidak berani mengucapkannya.
"Eh... Besok pagi-pagi sekali, Ayah dan Bunda akan menghadiri pertemuan bisnis dengan teman kami," jelas Amato.
"Yah, Ayah- itu kan sudah biasa. Apa susahnya mengatakan hal macam itu seperti biasa?"
Setelah dipikir-pikir ucapan anak keduanya itu memang benar, Amato dan istrinya memang sering meninggalkan ketujuh anaknya sendirian di rumah.
"Kali ini berbeda..."
Si sulung sekali lagi mengerutkan dahinya setelah mendengar kata ayahnya itu. "Berbeda bagaimana, Ayah?"
"Kali ini, kalian diberikan tugas untuk menjaga kedelapan anak dari teman ayah. Sehari saja, kok... Tenang saja," ucap Amato. "Apa sih susahnya mengurus anak berumur enam tahun?" lanjutnya sambil melemparkan pandangan penuh arti pada ketujuh anaknya.
"Besok jam 6 siap-siap ya, anak-anakku sayang," goda istri Amato ke anak kembarnya.
. . . _____________________
Sehari Bersama Anak Berdikari . Rate: K+ . Chara: Teenage! BoBoiBoy Elemental, Child! Anak Berdikari . Genre: Family, Comedy, Friendship . Warn: Anak Berdikari Child AU, typo, ooc, kepolosan anak kecil, kata tidak sesuai EYD . Req: Anstian
_____________________ . . .
__________________________
Pengenalan berdikari
1. Tian
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
